Satoru Mochizuki Out! Pelatih Timnas Putri Indonesia Resmi Dicopot

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi mencopot Satoru Mochizuki dari jabatannya sebagai pelatih kepala Tim Nasional Putri Indonesia. Keputusan ini diambil menyusul kegagalan skuad Garuda Pertiwi untuk melangkah ke putaran final Piala Asia Putri 2026.

Perjalanan Timnas Putri Indonesia terhenti di babak kualifikasi Grup D yang berlangsung di Tangerang pada 29 Juni hingga 5 Juli 2025. Dari tiga pertandingan yang dilakoni, tim hanya berhasil mengemas satu kemenangan tipis atas Kirgistan. Sementara itu, dua laga krusial lainnya berakhir dengan kekalahan, yakni 0-2 dari Pakistan dan 1-2 dari Taiwan. Hasil minor ini menempatkan tim asuhan Mochizuki di posisi ketiga klasemen akhir grup, sekaligus memupus harapan untuk melaju ke babak selanjutnya.

Meski tidak lagi menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Putri, Satoru Mochizuki tidak sepenuhnya dilepaskan oleh PSSI. Pelatih yang memiliki pengalaman gemilang, termasuk menjadi bagian dari timnas putri Jepang saat menjuarai Piala Dunia Wanita 2011, kini akan dialihkan ke peran yang lebih strategis di balik layar. Fokus utamanya adalah pada pengembangan sepak bola putri Indonesia secara menyeluruh.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil koordinasi antara Ketua Umum PSSI dengan Exco. “Coach Mochi sekarang difokuskan untuk development, sudah keputusan dari Ketum melalui koordinasi dengan Exco bahwa kita melihat jenjang yang lebih tinggi untuk Coach Mochi,” ujar Vivin di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (16/7/2025), sebagaimana dikutip dari BolaSport.

Menurut Vivin, dengan rekam jejak dan jaringan luas yang dimiliki Mochizuki, terutama dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA), posisinya dinilai jauh lebih tepat untuk membangun fondasi jangka panjang sepak bola putri Indonesia. “Jadi kita melihat Coach Mochi lebih strategis ada di belakang layar menyiapkan road map-nya,” tambah Vivin, menggarisbawahi visi PSSI untuk memaksimalkan kontribusi sang pelatih dalam aspek manajerial dan pengembangan sistem.

Untuk mengisi kekosongan posisi pelatih kepala, PSSI menunjuk Joko Susilo sebagai pelatih interim Timnas Putri Indonesia. Joko Susilo akan memimpin skuad Garuda Pertiwi dalam ajang Piala AFF Putri 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Vietnam pada 6-19 Agustus mendatang. Vivin menegaskan bahwa Mochizuki tidak akan terlibat lagi dalam penanganan tim di turnamen tersebut. “Karena kita belum menemukan pelatih kepala, maka kita sudah tetapkan Coach Joko Susilo untuk menjadi pelatih interim guna mengisi posisi ini,” jelasnya.

PSSI saat ini aktif berburu pelatih baru untuk timnas senior putri, dengan tetap menjadikan Jepang sebagai kiblat utama dalam pencarian ini. Pendekatan strategis ini, menurut Vivin, telah didiskusikan langsung dengan JFA sebagai bagian dari kerja sama bilateral dalam pengembangan sepak bola wanita. “Kita sekarang sedang fokus untuk cari kepala pelatih baru di timnas senior. Kita sudah punya Akira di U-19 sekarang, U-20 nantinya. Kalau senior kita lagi hunting, tapi kita tetap kiblatnya di Jepang,” tutur Vivin.

“Kita sudah putuskan kalau putri kita kiblatnya Jepang, dan sudah ada pembicaraan juga dengan JFA terkait itu,” imbuh Vivin, menunjukkan komitmen PSSI terhadap standar dan filosofi sepak bola Jepang untuk tim putri. Nama Akira Higashiyama, yang saat ini menjabat sebagai pelatih Timnas Putri Indonesia U-19, disebut-sebut masuk dalam radar sebagai calon kuat untuk menukangi timnas senior. Namun, PSSI menyatakan masih sangat berhati-hati dalam menentukan pilihan akhir.

“Akira naik pangkat itu open opsi juga. Kita sedang pikirkan dan kita tidak bisa cepat-cepat,” ucap Vivin. Ia menekankan bahwa proses pencarian pelatih berkualitas membutuhkan waktu dan ketelitian, mengingat PSSI juga butuh waktu lama untuk menemukan Akira Higashiyama dan Satoru Mochizuki sebelumnya. “Waktu itu, kita kasih kesempatan Coach Mochi untuk mencari juga hampir satu tahun. Karena kita lihat di Jepang banyak sekali coach yang mau jadi pelatih di Indonesia. Tapi kita juga lakukan background checking, (lihat) bagaimana portofolio, kredibilitasnya, dan lain-lain. Tentunya karena untuk senior itu bebannya cukup besar,” pungkas Vivin, menandakan bahwa PSSI tidak ingin gegabah demi menemukan sosok terbaik yang mampu membawa sepak bola putri Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Berita Terkait

Pratama Arhan Cerai Azizah Salsha, Banjir Dukungan di Instagram!
Kejutan Dunia 2025: Unggulan China Tumbang! Underdog Berjaya!
Rafael Struick Masuk! Ini Daftar 13 Pemain Timnas U-23
Djarum Tolak Tottenham, Banderol “Messi Baru” di Como Bikin Melongo!
Janice Tjen: Kejutan US Open, Tantang Emma Raducanu!
Simon Tahamata: Indonesia Tak Perlu Lagi Naturalisasi Pemain Bola
MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!
MotoGP 2025: Marquez Dominasi Klasemen, Juara Dunia di Depan Mata?

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 19:15 WIB

Pratama Arhan Cerai Azizah Salsha, Banjir Dukungan di Instagram!

Senin, 25 Agustus 2025 - 18:20 WIB

Kejutan Dunia 2025: Unggulan China Tumbang! Underdog Berjaya!

Senin, 25 Agustus 2025 - 17:02 WIB

Rafael Struick Masuk! Ini Daftar 13 Pemain Timnas U-23

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:53 WIB

Djarum Tolak Tottenham, Banderol “Messi Baru” di Como Bikin Melongo!

Senin, 25 Agustus 2025 - 12:23 WIB

Janice Tjen: Kejutan US Open, Tantang Emma Raducanu!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB