Presiden Prabowo Subianto akan melantik Wakil Panglima TNI di Pusdiklatpassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 10 Agustus 2025. Pelantikan ini menandai kembalinya posisi strategis Wakil Panglima TNI yang terakhir kali diisi oleh Fachrul Razi pada periode 1999-2000. Posisi vital ini telah diatur secara resmi dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia, sebagaimana dilansir dari Antara pada Rabu, 30 April 2025.
Wakil Panglima TNI mengemban tugas krusial sebagai koordinator pembinaan kekuatan TNI. Peran utamanya adalah menciptakan interoperabilitas atau dikenal dengan Tri Marta Terpadu, sebuah sinergi antar matra TNI. Posisi ini berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Panglima TNI, sekaligus membantu pelaksanaan tugas harian Panglima TNI. Untuk dapat menduduki jabatan terhormat ini, seorang perwira tinggi wajib menyandang pangkat jenderal atau bintang empat, setara dengan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).
Dengan kembalinya posisi strategis ini, pertanyaan pun mengemuka: siapakah jenderal-jenderal TNI yang memiliki peluang besar untuk mengisi jabatan Wakil Panglima TNI? Berdasarkan catatan Kompas.com pada Kamis, 7 Agustus 2025, setidaknya ada tiga jenderal bintang empat yang digadang-gadang akan menduduki posisi krusial tersebut.
Daftar jenderal bintang 4 yang berpotensi jadi Wakil Panglima TNI
1. Jenderal TNI Maruli Simanjuntak
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sejak 19 November 2023. Lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 27 Februari 1970, Maruli merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1992 dari kesatuan infanteri, sebagaimana dikutip dari Kompaspedia pada Selasa, 16 Januari 2024. Jejak kariernya di TNI sangat cemerlang, dimulai sebagai Komandan Detasemen Tempur Cakra pada 2002. Ia kemudian menduduki berbagai posisi penting, termasuk Perwira Bantuan Madya Operasi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 2005, dan Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus pada 2008.
Perjalanan karier Maruli terus menanjak dengan menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 1 Kopassus pada 2010 dan Komandan Grup A Paspampres. Selain itu, menantu Eks Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ini pernah mengemban tugas sebagai Komandan Korem 074/Warastratama, Solo (2016-2017), Wakil Komandan Paspampres (2017-2018), Kepala Staf Komando Daerah Militer IV/Diponegoro, Komandan Paspampres, Pangdam IX/Udayana, hingga Pangkostrad.
2. Laksamana TNI Muhammad Ali
Nama lain yang santer disebut dalam bursa Wakil Panglima TNI adalah Laksamana TNI Muhammad Ali. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) sejak Desember 2022. Muhammad Ali lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 9 April 1967 dan merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1989, berdasarkan catatan Kompaspedia pada Selasa, 30 Januari 2024. Mengawali kariernya sebagai Perwira Departemen Operasi KRI Sigalu-857 pada 1990, ia kemudian banyak bertugas di kapal selam legendaris KRI Nanggala-402, menjabat sebagai Asisten Perwira Divisi Ekasen (1992), Perwira Torpedo, hingga Perwira Divisi Komunikasi (Padivkom) pada 1995. Jabatan lain yang pernah diemban Muhammad Ali adalah Kepala Departemen Leksen KRI Nanggala-402.
Profil kepemimpinannya semakin kuat dengan perannya sebagai Kasi Taktik Sips Satsel Komando Armada RI Kawasan Timur pada 1995 dan Kadalsen Divlat Departemen Sewaco Puslattlekdalsen Kodikal pada 2000-2003. Ia juga pernah menjabat sebagai Palaksa KRI Nanggala-402 hingga 2004 dan Komandan KRI Nanggala-402 hingga 2006 dengan pangkat letnan kolonel. Di luar struktur militer, Muhammad Ali pernah dipercaya menjadi ajudan Wakil Presiden ke-11 RI Boediono pada periode 2012-2014.
3. Marsekal Tonny Harjono
Marsekal Tonny Harjono, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), menjadi nama terakhir yang masuk dalam daftar kandidat kuat Wakil Panglima TNI. Lahir di Jakarta pada 4 Oktober 1971, Tonny merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1993, seperti dilansir dari Antara pada Sabtu, 6 April 2024. Pendidikan militernya sangat lengkap, meliputi Sekolah Penerbang (1996), Pendidikan Konversi F-16 (1997), Sekolah Komando Kesatuan TNI AU (2002), Sekolah Instruktur Penerbang (2004), hingga Pendidikan Konversi Sukhoi SU-27 dan SU-30 (2006). Ia juga menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (2008) dan Program Pendidikan Reguler Angkatan Lemhannas (2020).
Karier Tonny Harjono di TNI AU terbilang moncer, dimulai sebagai Kepala Ruang Operasi Lanud Hasanuddin pada 2008. Ia kemudian menjabat Komandan Skadron Udara 11 Wing 5, Komandan Lanud Johanis Kapiyau (2013), dan menjadi ajudan Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada 2014-2016. Jabatan strategis lainnya yang pernah diemban termasuk Kadisops Lanud Hasanuddin (2014), Sekretaris Militer Presiden, dan Staf Khusus KSAU pada 2020. Sebelum menjadi KSAU, Tonny pernah ditugaskan sebagai Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan AU, serta Panglima Komando Operasi Udara Nasional (2022), hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (2023).
