NEW YORK, RAGAMUTAMA.COM – James Gunn, sutradara dan co-CEO DC Studios, akhirnya angkat bicara menanggapi kecemasan penggemar mengenai penampilan Man of Steel versi David Corenswet. Banyak cuplikan dan trailer awal film ‘Superman’ (2025) yang menampilkan sang pahlawan super terlihat “lemah,” memicu beragam spekulasi sebelum perilisan resmi.
Namun, setelah film tayang di layar lebar, anggapan tersebut terbukti keliru. Karakter Superman yang diperankan Corenswet tidak selemah yang diperkirakan, dan narasi film ini secara cerdik dan mendalam menjelaskan alasannya.
Cuplikan awal yang paling memicu perdebatan adalah adegan di mana Superman tergeletak di salju, tubuhnya tampak terluka dan berdarah. Momen ini sontak membuat sebagian penggemar curiga bahwa Superman versi David Corenswet akan jauh lebih lemah dibandingkan inkarnasi Henry Cavill di DCEU sebelumnya.
James Gunn menegaskan bahwa tampilan tersebut sama sekali bukan pertanda kelemahan, melainkan bagian integral dari pendekatan baru yang lebih realistis terhadap karakter Superman. “Superman kami memang berdarah, dan itu sesuatu yang baru. Tapi dia melawan kekuatan yang setara dan berlawanan. Ini bukan soal dia lebih lemah, tapi dia menemukan lawan sepadan,” jelas James Gunn dalam sebuah wawancara dengan ScreenRant.
Kiprah WNI Adien Dendra di Dunia Perfilman Hollywood, dari Lilo & Stitch hingga Superman
Ternyata, David Corenswet memang menghadapi kekalahan pertamanya sebagai Superman dalam film tersebut, dan momen krusial itu terjadi saat ia berhadapan dengan Hammer of Boravia. Sosok misterius ini kemudian terungkap sebagai Ultraman, kloning jahat dari Superman itu sendiri.
Film dengan gamblang mengungkapkan bahwa selama tiga tahun masa tugasnya sebagai Superman, Clark Kent tidak pernah mengalami kekalahan dalam pertarungan. Rekor tak terkalahkan ini baru pecah saat ia berhadapan dengan Hammer of Boravia, sosok yang memiliki kekuatan yang nyaris identik dengan Superman, termasuk heat vision, kekuatan super, dan ketahanan tubuh yang luar biasa.
Pada akhirnya, terkuak bahwa Hammer of Boravia adalah Ultraman, sebuah kloning sempurna dari Superman yang diciptakan dan dikendalikan sepenuhnya oleh Lex Luthor. Bahkan selama pertarungan sengit, Luthor secara strategis membisikkan instruksi tempur melalui alat komunikasi di telinga Ultraman, sebuah taktik khusus yang dirancang untuk memastikan kekalahan Superman.
“Satu-satunya musuh yang berhasil mengalahkan Superman dalam film ini… adalah dirinya sendiri,” demikian ringkasan esensi pertarungan tersebut yang menegaskan penempaan karakter sang pahlawan.
Metamorpho & Kryptonite: Satu-satunya Titik Lemah yang Tersisa
Selain Ultraman, satu-satunya momen lain di mana Superman terlihat menunjukkan kerentanan adalah saat Metamorpho mengubah tangannya menjadi Kryptonite, elemen yang dikenal sebagai kelemahan utama Superman. Namun, film juga secara jelas menjelaskan bahwa material radioaktif Kryptonite sudah tidak lagi ada di Bumi secara alami.
Lex Luthor hanya bisa menggunakan Kryptonite karena ia berhasil memaksa Metamorpho, pahlawan yang memiliki kemampuan transmutasi materi, untuk menciptakannya. Pemaksaan ini dilakukan dengan cara mengancam anak Metamorpho, menunjukkan sisi gelap manipulasi Luthor.
Pada akhir cerita film, Lex Luthor berhasil dipenjara, Ultraman tersedot ke dalam lubang hitam, dan Metamorpho akhirnya bergabung dengan Justice Gang. Dengan demikian, ancaman Kryptonite tidak lagi menjadi faktor aktif yang membahayakan Superman.
Kenapa Henry Cavill Tak Lagi Jadi Superman? Ini Penjelasan Lengkap James Gunn
Dengan disingkirkannya dua ancaman utama tersebut, Superman versi David Corenswet kini dapat tampil dengan kekuatan penuhnya di film-film DCU mendatang. Tidak ada lagi Kryptonite yang tersebar di Bumi, dan tidak ada lagi kloning setara yang mampu menandingi kekuatannya.
“Dengan semua hambatan itu disingkirkan, saya yakin Superman akan semakin kuat di masa depan,” demikian ulasan para penonton pasca pemutaran film, mengantisipasi evolusi kekuatan Superman.
Film ini sekaligus menjadi fondasi awal bagi DC Universe di bawah arahan James Gunn, memperkenalkan beragam karakter baru yang penting seperti Lois Lane (Rachel Brosnahan), Lex Luthor (Nicholas Hoult), serta anggota Justice Gang seperti Metamorpho, Mister Terrific, dan Hawkgirl.
Secara keseluruhan, ‘Superman’ 2025 bukan hanya berfokus pada kekuatan fisik seorang pahlawan super, tetapi juga mengeksplorasi kerentanannya — baik secara fisik maupun emosional — yang pada akhirnya membuat karakternya terasa lebih manusiawi, relatable, dan relevan dengan era baru DCU.
