Menjelang bergulirnya musim baru Liga Inggris, Arsenal dihadapkan pada situasi pelik terkait masa depan salah satu penyerang andalannya, Leandro Trossard. Pemain internasional Belgia ini santer dikabarkan membuka peluang untuk hijrah ke klub Premier League lain, semata demi mengamankan menit bermain yang lebih konsisten.
Musim kompetisi yang dinanti-nanti akan dibuka dengan laga penuh gengsi antara Arsenal dan Manchester United di Old Trafford pada 17 Agustus mendatang. Di tengah persiapan intensif ini, Mikel Arteta, sang manajer Arsenal, telah aktif mendatangkan beberapa amunisi baru pada bursa transfer musim panas ini. Namun, ambisi sang pelatih untuk memperkuat lini serang tampaknya belum purna, yang mengisyaratkan perlunya pelepasan beberapa pemain terlebih dahulu, demikian laporan dari Football Insider.
“Mikel Arteta masih berusaha mendatangkan amunisi baru, sehingga mengharuskan Arsenal melepas salah satu pemainnya,” bunyi laporan media tersebut.
Trossard, yang kini menginjak usia 30 tahun, memang mencatatkan jumlah starter yang cukup signifikan musim lalu, dengan 28 penampilan sebagai starter di Liga Inggris. Namun, tingginya angka tersebut tak lepas dari badai cedera yang melanda para penyerang Arsenal sepanjang musim sebelumnya. Statistik ini mengindikasikan bahwa meskipun ia kerap tampil, posisinya di tim inti masih jauh dari kata aman, memicu keinginannya untuk mencari klub yang dapat memberinya jaminan bermain secara reguler.
Keputusan Trossard ini juga disebut-sebut erat kaitannya dengan target besarnya untuk mengamankan posisi di Timnas Belgia dan tampil di Piala Dunia 2026. Ia membutuhkan konsistensi performa yang hanya bisa diraih melalui menit bermain yang berkelanjutan.
Selain Trossard, beberapa penyerang Arsenal lainnya juga menghadapi masa depan yang tidak pasti. Gabriel Jesus, misalnya, terus diganggu masalah cedera dan harus bersaing ketat dengan kedatangan pemain baru seperti Kai Havertz. Sementara itu, posisi Gabriel Martinelli di starting eleven bisa terancam menyusul perekrutan Noni Madueke. Jika Martinelli gagal menunjukkan ketajaman di lini depan, bukan tidak mungkin ia hanya akan menjadi opsi pelapis.
Arsenal saat ini menghadapi tantangan besar dalam upaya mereka untuk mendatangkan pemain top dan bersaing sengit dengan para rival berat seperti Liverpool dan Manchester City. Untuk dapat melancarkan belanja besar, mereka sangat membutuhkan suntikan dana segar dari hasil penjualan pemain. Sayangnya, catatan sejarah penjualan pemain Arsenal dinilai kurang menguntungkan dan kerap di bawah ekspektasi.
Rekor penjualan tertinggi klub masih dipegang oleh Alex Oxlade-Chamberlain yang dilepas ke Liverpool pada 2017 senilai 33 juta Poundsterling, atau setara Rp693 miliar. Bahkan penjualan Nicolas Anelka ke Real Madrid pada tahun 1999, dengan nilai lebih dari 30 juta Poundsterling atau sekitar Rp630 miliar, masih bertengger sebagai yang kedua terbesar dalam sejarah penjualan klub.
Kecenderungan Arsenal yang kurang berhasil dalam melepas pemain dengan harga tinggi ini secara langsung membatasi kemampuan mereka untuk merekrut bintang baru. Terlebih lagi, gaji tinggi yang diterima pemain seperti Gabriel Jesus dan Martinelli berpotensi menjadi batu sandungan bagi klub peminat. Kecuali Arsenal bersedia menurunkan harga jual mereka, kemungkinan besar kedua pemain tersebut akan tetap berseragam Emirates musim ini.
Dengan jendela transfer musim panas yang masih terbuka lebar, situasi Trossard diprediksi akan menjadi salah satu dinamika utama yang patut dicermati hingga hari terakhir. Bagi Trossard, prioritas utamanya adalah kesempatan bermain reguler, sementara bagi Arsenal, keputusan ini akan sangat memengaruhi strategi transfer mereka secara keseluruhan.
Apabila Arsenal berhasil melepas Trossard dan pemain lain yang minim kontribusi, mereka bisa mengantongi dana tambahan yang signifikan untuk mengejar target incaran seperti Eberechi Eze dari Crystal Palace. Namun, jika tidak ada pemain yang terjual, Mikel Arteta mungkin harus puas mengandalkan skuad yang ada, yang berarti beberapa pemain harus merelakan diri duduk di bangku cadangan lebih sering.
Potensi kepindahan Trossard ke klub lain di Liga Inggris memang masih dalam ranah rumor, namun geliat ini jelas menegaskan bahwa persaingan di lini depan Arsenal semakin sengit. Dengan ambisi pribadi untuk mengukir sejarah di Piala Dunia 2026 dan kebutuhan Arsenal untuk menyeimbangkan kedalaman skuad, keputusan krusial akan segera diambil dalam beberapa pekan ke depan.
Musim baru belum dimulai, namun drama transfer di Emirates sudah mencapai puncaknya. Kini semua mata tertuju pada bagaimana Arteta dan manajemen Arsenal akan mengelola skuad mereka—apakah mereka akan mempertahankan Trossard, atau memberinya restu untuk mencari peruntungan dan menit bermain yang lebih pasti di klub lain.
