Bandung – Klub asal Thailand, Port FC, berhasil menorehkan sejarah gemilang dengan meraih gelar juara Piala Presiden 2025. Dalam laga final yang berlangsung sengit di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Ahad malam, 13 Juli 2025, Port FC menaklukkan tim kuat asal Inggris, Oxford United, dengan skor tipis 2-1.
Kemenangan Port FC ditentukan oleh dua gol krusial dari Teerasak Poeiphimai pada menit ke-44 dan Brayan Perea Vargas di menit ke-47. Sementara itu, satu-satunya gol balasan Oxford United dicetak oleh Thomas Mark Harris pada menit kedelapan. Prestasi ini menjadikan Port FC sebagai tim luar negeri pertama yang berhasil mengangkat trofi turnamen pramusim bergengsi ini. Lebih istimewa lagi, kemenangan ini turut mengukir nama Asnawi Mangkualam sebagai pemain Indonesia pertama yang menjuarai Piala Presiden bersama klub asing.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan final Piala Presiden 2025 dibuka dengan intensitas tinggi. Pada menit keempat, Oxford United langsung mengancam gawang Port FC melalui tembakan keras Mark Thomas Brannagan, namun sepakannya masih melambung di atas mistar. Skuad asuhan Gary Rowett ini terus menekan dan mendominasi jalannya pertandingan di awal babak pertama, memaksa Port FC lebih banyak mengandalkan skema serangan balik.
Gol pembuka Oxford United tercipta pada menit kedelapan melalui Thomas Mark Harris. Meskipun sempat dianulir karena dugaan offside, wasit Firdavs Norsafarov yang mengawal jalannya pertandingan kemudian melakukan tinjauan melalui video assistant referee (VAR). Setelah pemeriksaan singkat sekitar satu menit, gol tersebut dinyatakan sah, dan Oxford United pun memimpin 1-0 atas Port FC.
Tertinggal satu gol, Port FC secara perlahan mulai berani keluar menyerang. Mereka berupaya keras menyamakan kedudukan, namun tekanan dari dua hingga tiga pemain Oxford United selalu menghambat setiap pergerakan pemain Port FC yang menguasai bola. Oxford juga nyaris menggandakan keunggulan saat Przemyslaw Placheta mengirim umpan silang yang disambut tendangan spekulasi Brian de Keersmaecker, meski masih belum menemui sasaran.
Pada menit ke-37, Port FC sempat mendapat peluang emas setelah berhasil mencuri bola dari lini belakang Oxford United yang tampak mengulur waktu. Namun, sepakan Brayan Perea Vargas masih mampu dihalau bek lawan. Barulah pada menit ke-44, Port FC berhasil menyamakan kedudukan melalui serangan cepat. Teerasak Poeiphimai, dengan cerdik, menceploskan bola dari sisi kanan penyerangan yang tak mampu diantisipasi kiper Oxford United, Matthew Robert Ingram. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Babak kedua dimulai di tengah guyuran hujan deras yang membasahi Stadion Si Jalak Harupat. Kondisi lapangan yang licin dan tergenang air justru dimanfaatkan dengan baik oleh Port FC. Hanya dua menit setelah babak kedua dimulai, tepatnya pada menit ke-47, Port FC berhasil membalikkan keadaan. Memanfaatkan genangan air yang memperlambat laju bola, Port FC mengandalkan umpan-umpan panjang. Strategi ini terbukti efektif, memungkinkan Brayan Perea Vargas mengecoh pemain belakang Oxford dan menaklukkan Ingram untuk kedua kalinya. Port FC unggul 2-1.
Keunggulan Port FC tidak bertahan tanpa drama. Pada menit ke-52, insiden tekel keras Tanaboon Kesarat terhadap salah satu pemain Oxford United berujung pada kartu merah, membuat Port FC harus melanjutkan pertandingan dengan 10 pemain. Tak lama berselang, laga terpaksa dihentikan selama 20 menit karena beberapa area lapangan tergenang air hujan yang cukup parah, sehingga petugas harus melakukan penyapuan. Setelah kondisi lapangan dianggap membaik, pertandingan dilanjutkan kembali.
Saat laga dilanjutkan pada menit ke-54, Oxford United berinisiatif menyerang dari sektor sayap kanan melalui Stanley Mills. Umpan silang yang dikirimkan ke depan gawang Port FC disambut oleh Thomas William Bradshaw, namun sepakannya masih mampu dihalau pemain belakang Port FC. Pada menit ke-57, Asnawi Mangkualam mengerang kesakitan setelah dilanggar keras oleh Louie Joseph Sibley, yang kemudian diganjar kartu kuning oleh wasit.
Memasuki pertengahan babak kedua, Oxford United lebih sering memainkan umpan jauh demi mengatasi genangan air, namun upaya ini belum membuahkan hasil. Serangan dari sisi sayap kanan dengan umpan-umpan silang juga belum mampu membongkar pertahanan rapat Port FC yang bermain dengan 10 orang. Menit ke-88, Port FC nyaris memperlebar keunggulan melalui sepakan Matheus Antonio De Sousa Santos setelah menerima umpan matang dari Suphanan Bureerat, namun tendangannya masih bisa ditepis kiper Oxford United.
Hingga peluit panjang dibunyikan, Port FC berhasil mempertahankan keunggulan 2-1. Kemenangan ini memastikan klub asal Thailand yang diperkuat Asnawi Mangkualam tersebut menjadi kampiun Piala Presiden 2025 dan berhak atas hadiah sebesar Rp 5,5 miliar. Sementara itu, Oxford United sebagai runner-up berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 3 miliar.
Pilihan Editor: Hasil Piala Presiden: Dewa United Peringkat Ketiga Usai Kalahkan Liga Indonesia All Stars
