Malaysia secara resmi mengumumkan penarikan dirinya dari CAFA Nations Cup 2025, sebuah keputusan yang sontak memicu beragam respons dari netizen. Langkah mengejutkan ini diambil Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dengan alasan utama ketidaktersediaan para pemain naturalisasi andalannya.
Melalui siaran media yang dirilis di akun Instagram resmi FAM pada Rabu, 16 Juli 2025, dijelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil pertimbangan yang “berwawasan dan strategis”. Salah satu faktor kunci adalah perubahan jadwal turnamen oleh tuan rumah Tajikistan, yang kini dijadwalkan berlangsung pada 28 Agustus hingga 8 September 2025. Tanggal tersebut berada di luar kalender resmi FIFA, yang memiliki implikasi signifikan terhadap ketersediaan pemain.
FAM menegaskan bahwa klub-klub tidak berkewajiban untuk melepas pemain mereka di luar jendela FIFA Matchday. Situasi ini berdampak langsung pada para pemain naturalisasi Malaysia yang banyak berkarier di liga-liga luar negeri. Federasi dan pelatih kepala, Peter Cklamovski, memilih untuk tidak mengambil risiko dengan hanya mengandalkan kekuatan pemain lokal, demi menjaga kualitas dan potensi tim.
Peter Cklamovski secara spesifik menjelaskan alasan di balik keputusan ini. “Kami memiliki pemain yang bermain di liga top dunia seperti Spanyol, Argentina, Kolombia, dan Jepang,” kata Cklamovski. “Untuk membawa mereka ke Tajikistan dalam waktu singkat serta memastikan mereka siap untuk bermain di level tertinggi tidak realistis.”
Sebagai gantinya, Tim Nasional Malaysia akan mengalihkan fokusnya pada pemusatan latihan yang direncanakan pada bulan September. Persiapan ini vital untuk menghadapi dua laga penting dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027 pada bulan Oktober dan November, di mana Malaysia akan bertemu Laos dan Nepal. “Ini adalah keputusan yang tepat dan strategis. Fokus kami kini beralih sepenuhnya pada pemusatan latihan untuk September sebagai persiapan terbaik menjelang aksi penting pada Oktober dan November melawan Laos dan Nepal,” pungkas Cklamovski.
Keputusan FAM ini sontak mengundang perhatian luas dari publik, memicu banjir komentar di media sosial. Pengumuman penarikan diri ini datang tak lama setelah tim muda Malaysia juga mengalami kekecewaan di ASEAN Cup U-23, dengan kapten tim bahkan mengungkapkan masalah internal mereka usai kalah dari Filipina. Serangkaian hasil ini menambah sorotan pada kondisi sepak bola Malaysia secara keseluruhan, memicu beragam reaksi terhadap mundurnya tim senior dari ajang bergengsi.
Reaksi netizen terpecah belah, dengan beberapa pihak menyambut baik keputusan mundur ini, menganggapnya sebagai langkah realistis demi menjaga reputasi tim. Namun, tidak sedikit pula yang melontarkan ejekan pedas dan kritikan tajam terhadap FAM, mempertanyakan mentalitas dan keberanian untuk bersaing di level internasional. Berikut adalah rangkuman beragam komentar yang membanjiri unggahan akun Instagram resmi FAM:
“FAM yang update CAFA, FAM juga tarik diri, bagus bikin malu negara sendiri,” tulis seorang netizen.
“Ayam sayur sok keras,” timpal yang lain.
“Memalukan, orang mau uji kekuatan, tapi dia tarik diri begitu saja, gimana mau maju kalau selalu lawan peringkat tim gak seberapa,” keluh netizen lainnya.
Ada pula yang berspekulasi, “Bilang aja takut turun ranking,” atau “Takut kena bantai negar Arab.”
Beberapa mempertanyakan, “Tak ada mental pakai pemain lokal kah?”
Di sisi lain, ada juga dukungan, “Baguslah, kalau ikut juga kirim anak U-23 dibantai, fans pun ribut. Bagus bikin Piala Merdeka seperti biasa.”
“Bagus-bagus, sebab tak best gak kalau player terbaik kita takleh main,” kata netizen yang pro.
“The real mundur sebelum fight,” tutup komentar ironis lainnya.
