Kaki Pendaki Bermasalah? 7 Hal Ini Wajib Anda Ketahui!

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 11 Juli 2025 - 09:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mendaki gunung menawarkan petualangan yang tak tertandingi, memadukan keindahan alam yang memukau dengan kesempatan untuk melepaskan diri dari hiruk pikuk keseharian. Namun, di balik pengalaman yang membebaskan ini, tersimpan satu tantangan utama yang seringkali terabaikan: kesehatan kaki.

Sebagai penopang utama bobot tubuh dan motor penggerak sepanjang perjalanan, kaki menjadi bagian yang paling rentan terhadap tekanan dan berbagai masalah. Cedera atau masalah pada kaki saat mendaki bukan sekadar ketidaknyamanan minor; ia dapat menghambat perjalanan secara signifikan, bahkan berujung pada cedera serius yang memerlukan penanganan medis.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pendaki untuk memahami ragam masalah kaki yang umum terjadi, sekaligus menguasai cara pencegahan dan penanganannya. Pengetahuan ini adalah kunci agar pengalaman hiking tetap menyenangkan dan bebas gangguan. Berikut adalah beberapa masalah kaki yang paling sering dialami pendaki, beserta tips praktis untuk mengatasinya.

1. Lepuh

Lepuh merupakan salah satu “musuh bebuyutan” pendaki, muncul akibat gesekan berulang antara kulit dengan sepatu atau kaus kaki. Risiko terbentuknya lepuh meningkat drastis dengan penggunaan sepatu yang tidak pas, kondisi kaki atau sepatu yang basah, serta durasi pendakian jarak jauh.

Untuk mencegahnya, investasi pada sepatu hiking yang pas di kaki adalah mutlak. Pilih kaus kaki yang dirancang khusus untuk pendakian, berbahan penyerap kelembapan seperti wol. Mengoleskan pelumas seperti petroleum jelly atau losion pada area yang rawan gesekan juga sangat membantu. Jika lepuh sudah terlanjur terbentuk, segera tutupi dengan moleskin atau plester khusus untuk mengurangi gesekan dan rasa sakit, sehingga Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan lebih nyaman.

2. Plantar Fasciitis

Plantar fasciitis adalah kondisi peradangan pada jaringan ikat tebal di lengkungan kaki, yang dikenal sebagai plantar fascia, memicu nyeri menusuk di tumit, terutama saat melangkah pertama kali. Pada pendaki, kondisi ini sering dipicu oleh tekanan berulang pada plantar fascia, penggunaan alas kaki yang tidak mendukung, medan yang tidak rata, beban ransel yang berat, serta peningkatan intensitas pendakian yang mendadak.

Pencegahan meliputi peregangan dan pijatan teratur pada lengkungan kaki, serta penggunaan sol sepatu yang menyediakan dukungan lengkungan yang memadai. Apabila nyeri plantar fasciitis sudah terasa di tengah jalur pendakian, pijatlah lengkungan kaki Anda dengan bola golf atau bola tenis kecil saat beristirahat. Ini dapat membantu meredakan ketegangan dan mengurangi nyeri.

Baca Juga :  Atasi Post Holiday Blues: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

3. Trench Foot

Trench foot adalah kondisi serius yang merusak saraf dan mengganggu sirkulasi darah di kaki, disebabkan oleh paparan kaki terhadap kondisi basah dalam waktu yang sangat lama. Jika tidak segera ditangani, trench foot dapat berujung pada kerusakan saraf permanen, lepuh parah, atau bahkan amputasi. Jika Anda mencurigai gejala trench foot, segera cari bantuan medis profesional.

Pencegahannya sangat krusial: minimalkan waktu kaki Anda berada dalam kondisi basah. Hentikan perjalanan secara berkala untuk melepaskan sepatu dan kaus kaki, lalu keringkan kaki dengan handuk bersih dan kering sebelum melanjutkan pendakian.

4. Bunion

Bunion adalah benjolan tulang yang terbentuk pada sendi di pangkal ibu jari kaki, yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor genetik (struktur kaki), namun seringkali diperparah atau dipicu oleh penggunaan model atau ukuran sepatu yang tidak tepat, serta cedera sebelumnya.

Bagi pendaki, pencegahan bunion berfokus pada pemilihan sepatu hiking yang nyaman dengan ruang jari kaki yang cukup lebar, sehingga jari-jari tidak tertekan. Jika bunion sudah terbentuk dan menimbulkan rasa sakit, penanganan medis mungkin diperlukan, seperti suntikan kortison untuk mengurangi peradangan atau, dalam kasus yang lebih parah, operasi pengangkatan bunion.

5. Masalah Kuku Kaki

Kuku kaki seringkali menjadi korban senyap dalam pendakian. Penggunaan sepatu yang terlalu kecil atau sempit dapat menyebabkan kuku kaki tertekan dan bergesekan terus-menerus dengan bagian depan sepatu. Kondisi ini berpotensi menimbulkan memar di bawah kuku, infeksi yang menyakitkan, atau bahkan kuku yang terlepas.

Untuk mencegah masalah ini, pastikan sepatu hiking Anda memiliki ukuran yang pas dengan ruang yang cukup di bagian depan, agar jari kaki dapat bergerak bebas tanpa menabrak ujung sepatu. Selain itu, selalu jaga kuku kaki tetap pendek sebelum memulai pendakian.

Baca Juga :  Nonton Film Nonstop? Ini Dampak Buruknya bagi Tubuh dan Pikiran

6. Terkilir

Medan pendakian yang tidak rata, penuh bebatuan, akar, atau permukaan licin, secara inheren meningkatkan risiko terkilir, terutama pada pergelangan kaki dan lutut. Insiden terkilir dapat secara tiba-tiba mengakhiri petualangan Anda.

Pencegahan utamanya adalah menggunakan sepatu hiking yang menawarkan dukungan stabilitas yang sangat baik untuk pergelangan kaki. Selain itu, fokus dan kewaspadaan pada jalur adalah kunci: hindari menginjak batu lepas atau permukaan yang tidak stabil. Jika terkilir sudah terjadi, segera istirahat dan posisikan kaki dalam keadaan lurus (selonjor) hingga rasa sakitnya mereda sebelum mencari pertolongan atau memutuskan langkah selanjutnya.

7. Lecet

Lecet, mirip dengan lepuh, disebabkan oleh gesekan antara kulit dengan kaus kaki, atau bisa juga oleh masuknya puing-puing kecil seperti pasir atau kerikil ke dalam sepatu. Kondisi ini menghasilkan iritasi kulit yang nyeri dan dapat berkembang menjadi luka terbuka.

Untuk mencegah lecet, pastikan kaus kaki Anda pas di kaki dan tidak ada tepi kasar di bagian dalam sepatu yang dapat menggesek kulit. Jika lecet sudah terjadi selama pendakian, langkah pertama adalah membersihkan luka secara menyeluruh dengan air bersih atau antiseptik, lalu segera tutup dengan perban steril untuk melindunginya dari infeksi dan gesekan lebih lanjut.

Menjaga kesehatan kaki adalah fondasi utama untuk setiap petualangan di alam terbuka. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab umum masalah kaki dan strategi pencegahan serta penanganan yang tepat, Anda dapat menjelajahi gunung dengan lebih nyaman, percaya diri, dan yang terpenting, terbebas dari cedera yang dapat mengganggu kegembiraan perjalanan Anda.

Referensi

“10 Common Hiking Injuries and How to Prevent Them.” Austiner. Diakses Februari 2025.

“Hiking With Wet Feet: How to Avoid Foot Problems.” Hike Much. Diakses Februari 2025.

“Biggest Hiking Challenges.” Hiking With Shawn. Diakses Februari 2025.

“How to Prevent and Treat 7 Common Thru-Hiking Foot Problems.” The Trek. Diakses pada Februari 2025.

7 Latihan Fisik untuk Persiapan Tubuh Sebelum Mendaki

7 Cara Mencegah Kram Otot Saat Mendaki Gunung

Berita Terkait

Padel Pemula: Jadwal Latihan Ideal Seminggu untuk Hasil Maksimal!
FORNAS VIII NTB 2025: 38 Provinsi Siap Bertanding!
Tangga: Rahasia Otak Tajam & Mood Bahagia? Ini Buktinya!
Tom Aspinall Ancam Fans! Jangan Macam-Macam Kalau Tak Mau Kena!
Apa Itu Sarkopenia? Penyakit Lansia Berisiko Kematian yang Sering Disepelekan
Gangguan Tubuh yang Sering Terjadi di Pesawat dan Cara Mengatasinya
Turun Berat Badan: Kapan Waktu Terbaik Olahraga?
Gold’s Gym Digugat? Seluk-Beluk Sengketa yang Wajib Anda Tahu!

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:29 WIB

Padel Pemula: Jadwal Latihan Ideal Seminggu untuk Hasil Maksimal!

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:35 WIB

FORNAS VIII NTB 2025: 38 Provinsi Siap Bertanding!

Sabtu, 12 Juli 2025 - 16:23 WIB

Tangga: Rahasia Otak Tajam & Mood Bahagia? Ini Buktinya!

Jumat, 11 Juli 2025 - 09:23 WIB

Kaki Pendaki Bermasalah? 7 Hal Ini Wajib Anda Ketahui!

Selasa, 8 Juli 2025 - 21:29 WIB

Tom Aspinall Ancam Fans! Jangan Macam-Macam Kalau Tak Mau Kena!

Berita Terbaru

Society Culture And History

3 Anak Polisi Jadi Peraih Adhi Makayasa 2025

Minggu, 13 Jul 2025 - 06:35 WIB

sports

Luka Modric Terima Gaji Setara Pemain Cadangan AC Milan

Minggu, 13 Jul 2025 - 06:23 WIB

travel

Wisata Malam Bandung yang Bisa Menjadi Referensi Liburanmu

Minggu, 13 Jul 2025 - 06:10 WIB

entertainment

Album Baru Katseye Beragam Genre Lagu

Minggu, 13 Jul 2025 - 06:05 WIB