Ragamutama.com – Timnas Putri Indonesia harus mengubur mimpi bermain di Piala Asia Wanita 2026 setelah kalah tipis 1-2 dari Taiwan pada laga terakhir Grup D Kualifikasi Piala Asia yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena Tangerang, Sabtu (5/7/2025) malam.
Kekalahan di laga Taiwan vs Indonesia ini membuat tim finis di peringkat ketiga klasemen dengan hanya satu kemenangan dari tiga laga yang telah dijalani.
Namun di balik kegagalan ini, pengamat sepak bola nasional Gita Suwondo melihat sisi positif yang tetap layak diapresiasi.
Ia menilai permainan Indonesia, terutama di babak kedua, menunjukkan peningkatan yang patut diperhitungkan.
“Meskipun kalah, tim memperlihatkan permainan yang meningkat terutama di babak kedua. Ketinggalan di babak pertama dikontrol oleh Taiwan walaupun 15 menit babak pertama sebenarnya imbang,” ujar jurnalis olahraga senior itu kepada Kompas.com.
Ia menyoroti cara Taiwan mencetak gol pembuka yang dinilainya cerdik memanfaatkan kelemahan posisi bertahan tinggi dari lini belakang Indonesia.
Ia menilai bahwa lini pertahanan Indonesia, termasuk Shafira Ika dan Emily Nahon, beberapa kali terlalu naik sehingga kehilangan posisi dan celah itu berhasil dieksploitasi lawan melalui umpan panjang.
“Gol lawan menggambarkan bahwa mereka cerdik memanfaatkan umpan panjang melewati barisan pertahanan kita yang masih bertahan tinggi,” imbuhnya.
Meski begitu, ia menilai Taiwan juga tidak bisa menembus pertahanan Indonesia melalui kombinasi pendek. Sehingga hanya bisa memanfaatkan umpan panjang sebagai senjata utama.
Ia pun memuji tekanan yang diberikan Indonesia di babak kedua dan ketika menyamakan kedudukan melalui gol Helsya Maeisyaroh memanfaatkan blunder kiper lawan.
“Kita balik bisa menekan mereka walaupun golnya nemu, itu kesalahan dari penjaga gawang lawan yang membuat kita bisa menyamakan kedudukan,” kata Gita Suwondo.
Namun, ambisi tinggi Indonesia untuk memenangkan pertandingan justru menjadi bumerang karena pertahanan yang terlalu terbuka kembali dimanfaatkan lawan.
“Balik-balik lagi pertahanan kita terlalu tinggi. Mungkin itu tadi, kita demikian ingin menciptakan kemenangan, which is good, ambisi dari tim tapi lupa pertahanan,” sambungnya.
Selain itu, ia sependapat dengan pernyataan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang mengatakan bahwa permainan tim menunjukkan peningkatan dibanding laga sebelumnya melawan Pakistan, meskipun hasil akhir belum memihak.
“Ya seperti yang dibilang Pak Erick, ‘permainan meningkat’ iya betul dibandingkan yang kalah lawan Pakistan. Kita tidak merebut bola sebanyak Pakistan karena faktor kualitas lawan, tapi kita mengimbangi permainan Taiwan setidaknya di babak kedua walaupun kita kemasukan gol lagi melalui gol sangat bagus di akhir pertandingan,” pungkas pria yang biasa disapa Bung GAZ.
Selanjutnya Timnas Putri Indonesia harus kembali ke meja evaluasi untuk mempersiapkan langkah ke depan. Dengan modal semangat dan peningkatan performa yang mulai terlihat jelas di lapangan sejak dipimpin pelatih asal Jepang Satoru Mochizuki.