Ragamutama.com Pakar sepak bola Vietnam, Quang Huy, menyebut Malaysia berpotensi diselidiki FIFA atas dugaan naturalisasi palsu.
Tim nasional Malaysia kini menjadi sorotan tajam menyusul dugaan praktik naturalisasi palsu terhadap sejumlah pemain keturunan yang telah membela Harimau Malaya dalam Kualifikasi Piala Asia 2027. Kasus ini mencuat pasca-laga kontra Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 10 Juni lalu.
Dalam pertandingan tersebut, sebanyak sembilan pemain naturalisasi keturunan diturunkan sebagai starter oleh pelatih Malaysia, Peter Cklamovski. Meskipun Malaysia berhasil meraih kemenangan telak 4-0 atas Vietnam, sorotan terhadap proses naturalisasi pemain-pemain tersebut justru semakin intensif, menimbulkan polemik yang berkepanjangan.
Proses naturalisasi yang terbilang sangat cepat menjadi pemicu utama kecurigaan publik. Enam dari sembilan pemain tersebut baru merampungkan proses naturalisasi antara Februari hingga Juni, dengan empat di antaranya bahkan baru resmi menjadi warga negara Malaysia hanya beberapa hari sebelum pertandingan krusial melawan Vietnam. Kecepatan ini sontak menarik perhatian luas di kawasan Asia Tenggara, terutama di kalangan masyarakat sepak bola Vietnam.
Pakar Vietnam: Malaysia Diduga Gunakan Dokumen Naturalisasi Palsu? FIFA Lengah?
Salah satu suara paling vokal datang dari pakar sepak bola Vietnam, Quang Huy. Ia secara terbuka menyatakan keyakinannya bahwa para pemain tersebut tidak memiliki ikatan keturunan Malaysia yang sah. Quang Huy menduga kuat adanya pemalsuan dokumen naturalisasi oleh Malaysia, yang seolah-olah luput dari pengawasan FIFA.
“Sebagian besar nama-nama ini bukan berdarah Malaysia dan tidak pernah tinggal di negara tersebut, sehingga tidak memenuhi standar minimum yang ditetapkan oleh FIFA,” ujar Quang Huy. “Namun, entah bagaimana Malaysia bisa lolos dari aturan. Mereka diduga menggunakan bukti palsu untuk melegalkan naturalisasi. Penyelidikan bisa saja menemukan indikasi dokumen palsu, klaim asal-usul yang tidak benar, serta manipulasi data keluarga.”
Spekulasi mengenai potensi penyelidikan FIFA terhadap Malaysia kini menguat. Meskipun masih sebatas rumor yang beredar di media sosial dan beberapa portal berita, Quang Huy sangat yakin bahwa ada kemungkinan besar FIFA akan turun tangan melakukan investigasi menyeluruh.
“Saat ini memang masih rumor yang beredar di media sosial dan beberapa situs media, belum ada konfirmasi resmi. Namun, dengan situasi yang ada, kemungkinan FIFA melakukan investigasi sepenuhnya sangat besar,” tegas Quang Huy. Keyakinan ini bukan tanpa dasar, sebab Quang Huy melihat banyak kejanggalan dalam proses naturalisasi pemain keturunan Malaysia.
“Hal itu mungkin saja terjadi, karena jelas ada banyak kejanggalan,” tambah Quang Huy. “Misalnya, banyak pemain yang baru pertama kali tiba di Malaysia untuk mempersiapkan pertandingan justru sudah diakui sebagai warga negara. Hal ini sangat tidak biasa. Sekalipun hukum diterapkan secara fleksibel, kasus ini tetap menimbulkan kecurigaan yang kuat,” pungkasnya.