PRESIDEN Prabowo Subianto secara resmi melantik Jenderal TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI dalam sebuah upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang berlangsung khidmat di Pusdiklatpassu, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, pada Ahad, 10 Agustus 2025.
Dalam peran barunya yang strategis ini, Jenderal Tandyo Budi Revita mengemban tugas penting untuk membantu Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam memperkuat struktur dan organisasi Tentara Nasional Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah mengelola dan mengawasi enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru yang belum lama ini diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menanggapi tugas tersebut, Jenderal Tandyo menegaskan kesiapannya. “Iya (mengurus kodam baru) itu salah satunya,” kata dia di lokasi pelantikan. Sebagai seorang prajurit TNI, Tandyo menyatakan kesediaan penuhnya untuk menjalankan setiap perintah dari Presiden Prabowo, siap ditugaskan di posisi atau tanggung jawab apa pun demi kepentingan negara dan institusi.
Jenderal Tandyo Budi Revita, seperti yang dikutip dari pemberitaan Antara, lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Februari 1969. Ia berasal dari keluarga sederhana; ayahnya seorang guru, sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga. Kakak laki-lakinya adalah Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Nugroho Budi Wiryanto, yang terakhir menjabat sebagai Panglima Kodam III/Siliwangi, menunjukkan jejak pengabdian militer yang kuat dalam keluarganya.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 ini merupakan satu angkatan dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, menandakan kebersamaan dalam meniti karier di lingkungan militer. Perjalanan pendidikannya di militer didominasi oleh Korps Infanteri TNI AD, meliputi serangkaian kursus dan pendidikan lanjutan seperti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri, Pendidikan Para Dasar dan Madya, Pendidikan Lanjutan Perwira I dan II, Pendidikan Pemburu, Pendidikan Reguler XLIV Sesko TNI AD, Kursus Komandan Batalion, Sesko TNI AD, hingga Kursus Reguler Lembaga Ketahanan Nasional.
Rekam jejak jabatannya menunjukkan karier yang progresif dan beragam, dimulai dari Komandan Tim Khusus Combat Intelligence Batalion Infanteri Linud 330/Tri Dharma (1995). Kemudian ia menjabat sebagai Komandan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam II/Sriwijaya (2006-2007), Komandan Batalion Infanteri Linud 330/Tri Dharma (2011), Komandan Brigade Infanteri Linud 17/Kujang I (2011-2012), dan Asisten Operasi Kepala Staf Kodam VII/Wirabuana (2014). Jabatan penting lainnya termasuk Komandan Resimen Induk Kodam IX/Udayana (2015), Komandan Resimen Taruna Akmil (2015), dan Komandan Korem 142/Taroada Tarogau (2016). Ia juga pernah menduduki posisi sebagai Perwira Pembantu III/Sopsad (2017-2018) dan Perwira Pembantu III/Latgab Sops TNI (2018). Puncak kariernya sebelum menjadi Wakil Panglima TNI mencakup Direktur Bela Negara Ditjen Potensi Pertahanan Kemhan (2018-2019), Direktur Pengerahan Komponen Pertahanan Ditjen Strahan Kemhan (2019-2021), Kepala Badan Diklat Kementerian Pertahanan (2021-2023), Panglima Kodam IV/Diponegoro (2023-2024), dan Wakil Kepala Staf TNI AD (2024-2025).
Kekayaan Tandyo Budi Revita
Berdasarkan laporan terakhir yang diakses dari laman elhkpn.kpk.go.id, Jenderal Tandyo Budi Revita tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp6.694.806.918. Laporan ini diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terakhir pada 25 Maret 2025, saat ia masih menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad). Rincian harta kekayaannya adalah sebagai berikut:
A. Aset tanah dan bangunan senilai Rp5.848.700.715, meliputi:
– Tanah seluas 930 meter persegi (m2) di Magelang (hibah tanpa akta), Rp16.212.000
– Tanah seluas 10.000 m2 di Lampung Timur (warisan), Rp437.500
– Tanah seluas 10.000 m2 di Lampung Timur (warisan), Rp437.500
– Tanah dan bangunan seluas 117 m2/120 m2 di Bekasi (hasil sendiri, hibah dengan akta), Rp500.000.000
– Tanah dan bangunan seluas 252 m2/300 m2 di Bekasi (hasil sendiri, hibah dengan akta), Rp811.632.000
– Tanah seluas 300.000 m2 di Mamuju (hibah tanpa akta), Rp75.000.000
– Tanah seluas 50.000 m2 di Luwu (hibah tanpa akta), Rp25.000.000
– Tanah dan bangunan seluas 96 m2/63 m2 di Bekasi (hasil sendiri), Rp446.084.715
– Tanah dan bangunan seluas 91 m2/38 m2 di Bekasi (hasil sendiri), Rp350.000.000
– Tanah seluas 3.500 m2 di Lombok Tengah (hasil sendiri), Rp58.500.000
– Tanah dan bangunan seluas 396 m2/300 m2 di Bekasi (hasil sendiri), Rp1.000.000.000
– Tanah seluas 486 m2 di Bekasi (hasil sendiri, hibah dengan akta), Rp1.000.000.000
– Tanah dan bangunan seluas 245 m2/254 m2 di Yogyakarta (hasil sendiri, hibah dengan akta), Rp1.163.397.000
– Tanah dan bangunan seluas 379 m2/60 m2 di Sukoharjo (hasil sendiri, hibah dengan akta), Rp352.000.000
– Tanah seluas 690 m2 di Deli Serdang (hasil sendiri, hibah dengan akta), Rp50.000.000
B. Kendaraan senilai Rp 518.000.000, terdiri dari:
– Motor Kawasaki KLX Tahun 2016, senilai Rp 8.000.000
– Motor Vespa Tahun 2016, senilai Rp 10.000.000
– Mobil Jeep Rubicon Tahun 2015, senilai Rp 500.000.000
C. Harta Bergerak Lainnya: Rp 77.900.000
D. Surat Berharga: Rp 380.000.000
E. Kas dan Setara Kas: Rp 2.370.206.203
Dengan total sub-harta mencapai Rp 9.194.806.918, Jenderal Tandyo tercatat memiliki utang sebesar Rp 2.500.000.000, sehingga total bersih harta kekayaannya adalah Rp 6.694.806.918.
Artikel terkait: Alasan TNI Mengisi Kursi Wakil Panglima TNI Setelah Kosong 25 Tahun
