Memasuki wilayah Kabupaten Jayapura, Papua, Danau Sentani tak hanya menawarkan pesona perairan yang menenangkan, tetapi juga menjadi gerbang menuju kekayaan budaya dan keindahan alam yang tersembunyi di kampung-kampung sekitarnya. Bagi Anda yang berencana mengunjungi permata Papua ini, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi lima kampung wisata di sekitar Danau Sentani yang siap memukau setiap pengunjung dengan keunikan dan daya tariknya.
Berikut lima rekomendasi kampung wisata di sekitar Danau Sentani:
1. Kampung Yoboi
Dikenal sebagai ‘kampung sagu’, Kampung Yoboi terletak strategis di tepi Danau Sentani dan menjadi rumah bagi hutan sagu seluas 1.600 hektare. Kekayaan alam ini semakin istimewa karena menurut data Kemenparekraf, lebih dari 20 jenis sagu tumbuh subur di sini, menjadikannya hutan sagu dengan varietas terlengkap di Indonesia. Pengunjung dapat menikmati pengalaman unik melalui jalur trekking wisata pohon sagu sepanjang 420 meter. Selain keindahan alamnya, Kampung Yoboi juga semarak dengan berbagai festival budaya seperti Festival Ulat Sagu, Festival Ela (berburu hewan hutan), Festival Danau Sentani, serta pertunjukan tari-tarian tradisional yang memukau. Keunikan lain yang tak kalah menarik adalah dermaganya yang dihiasi warna-warni cerah, menambah daya tarik visual bagi para pelancong.
2. Kampung Asei
Berada di wilayah pesisir Danau Sentani, Kampung Asei Pulau adalah pusat budaya Sentani yang kaya akan seni lukis kulit kayu. Keahlian melukis ini telah diwariskan secara turun-temurun, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat. Mengutip Indonesia.go.id, lukisan otentik khas Papua ini menggunakan kulit pohon khombouw (ficus varigatan) yang dikenal memiliki tekstur ideal untuk melukis. Motif-motif yang digambarkan sangat beragam, mulai dari flora dan fauna khas Sentani hingga simbol-simbol keondofian yang sarat makna. Lukisan kulit kayu Asei ini juga menjadi cendera mata yang populer, ditawarkan dengan harga bervariasi, dari yang terjangkau hingga karya bernilai jutaan rupiah.
3. Kampung Abar
Kampung Abar, yang juga berlokasi di tepi Danau Sentani, menonjol dengan kekhasan kerajinan gerabah tradisionalnya. Keistimewaan Kampung Abar adalah statusnya sebagai satu-satunya sentra produksi gerabah yang masih bertahan di seluruh Papua. Proses pembuatan gerabah ini adalah warisan leluhur yang berharga, diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Berbagai bentuk gerabah dihasilkan oleh tangan-tangan terampil warga, mulai dari mangkuk, vas bunga, hingga wadah masak berukuran besar, semuanya tersedia dengan harga yang bervariasi.
4. Kampung Yokiwa
Berlokasi di titik pertemuan tiga wilayah – Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kota Jayapura – Kampung Yokiwa menawarkan pemandangan Danau Sentani yang menakjubkan dari ketinggian. Daya tarik utama di sini adalah Sungai Jaifuri, yang dijuluki sebagai ‘Napas Danau Sentani’ (NDS). Sebutan ini merujuk pada perannya sebagai penghubung vital antara Danau Sentani, Sungai Tami, dan bahkan Laut Pasifik. Menurut Disbudpar.jayapurakab.go.id, Sungai Jaifuri mengalirkan air dari Danau Sentani menuju Muara Tami. Sungai ini menjadi tempat ideal bagi wisatawan untuk menikmati aktivitas berenang atau memancing, sambil menikmati keindahan alam sekitarnya.
5. Kampung Ayapo
Terletak di pinggir Danau Sentani, Kampung Ayapo memanjakan mata dengan lanskap alamnya yang menawan. Kampung ini adalah surga bagi pemburu pemandangan matahari terbit dan terbenam, dengan spot-spot alami terbaik yang dapat dinikmati dari Gunung Frakha dan dermaga wisata. Pengunjung juga berkesempatan merasakan pengalaman unik menjelajahi perkampungan terapung. Lebih dari itu, Kampung Ayapo dikenal luas akan kekayaan seni tari tradisionalnya, seperti Tari Isosolo dan Rebali. Kedua tarian adat ini istimewa karena dibawakan di atas perahu, melambangkan kekuatan dan keindahan budaya suku Sentani yang tak lekang oleh waktu.