Logam Industri Fluktuatif: Peluang & Tantangan di Tengah Ketidakpastian

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 29 Juni 2025 - 23:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di tengah riuhnya ketidakpastian ekonomi global, pasar komoditas justru menyaksikan fenomena menarik: harga logam industri menunjukkan tren kenaikan yang berlawanan arah. Namun, prospek komoditas vital seperti aluminium, timah, dan nikel tetap diselimuti oleh berbagai faktor risiko yang berpotensi menekan pergerakannya di masa depan.

Berdasarkan data terbaru dari Trading Economics, optimisme ini tercermin dari kenaikan signifikan. Harga aluminium melonjak 2,14% dalam sepekan, mencapai US$ 2.598,8 per ton pada akhir perdagangan Jumat (27/6). Tak kalah impresif, harga timah naik 4,21% menuju US$ 33.794 per ton, sementara nikel juga menguat 1,43% ke level US$ 15.230 per ton.

Sutopo Widodo, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, menjelaskan bahwa lonjakan harga pada logam industri ini utamanya didorong oleh sentimen pasar yang kian optimis terhadap pemulihan ekonomi global. Terutama, geliat sektor manufaktur dan konstruksi di negara-negara konsumen utama menjadi pemicu kuat. Selain itu, gangguan pasokan yang terjadi di beberapa wilayah kunci turut berkontribusi, membatasi ketersediaan bahan baku dan pada akhirnya mendorong harga naik.

Baca Juga :  Begini Rekomendasi Saham di Tengah Tekanan Harga Batubara

“Momentum kenaikan logam di industri ini kemungkinan masih akan berlanjut sampai akhir tahun, meskipun dengan laju yang bervariasi untuk setiap komoditas,” terang Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (27/6). Ia memaparkan, permintaan aluminium tetap stabil, terutama dari industri otomotif dan konstruksi, ditambah dengan adanya kendala pasokan dari produsen-produsen utama. Sementara itu, kenaikan permintaan nikel didominasi oleh pesatnya pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik. Untuk timah, pasokannya relatif terbatas, namun permintaan dari sektor elektronik terus menunjukkan konsistensi.

Meskipun demikian, Lukman Leong, Analis Doo Financial Futures, memberikan pandangan yang lebih berhati-hati. Ia menyoroti bahwa kenaikan harga ini masih rentan berbalik arah, dan pergerakan harga dalam sepekan terakhir cenderung bersifat spekulatif. Kewaspadaan ini muncul mengingat masa penundaan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan segera berakhir dalam waktu dekat. “Sehingga, hal ini akan kembali menjadi fokus investor minggu depan,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (27/6).

Lukman juga mencermati adanya pergerakan kontras dengan komoditas logam mulia. Untuk logam semi-mulia semi-industri seperti perak dan platinum, tren kenaikan masih terlihat jelas, didorong oleh permintaan industri yang kuat. “Sementara koreksi harga emas, menurut saya harga emas hanya berkonsolidasi setelah kenaikan besar tahun lalu dan tahun ini,” jelas Lukman.

Baca Juga :  BEI Ungkap 228 UMKM Sukses Melantai di Bursa Efek

Secara keseluruhan, prospek logam industri memang rentan terhadap fluktuasi dan akan sangat bergantung pada dinamika perkembangan ekonomi global. Dalam proyeksinya untuk akhir tahun 2025, Lukman Leong memperkirakan harga aluminium akan bergerak di kisaran US$ 2.300 per ton, harga timah di rentang US$ 30.000 hingga US$ 32.000 per ton, dan harga nikel antara US$ 15.000 hingga US$ 15.500 per ton.

Sementara itu, Sutopo Widodo memiliki proyeksi yang sedikit lebih optimis untuk periode yang sama. Ia memperkirakan harga aluminium dapat mencapai kisaran US$ 2.800 per ton, timah berpotensi bergerak antara US$ 33.000 hingga US$ 34.500 per ton, dan nikel diperkirakan akan berada di kisaran US$ 16.000 hingga US$ 17.500 per ton.

Berita Terkait

CUAN Stock Split 1:10 Disetujui! Peluang Investasi Makin Terbuka?
Dolar AS Ditinggalkan? Bank Sentral Cari Safe Haven Baru!
GPRA Bagi Dividen Rp 5/Saham! Cek Jadwal & Keuntungannya!
Baterai EV Dongkrak Saham Antam
IHSG Terbang! BBRI Jadi Primadona di Sesi Pertama, Capai 6.913
IHSG Rebound! Sesi I Tembus 6.913, MBMA, MDKA Pimpin LQ45
Rupiah Jebol! Dolar AS Sentuh Rp 16.228, Apa Penyebabnya?
SPMB Banten 2025 Diumumkan! Cek Hasil & Daftar Ulang Sekarang!

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 16:28 WIB

CUAN Stock Split 1:10 Disetujui! Peluang Investasi Makin Terbuka?

Senin, 30 Juni 2025 - 14:40 WIB

GPRA Bagi Dividen Rp 5/Saham! Cek Jadwal & Keuntungannya!

Senin, 30 Juni 2025 - 14:05 WIB

Baterai EV Dongkrak Saham Antam

Senin, 30 Juni 2025 - 13:52 WIB

IHSG Terbang! BBRI Jadi Primadona di Sesi Pertama, Capai 6.913

Senin, 30 Juni 2025 - 12:59 WIB

IHSG Rebound! Sesi I Tembus 6.913, MBMA, MDKA Pimpin LQ45

Berita Terbaru

sports

Sporting CP: Viktor Gyokeres Tak Dijual! Sikap Tegas Klub

Senin, 30 Jun 2025 - 15:47 WIB