Rekomendasi Saham Cuan Ratusan Persen: Investasi Terbaik 2024?

Avatar photo

- Penulis

Senin, 30 Juni 2025 - 06:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Pasar saham domestik yang tercermin dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak di zona merah hingga pertengahan tahun 2025. Pada penutupan perdagangan Kamis (26/6) lalu, IHSG berada di level 6.897,40, melemah 2,58% secara tahun berjalan (YtD). Meski demikian, di tengah koreksi IHSG ini, sejumlah saham justru tampil gemilang dengan imbal hasil mencapai ratusan persen, layak menyandang predikat multi-bagger.

Merujuk data Bloomberg, tiga saham anggota indeks Kompas100 berhasil mencatatkan performa paling menonjol. Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) memimpin dengan kenaikan fantastis 402,93% YtD, mencapai harga Rp 2.060 per saham. Menyusul di belakangnya adalah saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) yang melesat 191,52% YtD ke level Rp 169 per saham. Tidak kalah mengesankan, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turut menguat signifikan 101,96% YtD, kini diperdagangkan pada Rp 2.940 per saham.

Lonjakan harga saham-saham ini, menurut Analis sekaligus VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, didorong oleh pertumbuhan kinerja yang solid serta adanya ekspansi atau perubahan strategis dalam bisnis emiten. Faktor-faktor fundamental ini menjadi pendorong utama di balik performa luar biasa mereka.

Sebagai contoh, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat kenaikan pendapatan dari penjualan emas sebesar Rp 21,61 triliun, melonjak 182% secara tahunan (YoY), yang menyumbang sekitar 83% dari total pendapatan perusahaan pada kuartal I-2025. Selain itu, volume produksi feronikel ANTM juga membukukan peningkatan signifikan sebesar 3,83 juta Wet Metric Tonne, naik 281% YoY. Prospek ANTM semakin menarik dengan pengembangan Proyek Dragon senilai US$ 16 miliar, yang bertujuan membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi, meliputi fasilitas rotary kiln-electric furnance (RKEF), smelter high pressure acid leaching (HPAL), alumina, dan logam mulia.

Baca Juga :  Asosiasi Leasing Ungkap Penyebab Penurunan Laba Industri Multifinance

Sementara itu, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) melaporkan lonjakan laba bersih sebesar 182% YoY menjadi Rp 82,6 miliar per kuartal I-2025, ditopang oleh pertumbuhan layanan internet dan iklan digitalnya. Di sisi lain, WIFI gencar memperluas jaringan Fiber To The Home (FTTH) dengan target ambisius menjangkau empat juta pelanggan, yang diprediksi akan menjadi katalis positif bagi kinerja masa depan. Audi menambahkan, “Pasar cenderung merespons positif dengan outlook jangka panjang yang akan berdampak pada kinerja emiten.”

Hingga sisa akhir tahun, Audi berpandangan prospek saham-saham unggulan ini masih cenderung positif. Meskipun demikian, kenaikannya diperkirakan tidak akan seagresif kuartal I-2025, mengingat pasar yang sudah mulai priced-in dengan kondisi dan kinerja emiten saat ini. Prospek ini sangat relevan terutama bagi emiten yang memiliki korelasi positif terhadap harga komoditas, seperti barang baku, yang pergerakannya dapat mempengaruhi valuasi saham.

Tak hanya saham-saham yang tergabung dalam indeks Kompas100, sejumlah emiten lain juga berhasil mencatatkan lonjakan imbal hasil hingga ratusan persen sepanjang tahun berjalan. Di antaranya adalah saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) yang meroket 708,13% YtD, disusul PT PAM Mineral Tbk (NICL) yang naik 261,54% YtD, PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) melesat 226% YtD, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) tumbuh 141,96% YtD, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) naik 131,85% YtD, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) meningkat 122,86% YtD, dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mencatatkan kenaikan 113,86% YtD.

Baca Juga :  Panduan Menghitung PPh Pasal 21 untuk Karyawan yang Pindah Kerja

Praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, mengungkapkan bahwa lonjakan harga saham-saham tersebut didorong oleh berbagai faktor, yang sebagian besar berkaitan erat dengan kenaikan harga komoditas. Namun, ia juga menegaskan bahwa performa impresif ini tidak serta-merta menjamin kelanjutan imbal hasil tertinggi di kemudian hari, mengingat masing-masing saham memiliki sentimen dan momentum yang berbeda. William menambahkan, ada saham yang masih berada dalam tren penguatan, namun ada pula yang sudah mencapai area jenuh beli, memerlukan strategi yang berbeda bagi investor.

“Contohnya seperti NICL dan ANJT. Kedua saham ini saya sarankan sell on strength,” ucap William kepada Kontan, Minggu (29/6). Sementara itu, untuk saham pilihan, Audi merekomendasikan buy saham ANTM dengan target harga Rp 3.250 per saham dan hold saham WIFI dengan target harga di posisi Rp 2.350 per saham, memberikan panduan konkret bagi para investor yang tertarik pada saham-saham berkinerja unggul ini.

Berita Terkait

CUAN Stock Split 1:10 Disetujui! Peluang Investasi Makin Terbuka?
Dolar AS Ditinggalkan? Bank Sentral Cari Safe Haven Baru!
GPRA Bagi Dividen Rp 5/Saham! Cek Jadwal & Keuntungannya!
Baterai EV Dongkrak Saham Antam
IHSG Terbang! BBRI Jadi Primadona di Sesi Pertama, Capai 6.913
IHSG Rebound! Sesi I Tembus 6.913, MBMA, MDKA Pimpin LQ45
Rupiah Jebol! Dolar AS Sentuh Rp 16.228, Apa Penyebabnya?
SPMB Banten 2025 Diumumkan! Cek Hasil & Daftar Ulang Sekarang!

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 16:28 WIB

CUAN Stock Split 1:10 Disetujui! Peluang Investasi Makin Terbuka?

Senin, 30 Juni 2025 - 15:11 WIB

Dolar AS Ditinggalkan? Bank Sentral Cari Safe Haven Baru!

Senin, 30 Juni 2025 - 14:40 WIB

GPRA Bagi Dividen Rp 5/Saham! Cek Jadwal & Keuntungannya!

Senin, 30 Juni 2025 - 14:05 WIB

Baterai EV Dongkrak Saham Antam

Senin, 30 Juni 2025 - 13:52 WIB

IHSG Terbang! BBRI Jadi Primadona di Sesi Pertama, Capai 6.913

Berita Terbaru

entertainment

Teuku Ryan dan Olla Ramlan: Foto Bareng, Syamsir Alam Ikut Nimbrung!

Senin, 30 Jun 2025 - 17:04 WIB