Cerita bocah di balik tarian viral balap pacu jalur – ‘Gerakan itu tercipta secara spontan’

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 13 Juli 2025 - 04:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tarian ini, menjelma bak meme yang menyebar luas di internet, kini menjadi tren di kalangan atlet dunia.

Selama beberapa minggu terakhir, lini masa media sosial di seluruh dunia dibanjiri video seorang anak laki-laki berkacamata hitam di Indonesia. Dalam video itu, dia berdiri di atas perahu balap panjang dan melakukan tarian yang sekarang “mungkin paling keren di dunia”.

Tarian tersebut dianggap sebagai representasi utama dari “aura farming“, sebuah frasa populer di internet untuk gerakan yang terlihat keren dan membangun karisma seseorang.

Gerakannya yang penuh gaya dan mudah diikuti itu telah ditiru di seluruh dunia.

Banyak nama besar di dunia olahraga, misalnya pemain american football Travis Kelce, pembalap F1 Alex Albon, dan tim sepak bola Paris Saint-Germain, telah meniru tren tarian itu.

Sosok di balik tren tarian itu adalah Rayyan Arkan Dikha, anak berusia 11 tahun di Riau. Kepada BBC Indonesia, dia bercerita bagaimana ide membuat tarian viral itu muncul begitu saja.

“Saya sendiri yang menciptakan tarian ini,” ujarnya, Kamis (10/07). “Tarian itu tercipta secara spontan.”

Belum lama ini, siswa kelas 5 SD dari sebuah desa di Kabupaten Kuantan Singingi tersebut baru saja memulai debutnya di ajang balap perahu tingkat nasional. Perlombaan itu dikenal dengan istilah pacu jalur.

“Pacu” berarti lomba dan “jalur” merujuk pada perahu panjang seperti kano yang dilombakan.

Posisi Dikha di atas perahu disebut sebagai Togak Luan—penari di ujung perahu yang bertugas memberi semangat kepada para awak perahu.

Dalam video yang tersebar luas, dia mengenakan pakaian adat Teluk Belanga dengan penutup kepala khas Melayu Riau. Ia berdiri di haluan perahu balap yang didayung oleh setidaknya 11 orang dewasa.

Baca Juga :  Jelajahi Sejarah Pasar Lama Tangerang Lewat Walking Tour Seru!

Sebelum beraksi, Dikha mengembuskan kecupan ke kiri dan ke kanan, kemudian menggerakkan lengannya secara berirama—semuanya tanpa banyak ekspresi wajah.

Dalam satu gerakan tarian, ia lantas mengulurkan satu tangan ke depan setinggi dada, dengan tangan satunya ke bawah seperti sedang menyapu.

Lalu, dia memutar kedua tinjunya seperti roda ketika bertransisi dari kiri ke kanan. Dalam gerakan lain, Dikha merentangkan satu tangan ke depan dan tangan lainnya ke belakang.

Video-video yang menampilkan berbagai lagu dengan tagar seperti “aura farming kid on boat” dan “boat race kid aura” telah ditonton jutaan kali di TikTok sejak akhir Juni.

Dan, Dhika kini dijuluki “The Reaper“, sebuah istilah populer yang diartikan sebagai “Sang Penghancur” atau “Sang Juara” karena sangat dominan dan tak terkalahkan.

“Dia dikenal sebagai ‘the reaper‘ karena dia tak terkalahkan,” tulis salah satu komentar diikuti tanda suka terbanyak di bawah klip yang telah mendapatkan 1,1 juta tanda suka.

“Dia mengalahkan lawan dengan aura farming yang gila,” tulis komentar lainnya.

Banyak pengguna internet mencoba meniru gerakannya, mengunggah video diri mereka, atau teman-temannya dengan meniru tarian tersebut.

Sejumlah tim olahraga juga memperhatikan tren ini.

Pada 1 Juli lalu, klub sepakbola Perancis, Paris Saint-Germain, mengunggah video di TikTok yang meniru tarian balap perahu dengan judul: “Auranya sampai ke Paris.”

Video tersebut telah ditonton lebih dari 7 juta kali hanya dalam 10 hari.

Keesokan harinya, Travis Kelce, pemain NFL dan pacar dari bintang pop Taylor Swift, mengunggah video versinya sendiri. Video Travis yang sejak itu telah ditonton lebih dari 14 juta kali.

Baca Juga :  Konklaf Vatikan: Makna Asap Hitam Putih Penentu Paus Baru

“Menari di ujung perahu itu tidak mudah,” kata Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, kepada wartawan di sebuah acara yang dimaksudkan untuk merayakan kepopuleran Dikha, Rabu (09/07).

“Menjaga keseimbangan sebagai tarian yang memotivasi tim dayung Pacu Jalur sungguh tidak gampang. Mungkin itulah mengapa anak-anak dipilih ketimbang orang dewasa, karena lebih mudah bagi mereka untuk menjaga keseimbangan.”

Kekhawatiran itu benar, kata ibu Dikha, Rani Ridawati kepada BBC News Indonesia.

“Kekhawatiran utamanya adalah dia mungkin jatuh,” ujar Rani, yang menyebut Dikha adalah perenang yang andal.

“Terkadang jika dia jatuh secara tidak sengaja atau tiba-tiba, saya khawatir dia tersambar dayung.”

“Tapi kalau dia jatuh, sudah ada tim penyelamat. Tim penyelamat sudah siap,” kata Rani.

Meskipun Dikha tidak mengenal selebritas manapun yang meniru tariannya—kendati awalnya dia mengaku mengenal Travis Kelce—tetapi, ia sendiri dengan cepat menjadi terkenal di Indonesia.

Minggu lalu, Dikha dinobatkan sebagai duta pariwisata oleh Gubernur Riau.

Dan, minggu ini, dia dan ibunya diundang ke Jakarta untuk bertemu dengan para menteri kebudayaan dan pariwisata, serta tampil di televisi nasional.

Dikha bilang “sangat senang” tariannya dikenal di seluruh dunia.

“Setiap kali teman-teman melihat saya, mereka bilang ‘kamu viral’,” ucapnya berseri-seri dengan senyum malu-malu.

Meskipun cita-citanya adalah menjadi polisi, dia punya satu kiat bagi siapa pun yang ingin mengikuti jejaknya:

“Tetap sehat, teman-teman, agar kalian bisa seperti saya.”

  • Penari Bali yang mengangkat tari-tarian Indonesia ke berbagai panggung di Inggris
  • Orang-orang yang ‘menari sampai mati’
  • Sawat Lenso, tarian Maluku yang menjadi simbol persahabatan Muslim dan Kristen

Berita Terkait

5 Film: Terjebak di “Non-Place”, Kehilangan Arah & Makna?
3 Anak Polisi Jadi Peraih Adhi Makayasa 2025
Pelayanan KTP Pamekasan: Pulpen Beli Sendiri? Curhat Pemohon!
Khajuraho: Pesona Kuil Abad Pertengahan India
Piano Anak Iringi Pemakaman Diplomat Arya Daru: Sentuhan Haru
UGM Desak Pengusutan Tuntas Kematian Diplomat Muda Arya Daru
Perjuangan Geopark Kaldera Toba Mendapat Kartu Hijau dari UNESCO
Dua Gadis Hanoi Cantik Lamar Saya: Kisah Tak Terduga

Berita Terkait

Minggu, 13 Juli 2025 - 11:34 WIB

5 Film: Terjebak di “Non-Place”, Kehilangan Arah & Makna?

Minggu, 13 Juli 2025 - 06:35 WIB

3 Anak Polisi Jadi Peraih Adhi Makayasa 2025

Minggu, 13 Juli 2025 - 04:23 WIB

Cerita bocah di balik tarian viral balap pacu jalur – ‘Gerakan itu tercipta secara spontan’

Jumat, 11 Juli 2025 - 23:16 WIB

Pelayanan KTP Pamekasan: Pulpen Beli Sendiri? Curhat Pemohon!

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:35 WIB

Khajuraho: Pesona Kuil Abad Pertengahan India

Berita Terbaru

sports

Madrid Panik! Mbappe & Vinicius Dibayangi Kartu Alonso?

Minggu, 13 Jul 2025 - 15:52 WIB

technology

HP Infinix 2 Jutaan Diskon: 5 Rekomendasi Spek Gaming Terbaik!

Minggu, 13 Jul 2025 - 15:23 WIB

technology

Samsung Z Flip 7 vs Z Flip 6: Apa Bedanya?

Minggu, 13 Jul 2025 - 15:05 WIB

crime

Tawuran Kramat Raya: 9 Pemuda Diciduk Polisi!

Minggu, 13 Jul 2025 - 14:29 WIB

entertainment

The Sun Gazer: Kisah Cinta Langit yang Menyentuh

Minggu, 13 Jul 2025 - 14:11 WIB