Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Bilang Tak Cawe-cawe Pemakzulan Wapres Sara Duterte

- Penulis

Minggu, 9 Februari 2025 - 08:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam proses pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte yang sedang berlangsung. Ia juga menekankan bahwa kabinet pemerintahan eksekutif tidak memiliki peran dalam permasalahan tersebut.

“Pemerintah tidak memiliki wewenang untuk melakukan pemakzulan,” kata Marcos dalam konferensi pers di Istana Malacanang pada Kamis, 6 Februari 2025, sebagaimana dikutip dari Antara.

Selain itu, Marcos menegaskan bahwa baik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun Senat harus menangani pengaduan pemakzulan tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Ketika usulan pemakzulan diajukan, DPR dan Senat tidak memiliki pilihan. Mereka harus mengakui keluhan yang telah diajukan dan berunding, dan itulah yang terjadi saat ini,” ujar Marcos.

Mengingat perkembangan tersebut, Marcos mengungkapkan dia bersedia mengadakan sidang khusus Kongres jika Senat memintanya. Pada Rabu, 5 Februari 2025, diketahui sebanyak 215 anggota DPR Filipina memberikan suara mendukung pemakzulan Wakil Presiden Filipina Sara Duterte dan mengajukan kasus tersebut ke majelis tinggi.

Baca Juga :  Detik-Detik Presiden Prabowo Berangkat Kunjungan Kenegaraan ke India

Namun, Senat tidak mengambil tindakan lebih lanjut terkait upaya pemakzulan tersebut.

Sara Duterte menghadapi tujuh pasal pemakzulan, termasuk dugaan konspirasi untuk membunuh presiden, pasangannya, serta Ketua DPR; penyalahgunaan dana rahasia; serta keterlibatan dalam penyuapan dan korupsi selama menjabat sebagai menteri pendidikan.

Pasal pemakzulan lainnya mencakup kepemilikan kekayaan yang tidak dapat dijelaskan serta kegagalan dalam melaporkan aset pribadi; dugaan keterlibatan dalam pembunuhan di luar hukum di Kota Davao; serta tindakan destabilisasi, pemberontakan, dan gangguan ketertiban umum.

Dalam waktu terpisah, Wakil Presiden Filipina Sara Duterte pada Jumat, 7 Februari 2025 mengatakan bahwa dirinya tak berencana mengundurkan diri meskipun telah dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Filipina.

Harian Inquirer melaporkan bahwa Duterte mengatakan kepada wartawan bahwa dia masih membaca keluhan pemakzulan tersebut dan pengacaranya sedang mengkaji hal itu.

“Kami belum sampai di tahap itu (mengundurkan diri), hal itu masih belum dipertimbangkan,” ujar Putri mantan Presiden Rodrigo Duterte tersebut.

Baca Juga :  Anggun Klarifikasi Setelah Dituduh Sebagai Pendukung Zionis

Adapun Sara Duterte diketahui dimakzulkan setelah dua pertiga anggota parlemen Filipina menandatangani petisi pemecatannya atas tuduhan menyalahgunakan anggaran ketika memimpin Kementerian Pendidikan. Usai ditandatangani, petisi kemudian diajukan ke Senat untuk sidang yang kemungkinan memutuskan untuk Duterte tidak boleh lagi memegang jabatan publik.

Petisi pemakzulan ini muncul di tengah konflik antara Sara dan Marcos, ketika Sara telahmenuduh Marcos menginginkan kematiannya. Duterte mengklaim bahwa Marcos menganggapnya sebagai “ancaman terbesar” bagi upayanya untuk terpilih kembali sebagai presiden pada 2028.

Keduanya sebelumnya merupakan pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2022, yang membawa mereka memenangkan masa jabatan enam tahun bersama.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, hubungan politik mereka memburuk dan akhirnya mendorong Duterte untuk mundur dari Kabinet Marcos pada Juni lalu, di mana ia sebelumnya menjabat sebagai menteri pendidikan.

Pilihan Editor: Pemakzulan Wakil Presiden Filipina Makin Bulat, Siapa Sara Duterte?

Berita Terkait

Prabowo Subianto Janjikan Satgas PHK dan Gelar Pahlawan Marsinah untuk Buruh
Prabowo Subianto Usul Marsinah Jadi Pahlawan Nasional: Tanggapan di Depan Buruh
May Day: Gubernur Riau Tingkatkan Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Prabowo Subianto: Empat Kekalahan Pilpres, Dukungan Buruh Tetap Kuat
Syarat Bansos Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi: Prosedur dan Kontroversinya
Alasan Prabowo: Outsourcing Tidak Dihapus Total, Ini Pertimbangannya!
Prabowo Bercanda Lepas dengan Kapolri dan Panglima TNI saat Peringatan Hari Buruh
Ketua KASBI Tegaskan: May Day Momentum Kritik Kebijakan Pemerintah

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:20 WIB

Prabowo Subianto Janjikan Satgas PHK dan Gelar Pahlawan Marsinah untuk Buruh

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:31 WIB

Prabowo Subianto Usul Marsinah Jadi Pahlawan Nasional: Tanggapan di Depan Buruh

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:47 WIB

May Day: Gubernur Riau Tingkatkan Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:39 WIB

Prabowo Subianto: Empat Kekalahan Pilpres, Dukungan Buruh Tetap Kuat

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:35 WIB

Syarat Bansos Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi: Prosedur dan Kontroversinya

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Kedatangan Jemaah Haji Indonesia: 17 Kloter Pertama Mendarat di Madinah Hari Ini

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:31 WIB

Public Safety And Emergencies

24 Kloter Siap Berangkatkan Calon Haji Sumatera Utara

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:15 WIB