Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat kembali menunjukkan keseriusan dalam memberantas kejahatan transnasional dengan berhasil menangkap satu tersangka baru. Tersangka ini diduga kuat merupakan bagian dari sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) internasional yang telah beroperasi aktif sejak tahun 2023, melakukan praktik perdagangan bayi dari Indonesia ke Singapura.
Dengan penambahan penangkapan ini, total tersangka yang berhasil diringkus oleh tim penyidik kini menjadi 13 orang. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, mengonfirmasi peningkatan jumlah tersangka ini melalui keterangan tertulis pada 16 Juli 2025. Sebelumnya, Polda Jawa Barat telah meringkus 12 tersangka yang terlibat dalam jaringan kejahatan kemanusiaan ini. Diduga, sindikat ini telah memperdagangkan setidaknya 24 bayi selama masa operasinya.
Para tersangka yang telah diamankan memiliki peran yang bervariasi dan terorganisir dengan rapi dalam melancarkan aksi perdagangan bayi ini. Mulai dari perekrut awal bayi, bahkan sejak calon korban masih dalam kandungan, hingga mereka yang bertugas merawat, menampung, dan membuat surat-surat identitas palsu seperti akta lahir dan paspor demi memuluskan modus operandi mereka. Tersangka baru yang baru saja ditangkap diketahui berperan sebagai pihak penampung bayi.
Dalam upaya menyelamatkan para korban, Kepolisian berhasil mengamankan enam balita yang menjadi korban praktik TPPO ini. Lima bayi ditemukan di Pontianak, Kalimantan Barat, sementara satu balita lainnya berhasil diselamatkan di Karawang, Jawa Barat.
Penyelidikan kasus penjualan bayi ke luar negeri ini terus diperluas. Kepolisian fokus mengejar tersangka lain yang berada di Singapura untuk membongkar jaringan yang lebih luas. Tim penyidik rencananya akan dikirim langsung ke Singapura untuk berkoordinasi dengan Interpol guna menelusuri sindikat perdagangan bayi ini lebih lanjut. Kombes Hendra Rochmawan menambahkan bahwa komunikasi dan koordinasi dengan Wakapolda serta Markas Besar Polri (Mabes Polri) telah terjalin erat, dengan harapan kasus ini dapat segera terungkap secara menyeluruh.