Kisah Mereka yang Selamat dari Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 4 Juli 2025 - 07:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KMP Tunu Pratama Jaya dengan rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Gilimanuk, Bali, tenggelam di Selat Bali. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB sekitar 25 menit setelah lepas jangkar.

Sejumlah penumpang berhasil selamat. Mereka pun membagi kisah detik-detik tenggelamnya kapal yang mengangkut 65 orang itu.

Berikut kisahnya yang kumparan rangkum:

Mesin Mati, Lampu Mati, Kapal Miring

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, menyampaikan cerita dari penumpang yang selamat, yakni Farid asal Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi; dan Dayat asal Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

“Mereka menjelaskan bahwa KMP Tunu Pratama Jaya tiba-tiba mengalami mesin mati, terus miring, dan lampu mati dan hidup kembali tapi hanya sebentar, kemudian kapal langsung tenggelam, kejadian tersebut sangat cepat,” kata Ariasandy, Kamis (3/7).

Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator, Nanang Sigit, menegaskan soal kondisi kapal yang miring.

“Kapal tersebut dari awal memang tidak bisa dihubungi oleh radio kemudian dapat dihubungi dari kapal yang lain itu kapal Tunu 388. Tetapi kondisi pada saat itu kapal (Tunu Pratama) dalam kondisi miring,” ujar Nanang.

Alarm Tak Bunyi

Baca Juga :  Cek Ketentuan Bagasi Kereta Api Sebelum Libur Sekolah

Suyip, penumpang Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya, menceritakan momen saat kapal mulai terbalik di Perairan Selat Bali.

“Paling (durasinya) 3 menit, miring, langsung bless. Enggak lama, enggak sampai alarm bunyi,” kata Suyip saat ditemui di Posko Crisis Center Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7).

Suyip menuturkan, awalnya ia berada di dalam mobil pikap Mitsubishi L300 pengangkut bibit ikan. Ia bertiga, bersama dengan adiknya dan temannya.

“(Mulai merasakan) kenapa (kapal) miring, saya langsung ke atas mencari pelampung, tapi enggak kebagian. Alhamdulillah masih selamat,” kata Suyip.

Kapal terbalik dengan cepat, ke arah kiri.

Warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jatim, itu pun lalu menyelamatkan diri dengan berenang.

Momen Mencekam

Salah satu korban selamat, Eka Toniansyah asal Desa Sukowidi, Kalipuro, Banyuwangi bercerita momen mencekam detik-detik kapal tenggelam di Selat Bali.

Eka menaikai kapal tersebut bersama dengan ayahnya Eko Sastrio. Keduanya merupakan warga Lingkungan Sukowidi, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi. Mereka hendak ke Singaraja untuk mengirim material semen dari Banyuwangi menggunakan truk.

Menurutnya, sebelum tenggelam, kapal tersebut sempat miring. Hal itu kemudian memicu kepanikan seluruh penumpang. Teriakan minta tolong terdengar bersautan.

Baca Juga :  Tragedi Garut: Ledakan Amunisi Kedaluwarsa Tewaskan 13, TNI AD Usut Tuntas!

Mereka berebut mendapatkan pelampung berusaha menyelamatkan diri. Eka tak ingat berapa banyak pelampung yang tersedia di kapal saat itu.

Kapal yang dinakhodai Agus Slamet itu semakin miring dan tenggelam ke dasar.

Eka berusaha berenang bersama dengan ayahnya. Namun ayahnya, Eko, tidak berhasil selamat. Eko menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.

Terombang-ambing 6 Jam

Imron, penumpang Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya, menceritakan momen ia bisa selamat dari kecelakaan maut kapal tersebut di Perairan Selat Bali.

Ditemui wartawan di ruang VIP Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, yang dijadikan pos terpadu untuk musibah tersebut, Imron menyebut kapal terbalik dengan cepat setelah tiga kali oleng keras.

“Sekitar tiga kali kapal itu miring, yang ketiga, air laut sudah masuk ke ruang penumpang,” kata Imron sebagaimana dilansir dari Antara, Kamis (3/7).

Warga Kabupaten Banyuwangi ini selamat setelah didorong air ke atas dan keluar lewat celah di ruang penumpang.

Di laut, Imron menemukan jaket pelampung, lalu ia memakainya.

Ia terombang-ambing sejak pukul 00.35 WITA, dan baru diselamatkan pukul 06.00 WITA oleh perahu nelayan asal Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru.

Berita Terkait

Merauke Lumpuh: Internet Mati, Pengusaha & Ojol Gigit Jari!
OTT KPK Wamenaker Immanuel Ebenezer: Kronologi Lengkap & Fakta Terbaru
Kasus Arya Daru: Keluarga Desak Polisi Rekonstruksi & Autopsi Ulang
Immanuel Ebenezer Menangis Terborgol: Ada Apa Sebenarnya?
Korupsi Sertifikasi K3: Kecelakaan Kerja Meningkat, Nyawa Terancam!
Menteri & Wamen Terjaring OTT KPK: Immanuel Ebenezer Terbaru?
KPK: Wamenaker Noel Sehat, Foto Noel Terkapar Dipasangi EKG Bukan di KPK
Immanuel Ebenezer, Sertifikasi K3, dan KPK: Ada Apa?

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 09:47 WIB

Merauke Lumpuh: Internet Mati, Pengusaha & Ojol Gigit Jari!

Minggu, 24 Agustus 2025 - 06:44 WIB

Kasus Arya Daru: Keluarga Desak Polisi Rekonstruksi & Autopsi Ulang

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 08:34 WIB

Immanuel Ebenezer Menangis Terborgol: Ada Apa Sebenarnya?

Jumat, 22 Agustus 2025 - 21:37 WIB

Korupsi Sertifikasi K3: Kecelakaan Kerja Meningkat, Nyawa Terancam!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 20:34 WIB

Menteri & Wamen Terjaring OTT KPK: Immanuel Ebenezer Terbaru?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Merauke Lumpuh: Internet Mati, Pengusaha & Ojol Gigit Jari!

Minggu, 24 Agu 2025 - 09:47 WIB

technology

Fitur Baru Reels Instagram Rilis! Kreator Wajib Tahu!

Minggu, 24 Agu 2025 - 09:26 WIB

finance

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Minggu, 24 Agu 2025 - 08:36 WIB