Target Baru Konsensus Analis di Saham Bank Mandiri (BMRI)

- Penulis

Minggu, 9 Februari 2025 - 07:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA – Konsensus analis masih cukup optimistis terhadap saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang terkoreksi dalam beberapa hari terakhir. 

Berdasarkan data Bloomberg Terminal, harga saham BMRI kini bertengger di level Rp5.150 hingga perdagangan Jumat (7/2/2025). Banderol tersebut mencerminkan penurunan sebesar 9,65% sepanjang tahun berjalan alias year to date (ytd). 

Di tengah koreksi itu, konsensus analis dari meja Bloomberg masih menyematkan pandangan positif terhadap saham BMRI. Tecermin dari mayoritas analis yang masih memberikan rekomendasi beli untuk saham bank pelat merah itu.

Sebanyak 33 dari 37 analis memberikan rekomendasi beli untuk BMRI, dengan rata-rata target harga mencapai 7.280,90 selama 12 bulan ke depan. Target harga tersebut mencerminkan potensi imbal hasil sebesar 41,4%. 

Rekomendasi beli terbaru saham BMRI disematkan oleh Analis OCBC Sekuritas Budi Rustanto. Dalam risetnya, dia mengatakan bahwa rekomendasi beli lantaran memiliki kualitas aset yang baik dengan pertumbuhan dana murah (CASA).

“Kami mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp6.500 per saham,” ujarnya melalui riset dikutip pada Sabtu (8/2/2025).

Baca Juga :  Tersengat Efek Danantara, Indeks Saham BUMN Naik 9,57% Sepekan

Baca Juga : : Indeks LQ45 Merosot Terbebani Saham AMMN, BMRI, BBCA hingga UNVR

Menurut Budi, prospek saham BMRI tetap positif karena didorong oleh ekspansi kredit yang solid, stabilitas net interest margin (NIM), pertumbuhan aplikasi Livin’ dan Kopra, serta kecukupan modal untuk mendukung permintaan kredit. 

Berdasarkan laporan keuangan sepanjang 2024, Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp55,78 triliun atau tumbuh 1,3% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun, pendapatan bunga bersih naik 6,1% yoy menjadi Rp101,76 triliun.

Baca Juga : : Asing Net Sell Rp3 Triliun Sepekan, Saham BMRI, BBCA, dan GOTO Paling Banyak Dijual

“Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 14,1% menjadi Rp151,24 triliun, meskipun biaya bunga melonjak 35% menjadi Rp49,48 triliun akibat kenaikan biaya dana yang tinggi,” pungkas Budi. 

Sementara itu, total kredit yang disalurkan Bank Mandiri meningkat 19,4% secara tahunan menjadi Rp1.623,2 triliun. Kenaikan kredit perusahaan didorong oleh pertumbuhan di segmen korporasi dan komersial. 

Baca Juga :  BI Amankan Rupiah: Jurus Triple Intervention Lawan Tarif Impor Trump

Di sisi lain, Analis Sinarmas Sekuritas Ivan Purnama Putera menurunkan peringkat BMRI menjadi add dengan target Rp5.600. Dia mengatakan, laba perseroan sedikit meleset dari ekspektasi akibat lonjakan beban operasional dan biaya pencadangan, tetapi tertolong oleh kuatnya pertumbuhan kredit dan kualitas yang membaik.

“Namun, perhatian tetap perlu diberikan pada likuiditas karena LDR [loan to deposit ratio] melonjak ke 98%. Berdasarkan faktor-faktor ini, kami menurunkan peringkat menjadi add, dengan pendekatan yang lebih moderat untuk saat ini,” ujarnya. 

JP Morgan juga merevisi turun rating BMRI dari netral menjadi underweight terhitung sejak 31 Januari 2025. Sejalan dengan itu, target harga untuk saham BMRI dipangkas dari level Rp6.050 menjadi Rp5.500 untuk periode hingga Desember 2025.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

Inflasi April 2025 Melonjak: Tarif Listrik dan Harga Emas Jadi Biang Kerok
Rekomendasi Saham Pakuwon Jati
IHSG Melonjak Tajam Jumat Pagi: ISAT, ANTM, dan CTRA Jadi Pendorong Utama LQ45
Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok ke Rp 1.912.000 per Gram
MTEL: Analis Ungkap Strategi Investasi Saham Pasca Kinerja Kuartal I 2025
Prabowo Setujui Ekspor Beras: Kepastian Stok Pangan Nasional Terjamin
GoTo Financials dan Gojek Catat Adjusted EBITDA Tertinggi Sepanjang Sejarah
SMIL Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Solid di Kuartal I 2025

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:03 WIB

Rekomendasi Saham Pakuwon Jati

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:59 WIB

IHSG Melonjak Tajam Jumat Pagi: ISAT, ANTM, dan CTRA Jadi Pendorong Utama LQ45

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:51 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok ke Rp 1.912.000 per Gram

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:15 WIB

MTEL: Analis Ungkap Strategi Investasi Saham Pasca Kinerja Kuartal I 2025

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:11 WIB

Prabowo Setujui Ekspor Beras: Kepastian Stok Pangan Nasional Terjamin

Berita Terbaru

Education And Learning

Download Twibbon Hari Pendidikan Nasional 2025 & Panduan Mudah Pasang Foto

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:43 WIB

Family And Relationships

Eriska Nakesya dan Young Lex Resmi Berpisah Setelah 2 Bulan Bungkam

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:35 WIB

Family And Relationships

Kisah Haru Mona Ratuliu: Mengenang Perjuangan Mendiang Ayah Melawan Penyakit

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:31 WIB