Timnas U-17 Indonesia bersiap menghadapi laga krusial kedua mereka di Piala Kemerdekaan 2025. Garuda Muda akan menantang Uzbekistan di Stadion Utama Sumatera Utara, Medan, pada Jumat, 15 Agustus 2025. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi skuad asuhan Nova Arianto untuk meraih kemenangan perdana, menyusul hasil imbang 2-2 yang kurang memuaskan melawan Tajikistan pada Selasa lalu.
Pada pertandingan pembuka turnamen Piala Kemerdekaan tersebut, Timnas U-17 Indonesia menunjukkan permainan menyerang dengan formasi 4-3-3 di bawah arahan pelatih Nova Arianto. Strategi serangan balik cepat dan optimalisasi set-piece menjadi andalan. Garuda Muda sempat dua kali unggul berkat gol Mierza Firjatullah di menit ke-34 dan sundulan Fadly Alberto di menit ke-50. Namun, keunggulan tersebut sirna setelah gol penyama kedudukan dari Tajikistan tercipta di menit ke-90+1, membuat Indonesia harus puas dengan satu poin.
Sementara itu, lawan Indonesia, Uzbekistan, datang dengan catatan kekalahan telak di laga pertama. Tim yang berstatus Juara Piala Asia U-17 2025 ini secara mengejutkan takluk 1-5 dari Mali. Meskipun pelatih Islom Ismoilov juga menerapkan formasi 4-3-3 dan mengandalkan kecepatan pemain seperti Bilol Boboev serta Mukhammad Nazriev, kekalahan besar tersebut mengindikasikan kerentanan pertahanan Uzbekistan, khususnya saat menghadapi tim dengan keunggulan fisik dan taktik yang solid.
Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo, memberikan pandangannya mengenai Uzbekistan. Ia mengakui bahwa Uzbekistan merupakan salah satu kekuatan dominan di Asia yang terus menunjukkan perkembangan signifikan. Namun, Kesit meragukan bahwa tim U-17 Uzbekistan yang berkompetisi di Piala Kemerdekaan ini adalah skuad inti yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 2025 mendatang. “Ironis mereka bisa kalah begitu telak dari Mali,” kata Kesit, mengacu pada penampilan yang dianggap tidak mencerminkan kekuatan sesungguhnya dari Uzbekistan.
Meski demikian, Kesit melihat pertandingan melawan Uzbekistan sebagai peluang emas bagi Timnas U-17 Indonesia untuk mencetak banyak gol dan mengamankan kemenangan. Ini bisa menjadi momentum penting bagi Garuda Muda. Namun, ia juga mengingatkan skuad Nova Arianto untuk tetap waspada. Kekalahan telak yang dialami Uzbekistan sebelumnya bisa menjadi pemicu motivasi berlipat ganda bagi mereka untuk bangkit dan menghindari kekalahan kedua di turnamen ini, terutama saat berhadapan dengan tim tuan rumah.
Piala Kemerdekaan 2025 ini memang berfungsi sebagai ajang uji coba penting bagi Timnas U-17 Indonesia dalam persiapan mereka menuju Piala Dunia U-17 2025. Di turnamen akbar yang akan digelar di Qatar pada November mendatang, tim asuhan Nova Arianto tergabung dalam Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Fakta bahwa ketiga lawan Indonesia di Medan — Tajikistan, Uzbekistan, dan Mali — juga merupakan kontestan Piala Dunia U-17 2025, menegaskan pentingnya turnamen ini sebagai barometer kekuatan dan kesiapan Timnas U-17.
Pilihan Editor: Hasil Piala Kemerdekaan 2025: Indonesia vs Tajikistan Berakhir Imbang 2-2