Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengambil langkah proaktif dengan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (4/7). Kedatangannya bertujuan untuk memberikan klarifikasi langsung terkait polemik perjalanan istrinya ke luar negeri yang sempat menjadi sorotan publik.
Polemik ini bermula dari beredarnya sebuah surat edaran yang menggunakan kop Kementerian UMKM. Surat tersebut mengatasnamakan ‘Kunjungan Istri Menteri UMKM Republik Indonesia’ dengan daftar kota tujuan yang mencakup Istanbul, Amsterdam, Brussels, hingga Milan. Tercantum pula dalam surat itu bahwa kunjungan dijadwalkan berlangsung dari 30 Juni hingga 14 Juli 2025, memicu kehebohan di jagat maya.
Di hadapan awak media di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Maman Abdurrahman menegaskan bahwa kehadirannya adalah wujud “pertanggungjawaban moral dan pertanggungjawaban hukum” sebagai pejabat negara. Ia menekankan bahwa inisiatif untuk memberikan penjelasan dan menyerahkan dokumen terkait perjalanan istrinya ini murni berasal dari dirinya sendiri.
Maman menjelaskan, keberangkatan sang istri ke luar negeri sama sekali tidak menggunakan fasilitas negara. Ia meluruskan bahwa perjalanan itu murni dalam rangka mendampingi anak mereka yang masih duduk di kelas 1 SMP. Anaknya mengikuti ajang kompetisi International World Innovative Student Expo, sebuah misi budaya rutin yang mewakili Indonesia.
Lebih lanjut, Maman mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 27 siswa berprestasi yang membawa nama baik bangsa di kancah internasional. Ia menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan, mulai dari tiket pesawat, konsumsi, hingga penginapan, sepenuhnya ditanggung oleh sang istri dari rekening pribadi. “Uang makan dan untuk katering istri saya makan di sana dan sewa kendaraan dari rekening istri saya pribadi. Yang ketiga, uang pemesanan hotel di sana pun dari uang pribadi. Dan itu sudah dibayarkan dari bulan Mei,” jelasnya.
Dengan transparan, Menteri UMKM ini berharap polemik yang berkembang tidak dibesar-besarkan, mengingat hal tersebut menyangkut nama baik dan harga diri keluarganya. “Artinya tidak ada sedikit pun niat kita dari awal menggunakan fasilitas-fasilitas siapa pun,” pungkasnya, menegaskan komitmen untuk bekerja sesuai amanah Presiden Prabowo Subianto.