IHSG Hari ini Ditutup Menguat ke Level 6.900 Jelang Keputusan Hasil Negosiasi Dagang AS

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 8 Juli 2025 - 03:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mengakhiri sesi perdagangan dengan capaian positif, mencatat penguatan signifikan. Kenaikan ini terjadi di tengah antisipasi pelaku pasar terhadap hasil krusial negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagangnya, sebuah sentimen yang terus membayangi pergerakan bursa.

Berdasarkan data dari RTI Business, pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG sukses menembus level psikologis 6.900. Indeks acuan pasar modal Indonesia ini tercatat menguat sebesar 0,52 persen, atau setara dengan kenaikan 35,739 poin dari posisi sebelumnya.

Aktivitas perdagangan di bursa juga menunjukkan dinamika yang signifikan. Tercatat volume transaksi mencapai 14.826 saham, dengan total nilai transaksi yang membukukan angka impresif Rp 7.504 triliun. Sementara itu, frekuensi transaksi mencapai 885.797 kali, menunjukkan minat investor yang tinggi.

Melihat rincian pergerakan saham, pada penutupan sesi perdagangan, sebanyak 257 saham berhasil mencatat penguatan, mengungguli 306 saham yang mengalami pelemahan. Di sisi lain, 226 saham lainnya terpantau tidak bergerak atau stagnan, menunjukkan kehati-hatian di beberapa sektor.

Baca Juga :  Wall Street Menguat: Optimisme Perang Dagang Mendorong Kenaikan Saham

Mengulas lebih jauh, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, sebelumnya telah memprediksi bahwa IHSG akan menguat. Prediksi ini muncul setelah indeks mengalami koreksi sebesar -0,47 persen dalam satu pekan terakhir, disertai dengan arus dana keluar (outflow) mencapai Rp2 triliun.

Imam Gunadi lebih lanjut memproyeksikan IHSG akan bergerak bervariasi namun cenderung menguat sepanjang pekan ini. Level support diperkirakan berada di angka 6815, sementara resistance pada 6970. Proyeksi ini sangat dipengaruhi oleh penantian rilis hasil negosiasi dagang antara AS dan negara-negara mitranya pada 9 Juli mendatang, yang diyakini berpotensi membawa sentimen positif bagi pasar.

Menurut analisis Imam Gunadi, kondisi pasar saat ini diibaratkan berada di persimpangan jalan. Ia menjelaskan, “Di satu sisi, ada optimisme yang muncul dari potensi meredanya tensi perang dagang. Namun di sisi lain, pasar juga menghadapi risiko signifikan yang berasal dari kebijakan utang dan arah suku bunga di Amerika Serikat.”

Baca Juga :  Harga Emas Capai Rekor Tertinggi, Antam Optimistis Kinerja Positif

Meskipun demikian, Imam Gunadi menekankan bahwa situasi seperti ini justru dapat melahirkan peluang investasi terbaik. Ia menyarankan, “Bagi investor yang cermat, fokus pada sektor-sektor dengan fundamental yang kuat dan memiliki katalis positif jangka panjang akan menjadi strategi yang menguntungkan.”

Lebih jauh lagi, Imam juga memaparkan bahwa fluktuasi kinerja IHSG tak lepas dari pengaruh sentimen baik global maupun domestik. Ia menyoroti dampak dari data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang dirilis oleh Tiongkok, AS, dan Indonesia sebagai salah satu faktor penentu.

Secara domestik, Imam Gunadi juga menguraikan bahwa penurunan aktivitas manufaktur di Indonesia tak dapat dipisahkan dari bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global, terutama terkait kebijakan tarif yang diberlakukan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump. Ia menambahkan, “Para eksekutif perusahaan kemungkinan besar masih menanti hasil negosiasi yang dijadwalkan pada 9 Juli nanti, sebelum memutuskan langkah strategis, apakah akan ekspansif atau lebih bersifat defensif.”

Berita Terkait

Kimia Farma Rugi Rp 842 Miliar di 2024: Kok Bisa?
Trading Emas: Tips Cuan Harian & Swing untuk Day Trader
Apindo Dorong Langkah Strategis Hadapi Tarif AS 32 Persen
Uganda Jadi Destinasi Baru untuk Investasi dan Wisata Alam
IHSG Stagnan di Level 6.900,6 Sesi I Selasa (8/7), Top Losers LQ45: MAPA, MAPI, INCO
BEI Pantau Ketat Saham Cipta Selera (CSMI) dan Hotel Sahid (SHID), Ini Sebabnya
PT Asia Pramulia Tbk Resmi Melantai di BEI, Tawarkan Rp 124 per Lembar Saham
IHSG Dibuka Melemah Usai Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 14:17 WIB

Kimia Farma Rugi Rp 842 Miliar di 2024: Kok Bisa?

Selasa, 8 Juli 2025 - 14:11 WIB

Trading Emas: Tips Cuan Harian & Swing untuk Day Trader

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:58 WIB

Apindo Dorong Langkah Strategis Hadapi Tarif AS 32 Persen

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:46 WIB

Uganda Jadi Destinasi Baru untuk Investasi dan Wisata Alam

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:16 WIB

IHSG Stagnan di Level 6.900,6 Sesi I Selasa (8/7), Top Losers LQ45: MAPA, MAPI, INCO

Berita Terbaru

finance

Kimia Farma Rugi Rp 842 Miliar di 2024: Kok Bisa?

Selasa, 8 Jul 2025 - 14:17 WIB

finance

Trading Emas: Tips Cuan Harian & Swing untuk Day Trader

Selasa, 8 Jul 2025 - 14:11 WIB

finance

Apindo Dorong Langkah Strategis Hadapi Tarif AS 32 Persen

Selasa, 8 Jul 2025 - 13:58 WIB

finance

Uganda Jadi Destinasi Baru untuk Investasi dan Wisata Alam

Selasa, 8 Jul 2025 - 13:46 WIB