Unggahan terbaru Baim Wong di akun Instagram pribadinya, kemarin, seketika menjadi pusat perhatian publik. Foto yang menampilkan Baim bersama Paula Verhoeven dalam acara kelulusan sekolah putra mereka, Kiano dan Kenzo, memicu beragam respons positif dari warganet.
Banyak netizen melayangkan pujian atas sikap Baim Wong yang dinilai telah menurunkan egonya demi momen kebersamaan tersebut. Tidak sedikit pula yang secara terbuka mengungkapkan harapan agar Baim dan Paula dapat rujuk, kembali menyatukan biduk rumah tangga mereka sebagai pasangan suami istri.
“Semoga Allah mempersatukan mereka kembali, mereka bisa belajar dari kesalahan, semoga Allah memberi jalan yang terbaik buat mereka. Amiin ya Allah,” tulis salah seorang netizen, menyuarakan doa dan harapan. Komentar senada juga datang dari warganet lain, “Sebagai penonton untuk family ini senantiasa mendoakan agar terbuka hati masing masing bisa bersama kembali. Memang sukar tapi tiada yang mustahil dalam kehidupan.”
Harapan publik agar Baim Wong dan Paula Verhoeven kembali menjadi pasangan suami istri memang bukan hal mustahil, asalkan keduanya bersepakat untuk rujuk. Konsep rujuk dalam pernikahan, terutama dalam ajaran Islam, ternyata memiliki sejumlah hikmah atau kebijaksanaan yang mendalam.
Meskipun perceraian adalah perbuatan halal yang paling dibenci oleh Allah, Islam menyediakan jalan bagi pasangan yang telah bercerai untuk memperbaiki keadaan melalui proses rujuk. Ini menunjukkan rahmat dan kesempatan kedua bagi umat-Nya.
Dikutip dari NU Online, rujuk memiliki beberapa hikmah penting dalam konteks pernikahan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Hati Manusia Bisa Berubah
Perasaan dan hati manusia sejatinya bisa berubah seiring waktu. Keputusan bercerai seringkali diambil karena adanya kemarahan, kebencian, atau masalah rumah tangga yang memuncak. Namun, seiring berjalannya waktu, emosi negatif tersebut bisa mereda. Justru, ketiadaan mantan pasangan bisa menyadarkan betapa berharganya sosok tersebut dalam hidup. Penyesalan pun mungkin muncul atas keputusan yang telah diambil. Dalam kondisi seperti ini, Allah bisa jadi telah mengubah hati, dari awalnya dipenuhi kebencian menjadi rasa kasih sayang, bahkan menghadirkan kembali cinta. Dalam Islam, ketika talak telah jatuh, tidak lantas berarti segalanya berakhir. Kondisi bisa berubah, dan kesepakatan untuk rujuk dapat membuka lembaran baru bagi bahtera rumah tangga yang sempat karam. - Menjaga Keutuhan Rumah Tangga
Disyariatkannya rujuk dalam Islam juga dilandasi fitrah manusia yang tak luput dari kekeliruan dan penyesalan. Bisa jadi seorang suami menceraikan istrinya dalam kondisi emosi sesaat atau tergesa-gesa. Namun, setelah perceraian terjadi, penyesalan mendalam mungkin menghampiri, disertai keinginan kuat untuk memperbaiki dan menyatukan kembali rumah tangga. Dengan adanya opsi rujuk, pasangan yang telah bercerai memiliki kesempatan untuk bersatu kembali, menjaga keutuhan keluarga, terutama jika sudah ada anak-anak. - Sarana Memperbaiki Diri
Perceraian seringkali menjadi titik balik bagi individu untuk merenung, mengevaluasi perilaku, dan memperbaiki cara pandang terhadap pasangan atau masalah yang ada. Jika kedua belah pihak masih merasakan cinta dan kasih sayang, sangat dimungkinkan untuk memutuskan rujuk, selama belum jatuh talak tiga. Ketika pasangan memilih rujuk, permasalahan di masa lalu menjadi pelajaran berharga yang mencegah terulangnya kesalahan di masa depan. Masing-masing pihak didorong untuk berubah menjadi lebih baik, saling memperbaiki diri demi kelangsungan pernikahan yang lebih harmonis.
