Caretaker Timnas Putri Indonesia, Joko Susilo, menyuarakan keyakinannya bahwa Skuad Garuda Pertiwi mampu meraih hasil terbaik di ajang ASEAN Cup Putri 2025. Optimisme ini muncul di tengah tantangan besar berupa perubahan drastis pada komposisi tim.
Joko Susilo belum lama ini resmi ditunjuk sebagai pelatih sementara Timnas Putri Indonesia. Penunjukan ini dilakukan setelah PSSI mencopot Satoru Mochizuki menyusul kegagalan di Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 pada awal Juli lalu. Segera setelah mengemban tugas, Joko langsung mengumpulkan para pemain untuk memulai pemusatan latihan (TC) di Sentul, Bogor, yang telah berlangsung sejak sepekan terakhir.
TC intensif ini menjadi bagian dari persiapan Timnas Putri Indonesia menghadapi turnamen yang sebelumnya dikenal sebagai Piala AFF Wanita tersebut. ASEAN Cup Putri 2025 dijadwalkan akan bergulir pada 6 hingga 19 Agustus 2025 di Kota Haiphong, Vietnam. Dalam undian grup, Timnas Putri Indonesia tergabung di Grup A bersama tuan rumah Vietnam, Kamboja, dan lawan tangguh Thailand.
Meskipun persiapan terbilang singkat dan tim belum mencapai kondisi puncaknya, Joko Susilo mengungkapkan progres positif yang ditunjukkan para pemain. “Alhamdulillah progres pemain cukup bagus. Memang kami memulai dengan pemain yang tidak dalam kondisi puncak karena istirahat lama,” ujar Joko Susilo. Namun, hal itu bukan menjadi kendala utama baginya. “Yang terpenting adalah suasana di sini, dan kemauan anak-anak ini yang krusial. Motivasi dari manajemen dan manajer yang selalu mengedepankan persatuan serta kemauan untuk bangsa ini sangat bagus bagi kami,” tambahnya.
Mantan pelatih Arema FC ini mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah absennya sebagian besar pemain yang tampil di Kualifikasi Piala Asia Putri 2026. Perubahan drastis ini terjadi karena ASEAN Cup Putri 2025 tidak termasuk dalam kalender FIFA. Akibatnya, banyak pemain yang merumput di luar negeri tidak mendapatkan izin dari klubnya untuk bergabung. “Seharusnya saya senang melihat kualitas pemain-pemain kita di Kualifikasi Piala Asia. Namun, situasinya berbeda kali ini. Jika sebelumnya agenda FIFA memungkinkan semua pemain bisa dipakai, sekarang kami terhalang oleh klub yang tidak memberikan izin. Ini menjadi kendala, bahkan hampir 70 persen pemain diganti,” jelas Joko.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, Joko memanggil beberapa nama lama ke dalam skuad, salah satunya Shalika Aurelia. Meski demikian, pelatih yang akrab disapa Gethuk ini tak ingin berlarut-larut memikirkan keterbatasan skuad. Mantan pelatih Persik Kediri ini tetap percaya diri bahwa Timnas Putri Indonesia mampu berbicara banyak dan meraih hasil maksimal di setiap laga dalam turnamen ini.
Joko Susilo menegaskan bahwa dirinya memiliki target dari pengurus, meskipun tidak menyebutkan secara spesifik. Namun, untuk dirinya sendiri, targetnya jelas: kemenangan di setiap pertandingan. “Bagi saya sendiri, setiap pertandingan harus menang,” tegasnya, menunjukkan mentalitas juang yang tinggi, bahkan saat berhadapan dengan lawan kuat seperti Thailand maupun Vietnam.
Menghadapi timnas terbaik di Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand, Joko Susilo memastikan timnya akan mempersiapkan diri secara maksimal. Ia juga telah memberikan menu latihan bertahan kepada para pemain untuk menghadapi lawan-lawan tersebut. “Lawan terberat tentu Vietnam. Kami sudah mengamati kekuatan mereka dan harus siap menghadapi lawan-lawan di sana,” ujarnya. “Kami akan mempersiapkan strategi khusus yang akan dimainkan seorang pelatih, namun juga akan melihat kondisi pemain saat pertandingan nantinya,” pungkas Joko Susilo.