CGI Gagal Total: 5 Adegan Film Ini Bikin Ngakak Sekaligus Nyesek!

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 20 Juli 2025 - 21:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam dunia perfilman modern, efek Computer-Generated Imagery (CGI) seringkali menjadi pedang bermata dua. Alih-alih meningkatkan pengalaman sinematik, beberapa produksi justru terlalu ambisius dalam penggunaan CGI, bahkan untuk adegan-adegan yang sebenarnya tidak memerlukannya. Ironisnya, upaya untuk tampil canggih ini seringkali berbalik menjadi bumerang, menciptakan visual yang kaku, tidak natural, dan malah merusak kedalaman narasi. Efek digital yang ditempatkan secara tidak tepat bisa menarik penonton keluar dari emosi cerita, menjadikan momen penting terasa hambar atau bahkan konyol.

Penggunaan CGI yang berlebihan atau tidak tepat seringkali menjadi titik lemah yang paling diingat dari sebuah film, bahkan jika aspek lainnya solid. Berikut adalah beberapa adegan dengan CGI yang dinilai paling tidak perlu dan mengganggu, dari horor menyeramkan hingga drama detektif yang realistis, yang membuktikan bahwa terkadang, kesederhanaan adalah kunci keberhasilan visual.

1. The Thing (2011)

Saat prekuel The Thing dirilis pada tahun 2011, harapan penggemar akan kelanjutan horor klasik tahun 1982 begitu besar. Namun, kekecewaan melanda ketika terungkap bahwa makhluk menyeramkan dalam film ini sepenuhnya mengandalkan CGI. Ini menjadi pukulan telak, mengingat versi orisinal tahun 1982 begitu legendaris berkat efek praktikal mengerikan dan revolusioner dari Rob Bottin yang terasa begitu nyata dan menakutkan. Sayangnya, upaya versi digital untuk meniru kengerian itu justru gagal total, membuat makhluk-makhluknya tampak kaku dan kurang mengancam.

Lebih ironisnya lagi, film ini sebenarnya telah memproduksi efek praktikal yang mumpuni oleh tim profesional Alec Gillis dan Tom Woodruff Jr., lengkap dengan kostum, animatronik, dan boneka. Namun, pihak studio merasa tampilan tersebut “terlalu 80-an” dan secara kontroversial memutuskan untuk menggantinya dengan CGI selama tahap pascaproduksi. Hasilnya adalah sebuah film yang kehilangan atmosfer horornya dan justru menyerupai tampilan visual gim murahan, bahkan sang sutradara sendiri mengakui penyesalan atas keputusan tersebut.

2. Zodiac (2007)

Zodiac karya David Fincher mungkin dikenal sebagai film detektif yang realistis dan tenang, namun di balik layar, film ini ternyata sarat dengan efek CGI yang hampir tak terlihat. Sutradara yang dikenal perfeksionis ini menggunakan sentuhan digital untuk berbagai elemen, mulai dari lanskap kota San Francisco era 1970-an hingga detail tetesan darah dalam adegan pembunuhan. Fincher beralasan bahwa darah CGI mempermudah proses syuting yang seringkali membutuhkan banyak pengulangan adegan tanpa harus terus-menerus mengganti kostum.

Baca Juga :  Rhoma Irama Berduka: Yunita Ababiel Meninggal Dunia

Namun, penggunaan CGI yang paling mencengangkan dan dianggap aneh datang dari adegan yang melibatkan tangan tokoh utama Robert Graysmith (Jake Gyllenhaal). Fincher merasa tangan Gyllenhaal terlalu mulus dan tidak realistis untuk seorang kartunis. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menambahkan bulu CGI di buku jari sang aktor—hanya untuk beberapa detik close-up. Sulit membayangkan ada penonton yang benar-benar memedulikan tingkat kebuluan tangan karakter, namun Fincher membuktikan bahwa dirinya sangat teliti, bahkan untuk detail sekecil itu.

3. X-Men Origins: Wolverine (2009)

Film ini seharusnya menjadi narasi yang mengukuhkan asal-usul salah satu karakter paling ikonik di Marvel, Wolverine. Namun, X-Men Origins: Wolverine justru lebih sering diingat karena keputusan CGI-nya yang kurang matang. Salah satu momen yang paling sering menjadi sorotan adalah ketika Logan mengeluarkan cakarnya di kamar mandi. Efek CGI pada cakar tersebut terlihat sangat ringan, mengambang, dan sama sekali tidak memiliki bobot, jauh dari kesan tajam dan berbahaya yang seharusnya menjadi ciri khasnya.

Memang, Hugh Jackman pernah mengakui bahwa ia beberapa kali terluka oleh cakar asli di film-film sebelumnya. Namun, apakah itu cukup menjadi alasan untuk menggantinya dengan versi digital yang terlihat seperti hasil animasi yang belum sempurna? Adegan ini segera menjadi bahan lelucon di internet selama bertahun-tahun, menggambarkan bagaimana sebuah detail kecil yang buruk bisa merusak keseluruhan persepsi terhadap film.

4. Halloween H20 (1998)

Topeng Michael Myers adalah elemen fundamental dan ikonik dalam waralaba Halloween, namun anehnya, hampir setiap film sekuel selalu kesulitan untuk menciptakan ulang versi asli topeng tersebut dengan sempurna. Masalah topeng ini mencapai puncaknya pada Halloween H20 ketika tim produksi memutuskan untuk mengganti topeng yang telah digunakan selama syuting dengan versi baru dari seniman efek legendaris Stan Winston, karena merasa topeng lama terlihat aneh. Namun, satu adegan penting terlewat untuk diulang pengambilannya.

Baca Juga :  Nine Puzzles: Drama Thriller Misteri Kim Dami & Son Suk Ku, Simak Sinopsisnya!

Sebagai solusi cepat, mereka memutuskan untuk menambahkan topeng baru menggunakan CGI. Hasilnya sungguh mengganggu: topeng digital ini terlihat seperti tempelan kartun yang mengambang di wajah aktor, sama sekali tidak menyatu dengan realitas adegan. Di tengah banyaknya masalah produksi film ini, topeng CGI inilah yang paling sulit dilupakan, menjadi contoh nyata bagaimana teknologi yang salah tempat bisa merusak karakter ikonik.

5. The Old Guard 2 (2025)

Meskipun film ini mungkin kurang mendapat perhatian besar setelah rilis di Netflix, ada satu momen yang membuat banyak penonton berhenti sejenak dan mengernyitkan dahi: wajah Charlize Theron. Selama sekitar 40 menit pertama, karakternya tampil normal, tangguh, memukau, dan sesuai usianya. Namun, tiba-tiba, wajahnya berubah menjadi seperti versi render AI dari tahun 2000-an, tampak seperti karakter dari gim PlayStation era awal.

Yang lebih membingungkan, adegan ini bukanlah kilas balik atau upaya untuk menunjukkan karakternya di masa muda, sehingga tidak ada alasan logis mengapa Theron harus terlihat berbeda. Rupanya, film ini sebagian diambil pada tahun 2022 dan sisanya dua tahun kemudian. Tim produksi merasa wajah Theron mengalami perubahan signifikan sehingga memerlukan sentuhan digital. Namun, sentuhan ini malah menghancurkan konsistensi visual film dan membuat penonton bertanya-tanya mengapa tidak ada solusi yang lebih masuk akal daripada efek digital yang begitu mencolok.

Pada akhirnya, penggunaan CGI seharusnya bertindak sebagai pendukung yang tidak terlihat, memperkaya cerita tanpa mengalihkan perhatian dari esensi film. Namun, ketika efek digital digunakan secara berlebihan atau tanpa alasan yang kuat, hasilnya justru bisa merusak momen krusial dan menghilangkan kedalaman emosi yang ingin disampaikan. Menurut Anda, adegan film mana yang paling mengganggu karena penggunaan CGI yang kurang tepat?

Berita Terkait

Lirik Lagu I Can’t Lose Jonas Brothers dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
California Maroon 5: Lirik, Terjemahan, & Makna Lagu Adam Levine
Scarlett Johansson Bernyanyi: Merdukah? Simak Reviewnya!
Billie Eilish & James Cameron: Kolaborasi Ikonik yang Menggemparkan!
MAGICMAN 2: Jackson Wang Ungkap Sisi Gelap di Balik Topeng
Wonder Woman: James Gunn Ungkap Nasib Gal Gadot!
Katy Perry Selamat! Hampir Jatuh dari Kupu-kupu Raksasa di Konser
Nicole Kidman dan Sandra Bullock Mulai Syuting Practical Magic 2

Berita Terkait

Senin, 21 Juli 2025 - 05:47 WIB

Lirik Lagu I Can’t Lose Jonas Brothers dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Senin, 21 Juli 2025 - 02:53 WIB

California Maroon 5: Lirik, Terjemahan, & Makna Lagu Adam Levine

Senin, 21 Juli 2025 - 02:46 WIB

Scarlett Johansson Bernyanyi: Merdukah? Simak Reviewnya!

Minggu, 20 Juli 2025 - 21:41 WIB

CGI Gagal Total: 5 Adegan Film Ini Bikin Ngakak Sekaligus Nyesek!

Minggu, 20 Juli 2025 - 21:05 WIB

Billie Eilish & James Cameron: Kolaborasi Ikonik yang Menggemparkan!

Berita Terbaru