Ragamutama.com JAKARTA. Salah satu saham milik orang terkaya kedua di Indonesia, Prajogo Pangestu akan melakukan pecah harga atau stock split. Stock split akan menjadikan harga saham tersebut lebih murah. Sebelum stock split, apakah investor perlu membeli atau menjual saham tersebut?
Prajogo Pangestu adalah pengusaha dengan kekayaan sekitar US$ 25,7 miliar per Juni 2025. Jumlah kekayaan Prajogo Pangestu hanya kalah dibandingkan Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources dengan kekayaan sekitar US$ 27,3 miliar.
Prajogo Pangestu memiliki bisnis bidang petrokimia dan energi. Salah satu perusahaan Prajogo Pangestu yang akan melakukan stock split adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Manajemen CUAN sudah mendapat restu dari pemegang saham untuk stock split dengan rasio 1:10. Stock split saham CJUAN akan efektif mulai 10 Juli 2025.
Harga Saham Blue Chip Melemah Semester I 2025, Mana yang Layak Beli Di Semester II?
Pada penutupan perdagangan Senin (30/6), saham CUAN berada di level Rp 12.600 per saham atau naik 5,66% dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Jika mengacu pada penutupan perdagangan hari ini, maka saham CUAN berpotensi pecah dari Rp 12.600 per saham menjadi Rp 1.260 per saham.
“Melalui pelaksanaan pemecahan saham ini, basis pemodal Petrindo diharapkan akan lebih kuat dan terdiversifikasi, sehingga menjadi fondasi yang kokoh bagi perusahaan dalam memperoleh dukungan dari berbagai pihak guna untuk ekspansi bisnis lebih lanjut di kemudian hari,” ujar Kartika Hendrawan, Direktur Petrindo Jaya Kreasi dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (30/6).
Dia menambahkan, stock split ini dilakukan untuk membuat harga saham CUAN menjadi lebih terjangkau, sehingga meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu tersebut.
Selain itu, jumlah saham CUAN juga akan bertambah. Alhasil, likuiditas perdagangan saham CUAN akan meningkat dan perdagangan saham perusahaan di BEI bakal lebih aktif.
Rekomendasi saham CUAN
Praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto menilai, harga saham CUAN memang telah naik signifikan dan kemungkinan sudah tidak mencerminkan kondisi fundamentalnya atau overvalue.
Namun, perlu diingat juga bahwa tren pergerakan harga saham sebenarnya tidak harus sejalan dengan kondisi fundamental maupun perkembangan kinerja bisnisnya.
“Dalam hal ini saham CUAN masih dalam tren naik,” imbuh dia, Senin (30/6).
Dia juga menyebut, stock split yang dilakukan emiten pada dasarnya hanya mengubah nominal saham saja, tetapi tidak lantas mengubah tren pergerakan harga saham emiten yang bersangkutan. Saham CUAN pun masih bisa melanjutkan penguatan harga setelah stock spilit efektif.
CUAN juga salah satu emiten pertambangan yang pergerakan harga sahamnya tidak selalu sejalan dengan pergerakan harga komoditas.
Menurut William, sejak awal saham CUAN menguat bukan disebabkan oleh sentimen harga komoditas, melainkan karena sosok Prajogo Pangestu dan rekam jejak saham-saham Grup Barito yang kerap melonjak signifikan.
CUAN Chart by TradingView
Sebagai catatan, saham CUAN telah menguat 6,78% secara year to date (ytd) atau dari awal tahun 2025. Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) saham emiten ini melesat 30,23%.
William merekomendasikan beli saham CUAN dengan target harga Rp 14.000 per saham.
Harga Pertamax Naik Mulai 1 Juli 2025, Bandingkan dengan Shell Super