Ragamutama.com – Bumi, planet tempat kita tinggal, menyimpan segudang rahasia dalam setiap lapisan keraknya. Setiap kerak adalah catatan penting tentang evolusi planet ini, merekam miliaran tahun pembentukannya. Di antara berbagai lapisan tersebut, perhatian para ilmuwan kini tertuju pada sebuah bagian misterius: kerak Bumi pada zaman purba yang diyakini sempat “hilang”.
Sebuah terobosan signifikan baru-baru ini diungkapkan dalam jurnal National Science Review edisi 2025. Ilmuwan dari Zhejiang University berhasil memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengungkap proses pembentukan kerak Bumi pada Eon Hadean, sekitar 4,4 miliar tahun silam. Eon Hadean, atau Hadaikum, menandai salah satu fase awal terbentuknya Bumi, saat planet ini masih berupa lelehan batuan pijar.
Tim peneliti menggunakan data geokimia dari mineral zircon, yang dikenal sangat tahan lama, untuk merekonstruksi gambaran kerak Bumi di masa itu. Fakta menariknya, sebagian besar batuan dari periode Hadean telah lenyap seiring waktu, menjadi tantangan besar bagi ilmuwan sebelumnya untuk menyingkap sejarah awal Bumi. Oleh karena itu, temuan ini membuka babak baru yang krusial dalam pemahaman kita tentang sejarah pembentukan planet.
Lalu, bagaimana para ilmuwan ini berhasil menemukan potongan sejarah Bumi yang telah lama menghilang?
Ilmuwan Manfaatkan Mineral yang Hampir Seusia Bumi
Penelitian inovatif ini dipimpin oleh Profesor Jia Liu dan Qunke Xia, bersama mahasiswa PhD Denggang Lu, Zhikang Luan, Jingjun Zhou, dan Tianting Lei. Mereka sukses menggali bagian tersembunyi dari sejarah geologi Bumi, menawarkan perspektif baru tentang bagaimana kerak Bumi pertama kali terbentuk di masa purba.
“Hadean adalah periode penting untuk memahami asal-usul benua Bumi,” ujar Liu, seperti dikutip dari ScienceTechDaily, Jumat (11/07/2025).
Mengingat kelangkaan batuan dari masa Hadean, tim peneliti mengalihkan fokus pada mineral zircon dan bantuan AI. Zircon adalah mineral yang sangat keras, mampu menyimpan jejak geokimia dari magma purba. Beberapa kristal zircon ditemukan di Australia, dengan usia lebih dari 4,3 miliar tahun—menjadikannya hampir seusia Bumi yang diperkirakan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Dari analisis mineral tersebut, mereka menemukan petunjuk penting mengenai aktivitas magma pada masa-masa awal pembentukan Bumi.
Temuan Setelah Menganalisis Zircon dengan AI
Untuk menganalisis data geokimia zircon yang kompleks ini, tim mengaplikasikan metode machine learning. Melalui pendekatan ini, mereka membangun korelasi antara elemen jejak pada zircon dengan komposisi kimia batuan asal. “Dengan menggunakan AI untuk menganalisis hubungan antara zircon dan batuannya, kami bisa memperluas catatan geologi yang telah diketahui hingga 400 juta tahun lebih jauh,” jelas Liu.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kerak Bumi pada masa Hadean kemungkinan besar terbentuk melalui proses tektonik konvergen. Tektonik konvergen merupakan proses yang mirip dengan tabrakan antarbenua, berbeda dari subduksi samudera dalam yang biasa terjadi saat ini. Penemuan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pembentukan kerak Bumi purba dan mendukung teori adanya aktivitas tektonik awal yang sebelumnya belum sepenuhnya dipahami.
Dengan sinergi antara kecerdasan buatan dan analisis mineral zircon, para ilmuwan telah berhasil membuka lembaran baru dalam studi geologi Bumi yang paling tua dan penuh misteri.