Plafon Puskesmas di Dusun Bakan Dukuh, Desa Sukasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ambruk pada Rabu malam, 20 Agustus 2025. Insiden ini, yang menimpa tiga unit sepeda motor dan mengharuskan evakuasi satu pasien, dipastikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat bukan karena dampak gempa bumi.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat, Andrie Setiawan, menjelaskan bahwa dampak gempa bumi yang dirasakan di wilayah Kabupaten Karawang masih belum sepenuhnya diketahui. Pihaknya masih terus mendata laporan yang masuk dan melakukan konfirmasi di lapangan. Andrie mengutip informasi dari BPBD Karawang yang menyatakan bahwa ambruknya plafon puskesmas tersebut disebabkan oleh hujan disertai angin kencang, ditambah dengan faktor kondisi atap cor yang tidak kuat menahan beban. Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada pukul 18.40 WIB saat kondisi cuaca ekstrem.
Berbeda dengan insiden plafon di Kecamatan Purwasari, laporan kerusakan akibat gempa justru terkonfirmasi di Kecamatan Pangkalan. Camat Pangkalan, Bunawan, melaporkan bahwa sejumlah rumah warga, bangunan kantor kecamatan, dan satu unit gedung sekolah mengalami kerusakan. Menurut Bunawan, sebagian besar kerusakan akibat gempa tersebut berupa retakan pada bagian atap dan dinding. Selain itu, aula kantor Kecamatan Pangkalan juga dilaporkan ambruk. “Untuk sementara seperti itu. Kami masih melakukan pendataan lebih lanjut,” ujarnya kepada Antara pada Rabu malam.
Seperti diketahui, gempa dangkal Magnitudo 4,7—yang diperbarui dari info awal M4,9—memang mengguncang cukup kuat wilayah Bekasi dan Karawang, serta beberapa daerah lain di sekitarnya termasuk Jakarta pada Rabu malam. Menurut data BMKG, gempa yang terjadi pada pukul 19.54 WIB itu berpusat di darat, tepatnya 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi.
Badan Geologi menjelaskan, gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust), atau yang juga dikenal sebagai sesar naik pada Zona Baribis.
Hingga tengah malam, BMKG mencatat terjadi satu kali gempa susulan yang guncangannya bisa dirasakan. Gempa susulan ini berkekuatan Magnitudo 3,9, terjadi pada pukul 22.39 WIB. Pusatnya berada di darat, 15 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman hanya 3 kilometer.
Guncangan gempa susulan ini terasa paling kuat pada skala III MMI, yakni di Karawang dan Purwakarta. Sementara di Bekasi, guncangan dirasakan pada skala II-III MMI. Sebagai perbandingan, gempa utama sebelumnya tercatat mengguncang hingga skala III-IV MMI.
