BI Waspadai Inflasi AS Meningkat akibat Kebijakan Trump

- Penulis

Minggu, 9 Februari 2025 - 08:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDA ACEH, RAGAMUTAMA.COM – Bank Indonesia (BI) mencermati efek dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang diperkirakan dapat mengerek inflasi Negeri Paman Sam tersebut.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya mengatakan, salah satu kebijakan Trump yang bakal sebabkan lonjakan inflasi AS ialah tarif dagang yang akan kembali memulai perang dagang antara AS dan negara lain seperti China.

Tarif dagang yang tinggi dapat menyebabkan harga barang impor meningkat karena produsen akan menaikkan harga barang untuk mengompensasi tarif dagang tersebut. Alhasil hal ini akan meningkatkan inflasi AS.

“Dari sisi tarif juga akan membuat inflasi Amerika Serikat lebih tinggi. Itu yang pertama dari sisi tarif,” ujarnya di Kantor Perwakilan BI Provinsi Aceh, Banda Aceh, ditulis pada Minggu (9/2/2025).

Baca Juga :  Saham BMRI, BBRI hingga CUAN Topang Penguatan IHSG Pagi Ini

Kedua, dari sisi kebijakan perpajakan yakni pemotongan tarif pajak korporasi. Kebijakan ini di satu sisi dapat mendorong perekonomian AS sehingga inflasi akan terkerek naik.

Di sisi lain, penerapan kebijakan insentif perpajakan berarti defisit anggaran AS berpotensi meningkat. Oleh karenanya, AS membutuhkan pembiayaan yang lebih besar.

“Hasilnya ini berdampak ke yield, imbal hasil dollar AS, baik itu yang jangka pendek, jangka panjang. Jadi ini juga akan berpengaruh terhadap kenaikan yield dollar AS karena kenaikan defisitnya,” jelasnya.

Terakhir, lonjakan inflasi juga berpotensi terjadi dari kebijakan pengetatan tenaga kerja asing dimana pihak terkait dapat mendeportasi pekerja ilegal.

Baca Juga :  Prabowo Ungkap Hibah Rp 2,6 Triliun Bill Gates untuk Indonesia Sejak 2009

“Jadi kebijakan tarif, kebijakan tax, kebijakan tenaga kerja, ini mengakibatkan ketidakpastian di global. Akibatnya, inflasi akan lebih tinggi,” ucapnya.

Dia melanjutkan, inflasi yang tinggi ini akan berpengaruh pada penurunan suku bunga acuan AS menjadi lebih lambat.

“Kita berpikirkan ke depan FFR (suku bunga acuan AS Fed Fund Rate) akan cut satu kali di 2025 ini yang dilakukan di semester II,” tuturnya.

Sebagai informasi, saat ini perdang dagang antara AS dan negara lainnya telah dimulai.

Terakhir, AS mengenakan tarif sebesar 10 persen pada barang-barang China. Kemudian China juga membalas itu dengan mengenakan tarif pada impor energi, mobil, dan suku cadang mesin dari Amerika.

Berita Terkait

Megawati Rombak PDIP: Hasto Kristiyanto Lengser dari Sekjen!
Hasto Peluk Megawati di Kongres PDIP, Momen yang Menyentuh!
Amnesti-Abolisi Rawan Disalahgunakan? ICW, TII, IM57+ Bersuara!
Amnesti Hasto: 3 Lembaga Anti Korupsiendus Tukar Guling Politik?
Hasto Bebas, Langsung Terbang ke Kongres PDIP Bali?
Amnesti Hasto Politis? Menkum Tak Menampik!
Tom Lembong Bebas: Kasus Impor Gula, Siapa Menyusul?
Hasto Kaget! Prabowo Beri Amnesti? Sempat Berpikir Terburuk

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 18:30 WIB

Megawati Rombak PDIP: Hasto Kristiyanto Lengser dari Sekjen!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 16:52 WIB

Hasto Peluk Megawati di Kongres PDIP, Momen yang Menyentuh!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Amnesti-Abolisi Rawan Disalahgunakan? ICW, TII, IM57+ Bersuara!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 14:24 WIB

Amnesti Hasto: 3 Lembaga Anti Korupsiendus Tukar Guling Politik?

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 12:53 WIB

Hasto Bebas, Langsung Terbang ke Kongres PDIP Bali?

Berita Terbaru

Uncategorized

Ronaldo Beri Titah! Al-Nassr Goda Bruno, MU Panik?

Sabtu, 2 Agu 2025 - 20:15 WIB

politics

Megawati Rombak PDIP: Hasto Kristiyanto Lengser dari Sekjen!

Sabtu, 2 Agu 2025 - 18:30 WIB