Deep Learning Masuk Kurikulum: Apa Manfaatnya untuk Anak Kita?

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 20 Juli 2025 - 19:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi mengintegrasikan sebuah pendekatan revolusioner dalam kurikulum nasional: sistem pembelajaran mendalam atau dikenal sebagai deep learning. Inovasi ini digadang-gadang akan menjadi pilar utama peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Penerapan metode pembelajaran deep learning ini akan dimulai di seluruh jenjang sekolah dasar dan menengah di Indonesia, efektif sejak tahun ajaran 2025/2026 yang telah berjalan. Laksmi Dewi, Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen, mengungkapkan bahwa model pembelajaran ini diharapkan mampu mendorong peningkatan signifikan dalam kemampuan literasi siswa. “Kami berharap model ini bisa meningkatkan hasil belajar dan kompetensi-kompetensi siswa,” ujar Laksmi di Grand Sahid Jaya Jakarta pada Jumat, 18 Juli 2025. Ia menambahkan bahwa salah satu dampak positifnya adalah percepatan kemampuan siswa dalam belajar membaca dan berhitung.

Lantas, apa sebenarnya metode pembelajaran deep learning yang kini menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah dasar dan menengah tersebut?

Pendekatan deep learning dirancang di atas empat pilar utama yang akan diimplementasikan oleh para guru. Keempat metode pembelajaran inti tersebut meliputi praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi digital.

Dalam kerangka praktik pedagogis, guru dituntut untuk menyusun strategi mengajar yang lebih terarah dan spesifik. Tujuan utamanya adalah menciptakan pengalaman belajar yang autentik bagi setiap murid. “Guru mengutamakan praktik nyata mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi,” jelas Laksmi, menandakan pergeseran fokus dari hafalan semata menuju pengembangan kemampuan kognitif yang lebih kompleks.

Baca Juga :  Masuk Sekolah Jam 6 Pagi: Alasan Menteri Pendidikan Abdul Mu'ti Terungkap

Sementara itu, kerangka kemitraan pembelajaran dalam deep learning mendorong guru untuk membangun hubungan yang lebih dinamis dan kolaboratif. Kemitraan ini tidak hanya terbatas pada interaksi guru dan peserta didik, melainkan juga melibatkan orang tua, serta komunitas dan mitra profesional lainnya. Pendekatan ini secara fundamental mengubah paradigma belajar yang sebelumnya didominasi kontrol guru menjadi proses kolaborasi bersama yang memberdayakan semua pihak.

Adapun pilar ketiga, lingkungan pembelajaran, mengarahkan guru untuk mengintegrasikan ruang fisik, virtual, dan budaya dalam proses belajar mengajar. Menurut Laksmi, fleksibilitas dalam penggunaan ruang fisik dan virtual akan memungkinkan guru untuk mengakomodasi beragam gaya belajar peserta didik, menciptakan suasana yang lebih inklusif dan efektif.

Terakhir, pemanfaatan teknologi digital menjadi kerangka keempat deep learning. Teknologi ini diyakini akan berperan krusial dalam menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa. “Selain itu, tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik,” tutur Laksmi, menyoroti potensi teknologi dalam memperkaya pengalaman belajar.

Ketua Asosiasi Pengawas Pendidikan Agama dan Keagamaan Seluruh Indonesia, Yun Yun Yunadi, menegaskan bahwa deep learning bukan sekadar metode yang mengedepankan hafalan fakta. “Tetapi tentang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi,” kata Yun Yun dalam keterangan tertulisnya pada 5 Maret 2025. Meskipun demikian, ia menyoroti tantangan berupa keterbatasan sumber daya dan infrastruktur di beberapa sekolah, khususnya di daerah terpencil. Oleh karena itu, peran kepala sekolah dan pengawas pendidikan dianggap sangat vital dalam mendukung implementasi deep learning bagi para guru.

Baca Juga :  Gibran Umumkan: Kurikulum AI untuk SMP-SMA Dimulai Tahun Depan!

Senada dengan pandangan tersebut, Ketua Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama Islam Kota Jakarta Timur, Wawan Kurniawan, memberikan perspektif tambahan. Ia menegaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran. Wawan menyebutkan bahwa pendekatan deep learning ini menitikberatkan pada tiga elemen kunci: mindful (kesadaran), meaningful (bermakna), dan durable (berkelanjutan).

Mindful menekankan pentingnya kehadiran penuh siswa dalam proses pembelajaran, meaningful memastikan bahwa materi yang dipelajari relevan dan bermakna bagi kehidupan nyata siswa, dan durable bertujuan untuk menciptakan pengetahuan dan keterampilan yang bertahan lama dan dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks,” jelas Wawan, merangkum esensi dari setiap elemen tersebut. Dengan adopsi deep learning, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga adaptif, inovatif, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

Berita Terkait

UPI Umumkan 3.081 Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Lolos Seleksi Mandiri
Sekolah Rakyat Dibuka: Kurikulum Apa yang Dipakai?
Sekolah Rakyat Dibuka di Probolinggo, 100 Siswa Kurang Mampu Mulai Belajar Gratis
Cak Imin: Tugas Berat Sekolah Rakyat Tuntas Dijalankan Gus Ipul
63 Sekolah Rakyat Mulai Serentak Hari Ini
13 Sekolah Rakyat Rintisan Jabar Buka Besok: Pendidikan Lebih Merata!
Bolehkah Anak Tetap Masuk Sekolah Saat Mulai Sakit? Ini Kata Dokter
Guru PAI Sumringah! Tunjangan Naik Rp 500 Ribu dari Kemenag

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 19:23 WIB

Deep Learning Masuk Kurikulum: Apa Manfaatnya untuk Anak Kita?

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:59 WIB

UPI Umumkan 3.081 Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Lolos Seleksi Mandiri

Selasa, 15 Juli 2025 - 19:17 WIB

Sekolah Rakyat Dibuka: Kurikulum Apa yang Dipakai?

Selasa, 15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Sekolah Rakyat Dibuka di Probolinggo, 100 Siswa Kurang Mampu Mulai Belajar Gratis

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:05 WIB

Cak Imin: Tugas Berat Sekolah Rakyat Tuntas Dijalankan Gus Ipul

Berita Terbaru

Uncategorized

Samsung Galaxy Watch 8: Pelatih Lari Pribadi di Pergelangan Tangan

Senin, 21 Jul 2025 - 04:11 WIB

Public Safety And Emergencies

Penumpang KM Barcelona Selamatkan Balita Tenggelam: Kisah Dramatis di Lautan

Senin, 21 Jul 2025 - 03:11 WIB

entertainment

California Maroon 5: Lirik, Terjemahan, & Makna Lagu Adam Levine

Senin, 21 Jul 2025 - 02:53 WIB

entertainment

Scarlett Johansson Bernyanyi: Merdukah? Simak Reviewnya!

Senin, 21 Jul 2025 - 02:46 WIB

sports

Utusan Timnas Pantau Garuda Muda, Vanenburg Bereaksi!

Senin, 21 Jul 2025 - 02:17 WIB