Ragamutama.com – , Jakarta – Serangan udara Israel menewaskan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Marwan Al-Sultan. Dia adalah tenaga medis ke-70 yang tewas akibat serangan Israel dalam 50 hari terakhir.
Serangan Israel ke berbagai lokasi di Gaza, pada Rabu, 2 Juli 2025 telah menewaskan 78 orang. Dilansir dari Wafa, salah satu individu yang kehilangan nyawa adalah Marwan Al-Sultan, seorang tokoh penting yang memimpin Rumah Sakit Indonesia di bagian utara Gaza. Dia menjadi korban beserta anak dan istrinya.
Dikutip dari Guardian, berdasarkan informasi dari Healthcare Workers Watch (HWW), sebuah lembaga kesehatan Palestina, Al-Sultan dikenal sebagai dokter jantung dan memiliki banyak pengalaman. Dia adalah tenaga medis ke-70 yang meninggal dunia akibat serangan Israel dalam 50 hari terakhir.
Mengutip Al Jazeera Arabic, Al-Sultan bukan hanya sekadar kepala rumah sakit. Ia adalah sumber informasi penting mengenai situasi warga Palestina di wilayah utara Gaza yang terisolasi. Almarhum dikenal lantang dan sering meminta kepada komunitas internasional untuk melindungi keselamatan tenaga medis, terutama ketika tentara Israel melakukan pengepungan dan menyerang Rumah Sakit Indonesia, yang merupakan fasilitas medis terbesar di utara Gaza.
Diaa Al-Najjar, keponakan Al-Sultan, menyatakan pamannya bekerja tanpa henti selama konflik terjadi. “Dia terus melawan. Sampai detik terakhir, saat-saat terakhir,” kata Al-Najjar kepada CBC News, 2 Juli 2025. “Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita.”
Jenazah Al-Sultan dan anggota keluarganya telah dibawa ke Rumah Sakit-Al Shifa. “Gaza kehilangan seorang dokter hebat. Dia tidak pernah meninggalkan rumah sakit sejak perang dimulai, dan mendesak kami untuk tetap tinggal dan memberikan bantuan kemanusiaan. Kami tidak tahu apa yang telah dia lakukan hingga pantas dibunuh,” kata Kepala Perawat Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Issam Nabhan.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat, sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, sebanyak lebih dari 1.400 tenaga medis tewas akibat serangan Israel.
Pilihan Editor: Mengapa Proyek Infrastruktur Rawan Korupsi