Penyelidikan atas kematian misterius Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat, menemukan titik terang dengan berhasilnya kepolisian mengamankan rekaman CCTV dari indekos tempat jenazahnya ditemukan pada Selasa (8/7) lalu. Rekaman kamera pengawas ini menjadi barang bukti penting untuk mengungkap kronologi kejadian.
Rekaman CCTV tersebut mencakup rentang waktu krusial, dari Senin (7/7) malam hingga Selasa (8/7) pagi, tepat saat penjaga indekos menemukan Arya tak bernyawa di kamarnya. Meskipun vital, rekaman ini masih dirahasiakan dari publik lantaran berstatus sebagai barang bukti utama dalam penyelidikan.
Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi, menjelaskan bahwa rekaman CCTV tersebut telah diamankan. “CCTV (dari Senin malam) sudah ada, sudah kita amankan. Cuma kan prosesnya tidak langsung seperti ini karena itu kepotong-potong. Jadi kita harus recording ulang untuk menyatukan posisi selama satu malam itu,” ujar Kompol Rezha, menegaskan tahapan kompleks dalam pengolahan bukti.
Kendati demikian, hingga kini kepolisian belum dapat menyimpulkan siapa sosok terakhir yang berinteraksi dengan Arya berdasarkan analisis rekaman tersebut. “Tidak ada sih. Kami belum bisa menyimpulkan karena CCTV masih dalam tahap recording di labfor,” tambahnya, mengisyaratkan bahwa proses forensik masih berlanjut.
Sejauh ini, rekaman CCTV yang telah beredar di tengah masyarakat hanya menampilkan momen-momen pada Selasa (8/7) pagi, ketika penjaga indekos berupaya keras membuka kamar Arya dari luar. Mengingat akses kunci kamar hanya dimiliki oleh penghuni, penjaga tersebut terpaksa mencongkel jendela kamar menggunakan obeng, sebelum akhirnya berhasil membuka pintu dari dalam.
Untuk menjamin penanganan yang lebih mendalam, penyelidikan kasus penemuan jenazah diplomat di indekos Gondangdia ini kini telah diambil alih sepenuhnya oleh Subdit Resmob Ditkrimum Polda Metro Jaya. “Untuk saat ini perkara penemuan jenazah di kosan Gondangdia ditangani oleh Ditkrimum Polda Metro Jaya,” pungkas Kapolsek, menegaskan fokus dan kapasitas tim penyidik yang lebih tinggi.