Setelah khidmatnya peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan, sorot perhatian bangsa bergeser menuju momen puncak lainnya: upacara penurunan bendera. Bertempat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (17/8) tepat pukul 17.00 WIB, prosesi sakral penurunan Sangsaka Merah Putih dilaksanakan dengan penuh disiplin oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Di balik keselarasan gerak Paskibraka, terdapat seorang Komandan yang memimpin. Untuk upacara penurunan bendera ini, kehormatan tersebut diemban oleh Kapten Inf Xandy Dharwika Hutagaol. Sosok yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Personel (Kasiren) Grup 1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan berwibawa.
Tim Paskibraka, yang dikenal dengan nama sandi “Indonesia Bersatu” pada sore itu, bukan sekadar pelaksana tugas. Mereka menjadi representasi dan simbol kuat dari semangat persatuan serta kebhinekaan yang mengikat seluruh elemen bangsa.
Salah satu peran paling disorot dalam upacara penurunan bendera pusaka adalah pembawa baki. Tugas mulia ini dipercayakan kepada Aliah Sakira, seorang siswi berprestasi dari SMA Negeri 14 Makassar, yang tampil dengan tenang dan anggun.
Kelengkapan tim Paskibraka semakin sempurna dengan kehadiran putra-putri terbaik dari berbagai daerah. Prosesi penurunan bendera juga melibatkan I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana, perwakilan dari Provinsi Bali, yang turut menjalankan tugas dengan cermat. Sementara itu, posisi pengerek bendera diemban oleh Hilton Pratama Mantong, pelajar dari SMA Negeri 1 Mamuju asal Sulawesi Barat. Tak kalah penting, Muhammad Ghaalib Al Ghifari, seorang pelajar dari SMA Kebangsaan perwakilan Provinsi Lampung, mendapat kepercayaan sebagai pembentang bendera.