Super League, kasta tertinggi sepak bola Indonesia, akan segera bergulir pekan ini, menjanjikan persaingan sengit di setiap laga. Sorotan utama tertuju pada Persib Bandung yang santer disebut sebagai kandidat kuat untuk mencetak hattrick juara. Namun, pertanyaan besar muncul: tim mana yang memiliki potensi untuk menghadang dominasi Maung Bandung?
Menurut pandangan pelatih kawakan Rahmad Darmawan, prospek Persib Bandung untuk meraih gelar juara tetap sangat tinggi. Ia menjelaskan bahwa meskipun ada perubahan regulasi pemain asing dan adaptasi dalam persiapan tim, kualitas pemain asing baru yang didatangkan Persib dinilai sangat mumpuni. “Persib, walaupun banyak perubahan pemain asing, sepertinya pemain asing yang masuk kualitasnya baik dan bagus. Saya pikir Persib masih akan menjadi salah satu tim yang kuat,” ungkap Rahmad Darmawan kepada Jawa Pos.
Meski demikian, Rahmad Darmawan, yang akrab disapa RD, juga mengidentifikasi beberapa klub yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi Pangeran Biru. Salah satu yang paling menonjol adalah sang rival abadi, Persija Jakarta. RD mengamati pergerakan Persija di bursa transfer yang membentuk kerangka tim yang solid. Kemenangan 3-0 atas Arema FC di pramusim menjadi bukti kualitas dan pola permainan yang menjanjikan dari tim Macan Kemayoran. Ditambah lagi, kehadiran Rizky Ridho sebagai jantung pertahanan dan kapten tim menjaga stabilitas kerangka utama yang tidak banyak berubah. “Terutama di bek kiri dan winger kanan yang bisa menutupi kekurangan Persija dengan pelatih baru dan formasi baru. Kali ini saya lihat 4-3-3, 4-2-3-1, atau 4-4-2. Yang pasti mereka tidak menggunakan tiga bek lagi,” jelas RD.
Di luar Persija, Rahmad Darmawan turut menyoroti PSM Makassar sebagai pesaing serius. Kekuatan utama Juku Eja, menurutnya, terletak pada sosok arsitek tim, Bernardo Tavares. Meskipun kedalaman skuad PSM seringkali dianggap tidak terlalu istimewa, konsistensi mereka dalam persaingan perebutan gelar juara patut diacungi jempol. “Pelatih satu ini mampu konsisten ada di papan atas. Kalau saya misalnya disuruh pilih siapa pelatih terbaik, saya mungkin akan pilih dia,” ujar Rahmad Darmawan. RD menjelaskan bahwa PSM sering menghadapi kendala berat, termasuk masalah finansial, namun konsistensi tim di bawah Tavares membuatnya unik dan patut diperhitungkan. “Tidak ada hal yang tidak mungkin meskipun banyak pemain baru. Dari mulai dia juara bersama PSM dan materi pemainnya menurut saya tidak terlalu istimewa,” tambahnya, menegaskan keyakinannya pada kemampuan Tavares.
Potensi besar lain untuk merusak dominasi Persib, menurut RD, datang dari Dewa United. Perkembangan signifikan Anak Dewa tidak terlepas dari peran pelatih Jan Olde Riekerink yang menunjukkan progres luar biasa setiap musimnya. Mengingat kedatangan Jan pada musim 2022/2023, Dewa United hanya mampu finis di posisi ke-17. Beruntung, saat itu tidak ada sistem degradasi. “Kalau pelatihnya bukan dia mungkin sudah dicoret ya. Karena prestasinya jelek (peringkat 17). Tapi dia dipertahankan,” kata Rahmad Darmawan. Konsistensi Jan Olde Riekerink terbukti dengan lonjakan performa di musim 2023/2024 yang menempati peringkat kelima, dan puncaknya di musim lalu sebagai runner up. Musim ini, Dewa United semakin memperkuat skuadnya dengan rekrutan gemilang seperti Edo Febriansyah dan Stefano Lilipaly, yang akan bersinergi dengan talenta lokal seperti Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya. “Mereka di timnas luar biasa,” puji Rahmad Darmawan. Tak hanya itu, deretan pemain asing Dewa United juga memiliki pengalaman mumpuni. Kedatangan Nick Kuipers akan menambah kekuatan bersama Alexis Messidoro, Hugo Gomes, Taisei Marukawa, hingga Alex Martins yang semuanya dinilai memiliki kualitas tinggi. “Jadi Dewa akan sangat diuntungkan dengan situasi sekarang,” tegas RD.
Malut United, sebagai tim promosi, juga tidak luput dari perhatian RD sebagai kandidat kuat. Meskipun ada empat pemain yang didatangkan dari Persib Bandung, RD menyoroti tantangan adaptasi dengan pemain dan pelatih baru, Hendri Susilo. Namun, tim ini patut diperhitungkan. “Tim ini mendapat perhitungan karena di situ ada Sayuri bersaudara (Yakob-Yance) dengan peningkatan luar biasa di timnas kita. Lalu yang masuk ada Septian David Maulana dan beknya PSIS Semarang (Riyan Ardiansyah) yang kualitasnya bagus,” urai Rahmad Darmawan, menunjukkan optimisme pada potensi skuad Malut United.
RD juga melihat potensi besar pada tim promosi lainnya, Bhayangkara Lampung FC, yang diprediksi mampu mengganggu persaingan di papan atas. Keunggulan mereka adalah fondasi tim yang sudah terbentuk sejak berlaga di kasta kedua musim lalu, dan kini semakin solid dengan masuknya pemain asing yang komplet. “Jadi serius sekali. Dan tim pertama yang berlatih di Super League kali ini. Menurut saya, potensi Bhayangkara untuk bisa bersaing tinggi,” jelas Rahmad Darmawan, menandakan keseriusan tim ini dalam persaingan.
Selain tim-tim yang disebut di atas, Persebaya Surabaya juga tidak boleh dikesampingkan. RD menekankan bahwa Bajul Ijo selalu konsisten berada di papan atas dalam beberapa musim terakhir. “Persebaya punya potensi juara di antara Persib, Persija, Dewa, PSM, Malut, dan Bhayangkara,” tegas Rahmad Darmawan, menempatkan Persebaya sebagai salah satu kandidat kuat.
Sebagai tim kuda hitam yang berpotensi mengejutkan, Rahmad Darmawan menyebut Bali United. Dengan kehadiran pelatih baru, Johnny Jansen, RD melihat adanya perubahan positif. “Bali dengan pelatih baru (Johnny Jansen), saya lihat luar biasa. Pemainnya luar biasa, bukan biasa-biasa saja. Ada potensi di situ,” ujar Rahmad Darmawan, mengisyaratkan bahwa Bali United memiliki elemen kejutan yang kuat.
Terakhir, Borneo FC juga masuk dalam daftar tim yang dinilai RD mampu bersaing. Meski skuad mereka kali ini tidak semewah musim-musim sebelumnya, dan banyak pemain kunci yang pindah, Borneo akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pelatih baru, Fabio Lefundes. “Waktu (Lefundes) dengan Persita Tangerang lalu juga di awal-awal tidak begitu mudah. Tapi setelah itu menjelang putaran satu akhir,” jelas Rahmad Darmawan, mengisyaratkan bahwa dengan waktu, Borneo FC juga bisa menunjukkan performa terbaiknya.
Berdasarkan analisis Rahmad Darmawan, tim-tim tersebutlah yang berpotensi besar menjadi penantang utama Persib dalam perebutan gelar juara Super League musim ini. Ia menambahkan, tanpa bermaksud mengecilkan tim lain, masih ada klub-klub yang bisa menjelma menjadi kuda hitam dan mengganggu peta persaingan. “Contoh seperti PSIM (Jogjakarta) juga ada dukungan penonton dan materi pemain yang menurut saya tidak jelek, ada beberapa pemain berpengalaman juga. Itu akan menambah menarik persaingan,” pungkas Rahmad Darmawan, menandakan bahwa Liga 1 musim ini akan menjadi tontonan yang sangat kompetitif dan menarik.
