Ragamutama.com – , Jakarta – Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), akan kembali menggelar lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa, 8 Juli 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meraup pembiayaan hingga Rp 9 triliun.
Proses lelang akan dimulai pada Selasa pukul 09.00 WIB dan ditutup pada pukul 11.00 WIB. Hasil dari lelang instrumen keuangan syariah ini dijadwalkan akan diumumkan pada hari yang sama, sebagaimana informasi yang dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan pada Ahad, 6 Juli 2025.
Seri SBSN yang akan ditawarkan dalam lelang kali ini mencakup Surat Perbendaharaan Negara – Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS). Tujuan utama dari lelang Sukuk Negara ini adalah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
Dengan target indikatif sebesar Rp 9 triliun, potensi nilai pemenangan lelang dapat mencapai hingga 200 persen dari target tersebut. Antusiasme investor terhadap instrumen ini terlihat pada lelang SBSN sebelumnya, yang dilaksanakan pada 24 Juni 2025. Saat itu, penawaran yang masuk mencapai Rp 39,7 triliun, dengan Kemenkeu berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 12 triliun.
Para peserta lelang yang berstatus sebagai dealer utama meliputi sejumlah institusi keuangan terkemuka di Indonesia, antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk, Standard Chartered Bank, dan PT Bank CIMB Niaga.
Selain itu, terdapat pula PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Citibank N.A., PT Bank Central Asia Tbk, Deutsche Bank AG, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Bahana Sekuritas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI).
Lelang ini juga istimewa dengan kembali ditawarkannya seri PBSG001, yang dikenal sebagai seri Green Sukuk, melalui lelang di pasar perdana domestik. Penerbitan seri ini merupakan kelanjutan dari program Green Sukuk yang telah sukses dilaksanakan, termasuk tujuh kali penerbitan di pasar global sejak tahun 2018 dan sembilan kali melalui Green Sukuk Ritel di pasar domestik sejak tahun 2019, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pembiayaan berkelanjutan.
Berikut adalah tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang akan dilelang oleh Kementerian Keuangan pada 8 Juli 2025:
1. SPNS12012026 (reopening) dengan jatuh tempo pada 12 Januari 2026, menawarkan imbalan diskonto.
2. SPNS06042026 (new issuance) dengan jatuh tempo pada 6 April 2026, juga menawarkan imbalan diskonto.
3. PBS003 (reopening) dengan jatuh tempo pada 15 Januari 2027, menawarkan imbalan sebesar 6,00000 persen.
4. PBS030 (reopening) dengan jatuh tempo pada 15 Juli 2028, menawarkan imbalan sebesar 5,87500 persen.
5. PBSG001 (reopening) dengan jatuh tempo pada 15 September 2029, menawarkan imbalan sebesar 6,62500 persen.
6. PBS034 (reopening) dengan jatuh tempo pada 15 Juni 2039, menawarkan imbalan sebesar 6,50000 persen.
7. PBS038 (reopening) dengan jatuh tempo pada 15 Desember 2049, menawarkan imbalan sebesar 6,87500 persen.
Pilihan Editor: Timbunan Utang di Tahun Perdana Prabowo
