Ragamutama.com – , Jakarta – Jantung adalah organ penting yang berfungsi memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Meskipun berukuran kecil dan tidak lebih besar dari kepalan tangan, tetapi perannya sangat vital dalam sistem peredaran darah. Namun, seiring dengan gaya hidup yang lebih modern dan serba cepat membuat pola makan menjadi tidak sehat. Hal ini berdampak pada kasus gangguan jantung yang semakin meningkat di berbagai usia.
Diperkirakan sekitar satu dari tiga kematian disebabkan oleh penyakit jantung. Di Indonesia, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, penderita penyakit jantung mencapai 4 hingga 5 juta jiwa, dikutip dari laman unair.ac.id. Oleh karena itu, mengenali jenis-jenis gangguan jantung sejak dini sangat penting agar pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Seperti dikutip dari WebMD, penyakit jantung bukan hanya satu kondisi, melainkan kumpulan masalah yang memengaruhi kerja jantung. Istilah penyakit jantung juga mencakup masalah pembuluh darah. Setiap jenis penyakit jantung memiliki gejala dan cara pengobatan yang berbeda. Melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan, banyak jenis penyakit jantung bisa dikendalikan. Namun, beberapa kasus membutuhkan tindakan operasi agar jantung berfungsi normal kembali.
Berikut beberapa jenis penyakit jantung yang umum terjadi dan gejala yang dimilikinya yang dinukil dari WebMD.
Penyakit Arteri Koroner (PJK)
PJK adalah gangguan jantung yang paling umum terjadi dan penyebab utama kematian terbesar. Kondisi ini terjadi saat pembuluh darah arteri koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat oleh penumpukan plak selama bertahun-tahun. Akibatnya, otot jantung tidak mendapat cukup oksigen. PJK bisa menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, gangguan irama jantung, hingga gagal jantung. Risiko meningkat pada pria di atas 55 tahun, wanita pasca menopause, perokok, penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan orang yang kurang aktif.
Aritmia Jantung
Aritmia adalah irama jantung yang tidak normal seperti terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Beberapa aritmia dikategorikan ringan, tetapi ada juga yang berbahaya dan bisa menyebabkan henti jantung atau stroke. Gejalanya termasuk jantung berdebar, pusing, dan pingsan. Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol, obesitas, gula darah tinggi, dan sleep apnea dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
Gagal Jantung
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah cukup untuk kebutuhan tubuh. Penyebabnya bisa dari PJK, hipertensi, kardiomiopati, atau penyakit tiroid. Gejalanya berupa sesak napas, kelelahan, pembengkakan kaki, dan batuk berkepanjangan.
Penyakit Katup Jantung
Katup jantung yang tidak bekerja dengan baik menyebabkan aliran darah terganggu, bisa tersumbat atau bocor. Penyebabnya antara lain infeksi seperti demam rematik, kerusakan akibat serangan jantung, dan kelainan bawaan. Jika katup rusak berat, diperlukan operasi penggantian katup.
Endokarditis
Infeksi pada lapisan dalam jantung biasanya disebabkan bakteri yang masuk ke darah saat sakit atau setelah operasi. Penyakit ini berbahaya jika tidak segera diobati dan sering menyerang orang yang punya masalah katup jantung.
Penyakit Perikardium
Perikardium adalah kantung di sekitar jantung. Penyakitnya, seperti perikarditis, sering terjadi karena infeksi virus, penyakit autoimun, atau cedera. Perikarditis biasa muncul setelah operasi jantung.
Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kelainan otot jantung yang membuatnya menebal, melemah, atau kaku, sehingga pompa jantung terganggu. Penyebabnya bisa genetik, infeksi virus, efek obat, alkohol, atau kemoterapi.
Penyakit Jantung Bawaan
Gangguan struktur jantung sejak lahir yang kadang baru menimbulkan gejala saat dewasa. Contohnya lubang di dinding jantung (septum) atau katup pulmonal yang sempit. Penanganannya bisa dengan prosedur medis atau operasi.
Pilihan editor: Apa Itu Angin Duduk, Bagaimana Gejala dan Jenis-jenisnya