Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, meminta Polri segera mengungkap kasus tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39).
Polri harus membeberkan secara gamblang penyebab kematian Daru untuk menjawab pertanyaan publik.
“(Saya) mendorong pihak mana pun untuk segera membongkar. Tujukan dari kepolisian untuk bongkar ini,” ucap dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (15/7).
TB menilai kasus ini janggal. Ia ragu Arya benar-benar bunuh diri.
“Kami melihatnya cukup janggal. Apa lagi ada ahli yang mengatakan bahwa itu bunuh diri. Bunuh diri? Sepertinya, susah. Karena, sebelum meninggal, almarhum itu kan pernah belanja perlengkapan untuk persiapan menjabat di tempat lain,” ucap dia.
“Apakah logikanya, malah jadi bunuh diri. Nah, itu jadi apa? Besar yang harus dipecahkan. Satu-satunya yang harus diharapkan adalah jadi penyidik polisi,” tambahnya.
Sebelumnya, Arya ditemukan tewas dengan keadaan kepala dilakban di dalam Indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7) lalu.
Sebelum ditemukan, Arya sempat ditelepon istrinya untuk dibangunkan salat Subuh, namun tak menjawab. Akhirnya, kamar indekosnya didobrak oleh penjaga kos.
Hingga kini, penyebab kematian Arya masih belum disimpulkan oleh polisi.