TIMNAS U-17 Mali memulai kiprahnya di Piala Kemerdekaan 2025 dengan penampilan gemilang, membungkam Uzbekistan 5-1 dalam laga perdana yang digelar di Stadion Utama Sumatera Utara, Batangkuis, Deli Serdang, pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Sejak peluit awal dibunyikan, Mali langsung tancap gas dengan permainan cepat dari kaki ke kaki, melancarkan tekanan hebat ke area pertahanan Uzbekistan. Gelombang serangan Mali membanjiri jantung pertahanan lawan. Namun, disiplinnya barisan belakang Uzbekistan, yang dikoordinasi oleh Sunnatilo, berhasil meredam gempuran awal tersebut. Uzbekistan sendiri sesekali mencoba merespons dengan serangan balik berbahaya, namun upaya mereka selalu berhasil digagalkan oleh pertahanan rapat Mali.
Ketangguhan pertahanan Uzbekistan akhirnya runtuh pada menit ke-19. Mahamadou Traore menjadi pemecah kebuntuan bagi Mali, dengan dingin menuntaskan umpan datar untuk menjebol gawang Uzbekistan yang dijaga kiper Olimjon Shamiratov, mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Unggul satu gol tak membuat Mali mengendurkan serangan. Mereka semakin agresif mengurung lawan, kali ini dengan variasi umpan bola lambung langsung ke jantung pertahanan Uzbekistan. Strategi ini membuahkan hasil pada menit ke-34, saat Ndjicoura Raimond Bomba berhasil menggandakan keunggulan. Bomba kemudian kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol keduanya di penghujung babak pertama, membawa Mali unggul jauh 3-0 saat turun minum.
Dominasi Mali berlanjut di babak kedua. Pada menit ke-52, Ibrahim Diakite memperbesar keunggulan menjadi 4-0 setelah berhasil memanfaatkan umpan silang akurat. Sembilan menit berselang, Bomba melengkapi hattrick-nya melalui sundulan memanfaatkan umpan Dembele, mengukuhkan skor menjadi 5-0. Uzbekistan baru mampu mencetak gol hiburan pada menit ke-84 melalui pemain pengganti, Tokhirov Khabibuloh, yang mengubah kedudukan akhir menjadi 5-1.
Pelatih Mali, Adama Diallo, menyatakan kepuasannya atas performa impresif timnya sepanjang pertandingan. “Kami datang ke sini untuk menang. Kami akan selalu bermain untuk meraih kemenangan, dan itu terus kami tanamkan agar tim bisa terus menang di setiap laga,” ujar Diallo. Ia menambahkan, “Kami datang ke mari untuk persiapan Piala Dunia, jadi targetnya di turnamen ini harus menang dan menang agar tim semakin matang.”
Di sisi lain, pelatih Uzbekistan, Sergey Chigidaev, mengakui keunggulan lawan dan menilai pertandingan ini sebagai pelajaran berharga bagi anak asuhnya. “Bermain dalam tekanan itu memang tidak enak, tapi kami akan memperbaiki semua kesalahan untuk laga selanjutnya,” kata Chigidaev, menunjukkan komitmen untuk perbaikan timnya.
Pilihan Editor: Federasi Futsal Indonesia Panggil 30 Pemain untuk 2 Turnamen Bulan September