Tragedi Bangladesh: Teman Tewas di Depan Mata, Jet Tempur Hantam Sekolah

- Penulis

Rabu, 23 Juli 2025 - 05:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah insiden tragis mengguncang Bangladesh pada Senin, 21 Juli 2025, ketika sebuah jet tempur milik Angkatan Udara negara itu jatuh dan menimpa gedung Milestone School and College di pinggiran utara ibu kota Dhaka. Kecelakaan pesawat nahas ini segera memicu kebakaran hebat yang melahap bangunan sekolah dua lantai tersebut, mengubah suasana riuh setelah ujian menjadi kepanikan mencekam.

Peristiwa mengerikan ini menelan korban jiwa sedikitnya 27 orang dan melukai lebih dari 170 lainnya, mayoritas adalah pelajar. Banyak dari korban selamat menderita luka bakar serius, menambah daftar panjang penderitaan akibat tragedi jet tempur yang jatuh ini.

Salah satu saksi mata, Farhan Hasan, seorang siswa sekolah tersebut, baru saja meninggalkan ruang ujian dan tengah berbincang dengan teman-temannya saat kejadian memilukan itu berlangsung. “Pesawatnya terbakar dan menabrak gedung tepat di depan mata saya,” tutur Farhan, menceritakan detik-detik mengerikan yang disaksikannya. Lebih memilukan lagi, ia kehilangan sahabat terdekatnya dalam insiden tersebut. “Dia duduk bersama saya saat ujian, lalu beberapa menit kemudian, dia meninggal di depan saya pesawat itu terbang tepat di atas kepalanya,” imbuhnya dengan suara bergetar.

Rekaman dari lokasi kejadian memperlihatkan kobaran api yang membumbung tinggi dan asap hitam pekat mengepul setelah jet F-7 menghantam gedung dua lantai di kompleks sekolah. Angkatan Udara Bangladesh mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan mekanis tak lama setelah lepas landas sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Pilot jet tempur nahas itu, Letnan Penerbang Md. Taukir Islam, turut menjadi korban jiwa dalam insiden ini.

Baca Juga :  Jadwal Liga 1 2025: Persebaya Surabaya Hanya Punya Empat Bulan Persiapan?

Kesaksian serupa datang dari Rezaul Islam, seorang guru di sekolah tersebut, yang mengaku menyaksikan langsung momen ketika pesawat menabrak bangunan. “Itu seperti kilat. Pesawat itu meluncur lurus ke arah gedung,” ujarnya. Guru lain, Masud Tarik, juga memberikan kesaksiannya. “Saya mendengar ledakan. Saat saya menoleh ke belakang, semuanya terbakar. Api dan asap di mana-mana. Banyak anak-anak dan penjaga sekolah yang berada di sekitar lokasi saat itu,” papar Masud.

Ledakan keras dan kobaran api yang menyertainya memicu kepanikan luar biasa di antara warga sekitar. Mereka berhamburan mencari perlindungan, sementara puluhan ambulans dan tim penyelamat segera dikerahkan untuk mengevakuasi korban di antara reruntuhan. Sedikitnya 30 ambulans bekerja tanpa henti mengangkut jenazah dan korban luka ke berbagai rumah sakit di Dhaka, memastikan penanganan medis secepat mungkin bagi para korban kecelakaan pesawat ini.

Di ruang tunggu rumah sakit, suasana haru menyelimuti keluarga korban. Shah Alam, paman dari Tanvir Ahmed, siswa kelas 8 yang turut menjadi korban, mengungkapkan kesedihannya yang mendalam. “Keponakan saya kini ada di kamar jenazah,” katanya dengan suara gemetar, sambil memeluk adik laki-lakinya, ayah Tanvir yang terpukul hingga tak sanggup berkata-kata. Dokter di Institut Nasional Bedah Plastik dan Luka Bakar melaporkan bahwa lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak berusia antara 9 hingga 14 tahun, mengalami luka bakar serius. Kementerian Kesehatan juga mengonfirmasi bahwa korban dirawat di tujuh rumah sakit berbeda di ibu kota. Di tengah duka yang mendalam ini, solidaritas masyarakat mengalir, terlihat dari warga yang berbondong-bondong menyumbangkan darah, serta kehadiran tokoh-tokoh politik dari berbagai partai untuk menyampaikan belasungkawa.

Baca Juga :  Kejutan Wimbledon 2025: Juara Bertahan Tersingkir, Legenda Serena Tetap Berjaya

Menyikapi tragedi ini, Pemerintah Bangladesh menetapkan Selasa sebagai hari berkabung nasional, dengan bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri sebagai tanda duka cita. Perdana Menteri sementara Muhammad Yunus menegaskan bahwa penyelidikan mendalam akan segera dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut. “Ini adalah masa berkabung yang dalam bagi seluruh bangsa. Saya telah menginstruksikan seluruh otoritas dan rumah sakit terkait untuk menangani situasi ini dengan penuh keseriusan,” tulisnya melalui platform X. Angkatan Udara juga menyebutkan bahwa pilot sempat berusaha mengarahkan pesawat ke area yang lebih terbuka guna menghindari korban lebih besar, namun waktu yang sempit dan gangguan teknis membuat tragedi tak terhindarkan. Sebuah komite investigasi kini telah dibentuk untuk mengusut lebih lanjut penyebab insiden jatuhnya jet tempur ini.

Berita Terkait

AC Milan Era Pasca Allegri: Transformasi Terbesar dan Dampaknya
Indonesia vs Thailand U23: Statistik Kunci Jelang Semifinal AFF!
Bryan Mbeumo vs Matheus Cunha: Siapa Bergaji Lebih Tinggi di MU?
SMAN 10 Depok Batasi Siswa, Orang Tua Mundur? Ini Alasannya!
Sayonara Cristiano Ronaldo, Bek Spanyol Tinggalkan Al Nassr dan Pilih Mudik
Awas! 7 Virus Komputer Mematikan & Cara Ampuh Melindungimu
F-7 BGI Bangladesh Jatuh: Spesifikasi Jet Tempur China & Detailnya
DJ Panda Minta Maaf! Video Parodi Kehamilan Erika Carlina Tuai Kritik

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 20:17 WIB

AC Milan Era Pasca Allegri: Transformasi Terbesar dan Dampaknya

Rabu, 23 Juli 2025 - 18:23 WIB

Indonesia vs Thailand U23: Statistik Kunci Jelang Semifinal AFF!

Rabu, 23 Juli 2025 - 16:05 WIB

Bryan Mbeumo vs Matheus Cunha: Siapa Bergaji Lebih Tinggi di MU?

Rabu, 23 Juli 2025 - 14:29 WIB

SMAN 10 Depok Batasi Siswa, Orang Tua Mundur? Ini Alasannya!

Rabu, 23 Juli 2025 - 09:17 WIB

Sayonara Cristiano Ronaldo, Bek Spanyol Tinggalkan Al Nassr dan Pilih Mudik

Berita Terbaru

sports

Nasi Kotak Indonesia Bikin Jurnalis Liga Inggris Kagum!

Rabu, 23 Jul 2025 - 21:17 WIB

Uncategorized

AC Milan Era Pasca Allegri: Transformasi Terbesar dan Dampaknya

Rabu, 23 Jul 2025 - 20:17 WIB