Trump Kembali Bikin Wall Street Tenggelam, Saham Amazon Anjlok 4 Persen

- Penulis

Sabtu, 8 Februari 2025 - 08:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NEW YORK, RAGAMUTAMA.COM – Bursa saham New York (NYSE) Amerika Serikat ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Jumat (7/2/2025) waktu setempat (Sabti pagi WIB). Isu tarif perdagangan dan inflasi memicu kekhawatiran investor Wall Street.

Indeks utama Wall Street mengalami penurunan tajam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif timbal balik bagi mitra dagang. Langkah ini berpotensi meningkatkan tarif impor secara menyeluruh agar seimbang dengan tarif yang dikenakan kepada AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 444,23 poin atau 0,99 persen pada level 44.303,40. Indeks S&P 500 turun 0,95 persen menjadi 6.025,99, sementara Nasdaq Composite anjlok 1,36 perses ke 19.523,40. Penurunan pada Jumat membuat ketiga indeks utama mencatatkan kinerja mingguan negatif.

“Saya akan mengumumkan kebijakan tarif timbal balik pekan depan agar kita diperlakukan setara dengan negara lain,” ujar Trump dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba.

“Kami akan mengadakan konferensi pers dan menjelaskan secara sederhana,” tambah dia.

Baca Juga :  Harga Emas Anjlok! Sentimen Risiko Pulih Setelah Pernyataan Trump

Sebelum pernyataan Trump, pasar saham sudah dalam kondisi rentan setelah data sentimen konsumen dan ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan inflasi. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun melonjak hingga lebih dari 4,5% pada puncak sesi perdagangan.

Sentimen konsumen pada Februari turun menjadi 67,8, menurut kajian awal dari indeks sentimen konsumen Universitas Michigan. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones, yang memperkirakan 71,3.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah ekspektasi inflasi satu tahun yang meningkat menjadi 4,3 persen, naik satu poin persentase dari bulan sebelumnya dan mencapai level tertinggi sejak November 2023.

Data ketenagakerjaan Januari yang dirilis pada Jumat menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 4 persen dari 4,1 persen, sementara pertumbuhan rata-rata upah per jam lebih tinggi dari perkiraan.

Di sisi korporasi, saham Amazon anjlok 4 persen setelah proyeksi pertumbuhan pendapatan kuartal pertama yang lemah mengecewakan investor. Perusahaan e-commerce ini memperkirakan pertumbuhan pendapatan hanya 5 persen hingga 9 persen, yang menjadi tingkat pertumbuhan terendah dalam catatan mereka.

Baca Juga :  DPRD Bali: FINNS Beach Club Tutup Sementara, Ini Daftar Pelanggarannya

Hal tersebut membayangi laporan keuangan kuartal keempat yang sebenarnya melampaui ekspektasi. Saham Alphabet juga terus menurun setelah laporan keuangan yang kurang memuaskan pada awal pekan.

“Kami melihat kekecewaan di sektor teknologi yang biasanya tidak mengecewakan, terutama di kelompok ‘Magnificent Seven’,” ujar Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

“Saya tidak melihat ini sebagai awal dari pasar bearish, tetapi lebih sebagai periode volatilitas dan kekecewaan jangka pendek,” tambah dia.

Pekan ini menjadi periode yang bergejolak bagi pasar saham AS. Saham sempat turun pada Senin setelah Trump mengumumkan tarif 10 persen untuk China selama akhir pekan. Ia juga mengusulkan tarif 25 persen untuk Kanada dan Meksiko, meskipun kemudian membatalkannya. Indeks S&P 500 sempat naik selama tiga hari berturut-turut setelah penangguhan tarif tersebut sebelum kembali melemah pada Jumat.

Berita Terkait

DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri
Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!
6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?
Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan
JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?
WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?
Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!
IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 23:17 WIB

DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri

Senin, 16 Juni 2025 - 23:07 WIB

Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!

Senin, 16 Juni 2025 - 21:57 WIB

Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan

Senin, 16 Juni 2025 - 21:52 WIB

JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?

Senin, 16 Juni 2025 - 19:42 WIB

WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?

Berita Terbaru

Family And Relationships

Maia Estianty Lepas Al Ghazali Nikah, Pesan Menyentuh Ibu Jadi Sorotan

Senin, 16 Jun 2025 - 23:52 WIB

technology

Internet Cepat Murah Juli Ini? Lelang Frekuensi 1,4 GHz Tuntas!

Senin, 16 Jun 2025 - 22:47 WIB

politics

Geger, Netanyahu Ungkap Iran 2 Kali Incar Trump!

Senin, 16 Jun 2025 - 22:42 WIB