Eiichiro Oda: Rahasia Sukses Pencipta One Piece yang Mendunia

Avatar photo

- Penulis

Senin, 4 Agustus 2025 - 08:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, ada pemandangan unik yang menghiasi berbagai sudut kota dan linimasa media sosial. Fenomena yang semakin marak terlihat adalah pemasangan bendera Jolly Roger dari serial anime Jepang One Piece. Simbol bajak laut ini tidak hanya berkibar di halaman rumah, tetapi juga terpasang pada kendaraan pribadi, menciptakan sebuah pemandangan yang tak biasa di tengah semarak perayaan nasional.

Aksi pengibaran bendera One Piece ini, bagi sebagian warga, bukan sekadar hobi atau euforia pop kultur. Lebih dari itu, mereka melihatnya sebagai bentuk ekspresi kekecewaan dan protes terhadap kinerja pemerintah yang dianggap belum sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat. Dalam narasi ini, One Piece, dengan semangat petualangan dan perlawanan terhadap ketidakadilan, bertransformasi menjadi lebih dari sekadar anime; ia menjadi medium kuat untuk menyuarakan aspirasi dan ketidakpuasan sosial-politik yang mendalam.

Mengapa Pengibaran Bendera One Piece Tidak Dapat Dipidana

Menanggapi fenomena ini, pertanyaan tentang legalitas seringkali muncul. Riki Hidayat, warga Kebayoran, Jakarta Selatan, menegaskan niatnya untuk tetap mengibarkan bendera Jolly Roger One Piece di kediamannya menjelang HUT Kemerdekaan ke-80 RI. Bagi Riki, tindakan ini adalah representasi perlawanan sipil terhadap pemerintah yang dianggapnya abai terhadap hak-hak fundamental warganya.

Ia menepis anggapan bahwa aksi ini mencerminkan pudarnya rasa nasionalisme. “Ini bukan soal hilangnya rasa nasionalisme, ya,” ujar Riki dengan tegas, menekankan bahwa kecintaannya pada Tanah Air tidak luntur. “Saya cinta Tanah Air, tetapi saya cinta Tanah Air yang bisa melindungi hak-hak saya sebagai warga negara, bukan Tanah Air yang hanya memungut pajak tanpa memberikan hak yang sepadan,” pungkasnya, memberikan perspektif yang lebih mendalam mengenai makna nasionalisme di mata sebagian masyarakat.

Bendera Jolly Roger sendiri, secara historis, merupakan lambang yang identik dengan bajak laut, menampilkan tengkorak manusia di atas dua tulang bersilang. Desain aslinya digunakan sebagai peringatan bahaya atau zat berbahaya. Namun, dalam konteks One Piece, simbol ini menjadi penanda identitas yang kuat bagi kru bajak laut Topi Jerami, yang dipimpin oleh sang karakter utama, Monkey D. Luffy.

Masyarakat Indonesia, dalam aksinya, memberikan sentuhan personal pada simbol klasik ini. Mereka memodifikasi Jolly Roger dengan menambahkan topi jerami pada tengkoraknya, sebuah elemen ikonik yang secara langsung merujuk pada Monkey D. Luffy. Modifikasi ini bukan hanya sekadar estetika, melainkan juga simbolisasi kuat dari semangat kebebasan dan petualangan yang diusung oleh serial manga dan anime One Piece.

Baca Juga :  Kasus Agus Buntung: Vonis 10 Tahun Penjara, Keluarga Ajukan Banding

Profil Sang Kreator: Eiichiro Oda, Otak di Balik Kesuksesan One Piece

Di balik semesta petualangan One Piece yang fenomenal dan menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia, berdiri sosok brilian bernama Eiichiro Oda. Mangaka asal Jepang ini lahir pada 1 Januari 1975 di Kota Kumamoto. Dibesarkan dalam keluarga dengan latar belakang seni, Oda sejak dini terinspirasi oleh ayahnya yang berprofesi sebagai pelukis minyak, menumbuhkan minat menggambar yang kuat dalam dirinya.

Sejak masa kanak-kanak, Oda sudah menunjukkan minat besar terhadap seni menggambar, dengan cita-cita mulia menjadi seorang mangaka agar tidak perlu terjebak dalam rutinitas pekerjaan biasa. Ia sangat tekun membaca komik dan rajin berlatih menggambar karya-karya sederhana, mengasah bakatnya sejak dini.

Langkah pertamanya di dunia manga profesional dimulai pada usia 17 tahun, ketika karyanya, Wanted!, berhasil meraih penghargaan Tezuka Award. Prestasi ini membuka lebar jalan baginya. Sebelum melahirkan One Piece, Oda sempat bekerja sebagai asisten bagi beberapa mangaka ternama, termasuk Nobuhiro Watsuki, kreator Rurouni Kenshin, sebuah pengalaman yang membentuk fondasi bagi karya agungnya kelak.

Pada tahun 1997, Eiichiro Oda meluncurkan serial One Piece di majalah Weekly Shonen Jump. Kisah yang awalnya berjudul Romance Dawn ini segera berubah menjadi One Piece, dan sejak itu, tak terbendung meraih kesuksesan global yang luar biasa. Manga ini tidak hanya populer di Jepang, tetapi juga diadaptasi menjadi anime, film layar lebar, dan berbagai produk merchandise, dengan penjualan menembus angka 450 juta kopi di seluruh dunia pada tahun 2019.

Sebagai seorang mangaka, Oda dikenal dengan gaya menggambar yang sangat khas: penuh ekspresi, dinamis, dan hidup. Karakter utamanya, Monkey D. Luffy, dengan tubuh elastisnya, menjadi kanvas sempurna untuk eksplorasi gaya energik Oda. Selain itu, Oda diakui atas kemampuannya menciptakan alur cerita yang memikat, kaya akan foreshadowing yang brilian, serta konsistensi plot yang terjaga apik meskipun lore-nya terus berkembang menjadi semakin kompleks.

Namun, puncak prestasi ini tidak diraih tanpa pengorbanan. Eiichiro Oda terkenal dengan jadwal kerja yang sangat ketat, seringkali hanya beristirahat sekitar tiga jam per malam. Dedikasinya begitu tinggi hingga pada tahun 2013, ia sempat dirawat di rumah sakit karena kelelahan ekstrem, namun tetap melanjutkan pekerjaannya bahkan dari ranjang perawatan. Komitmennya terhadap karyanya tidak pernah luntur. Selain itu, Oda dikenal sangat menjaga privasinya. Ia menikah dengan Chiaki Inaba pada tahun 2004 dan kini memiliki dua putri.

Baca Juga :  Polemik Orde Lama, PDI-P Menolak Penghapusan Sejarah?

Warisan dan Pengaruh Global One Piece serta Eiichiro Oda

Seiring berjalannya waktu, One Piece telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu serial manga dan anime paling berpengaruh dalam sejarah hiburan global. Dengan durasi tayang lebih dari dua dekade dan lebih dari 1.100 episode, serial anime ini diproyeksikan akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan, menunjukkan konsistensi dan popularitas yang tak lekang oleh waktu.

One Piece secara prestisius masuk dalam kategori “The Big Three”, trio anime paling fenomenal di awal tahun 2000-an, bersanding dengan Naruto dan Bleach. Meskipun lebih dari dua dekade berlalu, daya pikat One Piece tak pernah pudar, menjadikannya favorit abadi di hati penggemar anime di seluruh penjuru dunia.

Keterlibatan Oda tidak hanya sebatas pada manga. Ia juga turut campur tangan langsung dalam produksi film-film adaptasi One Piece, termasuk Strong World, Z, Gold, Stampede, dan Red, memastikan kualitas visual dan narasi tetap terjaga. Eiichiro Oda juga dikenal menjalin hubungan persahabatan yang erat dengan sesama kreator manga ternama, seperti Masashi Kishimoto, pencipta Naruto. Bentuk penghormatannya kepada mangaka yang telah tiada, seperti Shin’ga Gin, terlihat dari sampul manga berwarna hitam sebagai simbol berkabung, menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya terhadap komunitas.

Meskipun meraih kesuksesan yang masif, Eiichiro Oda senantiasa berusaha menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadinya. Ia pernah menyatakan bahwa setelah One Piece mencapai akhir kisahnya, ia tidak berencana untuk menciptakan serial panjang lainnya. Sebaliknya, ia ingin menikmati waktu bersama keluarga dan mungkin hanya akan fokus pada karya-karya pendek yang lebih santai.

Hingga kini, estimasi kekayaan bersih Eiichiro Oda mencapai US$ 200 juta, sebuah angka yang mencerminkan dominasinya di industri. Sumber penghasilannya tidak hanya berasal dari penjualan manga, tetapi juga dari lisensi karakter, merchandise, dan adaptasi film. Setiap tahun, Oda diperkirakan meraup lebih dari 3 miliar yen, atau setara dengan sekitar US$ 26 juta, menjadikannya salah satu kreator terkaya dan paling berpengaruh di dunia hiburan.

Penulisan artikel ini merupakan kontribusi dari Yolanda Agne, Muhammad Nafis Wirasaputra, Kakak Indra Purnama, Novali Panji Nugroho, dan Yudono Yanuar.

Pilihan Editor: Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-80

Berita Terkait

Bendera One Piece Viral: Harga di Marketplace Bikin Penasaran!
Jangan Sampai Ketinggalan! Daftar Upacara HUT RI di Istana Dibuka!
Abolisi Tom Lembong: 10 Tersangka Lain Tetap Diproses Hukum!
Tanduak Kabau di Jersey Semen Padang: Filosofi Minang di Liga 2025/26
Bendera One Piece 17 Agustus: Pro Kontra Warnai Perayaan?
One Piece Jadi Simbol Protes: Kenapa Budaya Pop Dipinjam?
Suryadharma Ali Dimakamkan di Pesantren, Menag Ungkap Alasannya!
UMM & Museum Panji Lestarikan Tradisi Lewat Lomba Permainan Rakyat

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 16:28 WIB

Bendera One Piece Viral: Harga di Marketplace Bikin Penasaran!

Senin, 4 Agustus 2025 - 08:52 WIB

Jangan Sampai Ketinggalan! Daftar Upacara HUT RI di Istana Dibuka!

Senin, 4 Agustus 2025 - 08:04 WIB

Eiichiro Oda: Rahasia Sukses Pencipta One Piece yang Mendunia

Minggu, 3 Agustus 2025 - 17:07 WIB

Abolisi Tom Lembong: 10 Tersangka Lain Tetap Diproses Hukum!

Minggu, 3 Agustus 2025 - 09:18 WIB

Tanduak Kabau di Jersey Semen Padang: Filosofi Minang di Liga 2025/26

Berita Terbaru

politics

Gibran One Piece: Strategi Politik di Pilpres 2024?

Senin, 4 Agu 2025 - 19:58 WIB