Ragamutama.com – , Jakarta – Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudi Setiawan menyatakan pihaknya masih menyelidiki insiden tewasnya tiga orang dalam resepsi pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Acara itu diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Jumat, 18 Juli 2025.
“Polisi akan melakukan penyelidikan apakah ada unsur kelalaian atau tidak dan siapa yang paling bertanggungjawab atas peristiwa ini,” ujar Rudi seperti dikutip dari siaran pers pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Dia mengklaim Polda Jawa Barat telah melaksanakan pengamanan sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku. Pihaknya telah menyiapkan rencana pengamanan dan penanggulangan potensi gangguan yang mungkin terjadi dengan melibatkan 404 personel. “Mereka sudah berada di tempat masing-masing dan telah di-briefing untuk melakukan pengamanan supaya semua ini lancar,” kata dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Tempo, tiga korban jiwa itu adalah Vania Aprilia, 8 tahun; Dewi Jubaedah, 61 Tahun; dan Bripka Cecep Saeful Bahri, 39 tahun.
Korban tewas diduga karena terinjak-injak saat pintu masuk gedung pendopo dibuka. Warga berdesakan masuk pendopo karena ingin menghadiri pesta rakyat dan makan gratis di acara pernikahan tersebut.
Jasad Vania dan Dewi saat ini berada di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet. Sementara jenazah Bripka Cecep disemayamkan di Rumah Sakit Guntur milik TNI Angkatan Darat.
Dedi Mulyadi menikahkan putranya, Maula Akbar Mulyadi Putra, dengan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina. Putri Karlina merupakan anak sulung dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto.
Rangkaian prosesi pernikahan sudah dilangsungkan sejak Senin, 14 Juli 2025 yang dimulai dengan siraman. Sementara akad nikah kedua mempelai dilaksanakan pada Rabu, 16 Juli 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, di Gedung Pendopo Kabupaten Garut.
Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: Kejaksaan Agung Hormati Vonis 4,5 Tahun Tom Lembong