Ragamutama.com – Perseteruan kontrak antara pembalap MotoGP Jorge Martin dan tim Aprilia diprediksi akan semakin meruncing dalam beberapa pekan mendatang. Manajer Jorge Martin, Albert Varela, bersikukuh bahwa kliennya telah sah terbebas dari ikatan kontrak per akhir musim MotoGP 2025, menyusul diaktifkannya sebuah klausul spesifik. Namun, pihak Aprilia memiliki pandangan yang bertolak belakang.
Ketegangan ini semakin memuncak setelah Varela mengkonfirmasi kesiapannya untuk menempuh jalur hukum, sementara Aprilia juga menyatakan tidak gentar menghadapi potensi sengketa di pengadilan.
Meskipun demikian, di balik keberaniannya, Varela menyadari betul besarnya potensi kerugian yang bisa timbul jika perselisihan kontrak ini benar-benar dibawa ke ranah hukum.
Manajer yang juga menaungi pembalap Pedro Acosta ini khawatir akan dampak negatif dari proses hukum yang berlarut-larut, yang berpotensi menyita waktu dan energi berharga. Oleh karena itu, Varela mengajukan sebuah solusi alternatif yang terinspirasi dari mekanisme penyelesaian sengketa di Formula 1.
Solusi yang dimaksud adalah Contract Recognition Board (CRB) atau Dewan Pengakuan Kontrak, sebuah badan yang telah lama beroperasi di Formula 1 untuk menangani perselisihan kontrak antarpihak yang terlibat. “Saya ingin menarik perhatian pada protokol yang telah berlaku selama bertahun-tahun di Formula 1,” ungkap Varela kepada Motosprint. Ia menambahkan, “Jika kita mengikuti parameter tertentu, prosesnya akan jauh lebih cepat.”
Efektivitas CRB telah terbukti dalam beberapa kasus profil tinggi. Salah satunya adalah sengketa Michael Schumacher dengan tim Jordan pada tahun 1991, yang akhirnya membuka jalan bagi kepindahannya ke Benetton. Kasus terbaru yang ditangani CRB adalah perselisihan antara Oscar Piastri dan Alpine beberapa tahun lalu, yang berujung pada pengesahan kepindahan Piastri ke McLaren.
Mekanisme kerja CRB dikenal cepat, adil, dan efisien, jauh dari kerumitan dan birokrasi yang melekat pada proses peradilan konvensional.
Varela, yang juga pernah menjadi manajer Jorge Lorenzo, menegaskan pentingnya kecepatan dalam penyelesaian sengketa. “CRB adalah kebalikan dari proses hukum yang panjang,” ujarnya. Ia menekankan, “Karier seorang pembalap itu singkat. Kami tidak bisa membuang waktu berbulan-bulan hanya untuk penyelesaian sengketa.”