Djarum Investasi Rp 1 Triliun di HEAL: Peluang Saham Rumah Sakit?

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Grup Djarum Perkuat Portofolio di Sektor Kesehatan Lewat Akuisisi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) Senilai Rp1,04 Triliun

JAKARTA – Grup Djarum, melalui entitas investasinya PT Dwimuria Investama Andalan, menunjukkan keyakinan kuat terhadap prospek sektor kesehatan di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan resmi mengakuisisi 559.185.300 lembar saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Transaksi jumbo senilai sekitar Rp1,04 triliun ini dilakukan dengan harga Rp1.875 per saham, menandai langkah strategis Djarum memasuki industri rumah sakit yang sedang berkembang pesat.

Langkah investasi signifikan ini selaras dengan meningkatnya minat investor terhadap sektor kesehatan di tanah air. Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Iing Ichsan Hanafi, menyambut positif tren tersebut. Menurutnya, semakin banyak investasi yang mengalir ke sektor rumah sakit, diharapkan kualitas mutu dan layanan fasilitas kesehatan di Indonesia akan semakin meningkat. “Semakin banyak korporasi yang tertarik pada sektor ini, diharapkan kualitas layanan rumah sakit juga semakin meningkat,” ujar Iing pada Kamis (26/6).

Iing menambahkan bahwa potensi pasar sektor kesehatan di Indonesia masih sangat besar. Dengan populasi yang tinggi, jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia saat ini, yang baru mencapai sekitar 3.100 rumah sakit, dinilai belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Artinya peluang pengembangan fasilitas kesehatan masih terbuka lebar. Jumlah rumah sakit saat ini belum cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat,” jelasnya. Ia juga memproyeksikan tren investasi di sektor rumah sakit akan terus berlanjut, dengan harapan investasi ini tidak hanya terkonsentrasi di wilayah Jawa, tetapi juga merata hingga ke luar Pulau Jawa. “Harapannya, ke depan investasi ini bisa mendorong pemerataan fasilitas kesehatan hingga ke luar Pulau Jawa,” imbuhnya.

Baca Juga :  Rupiah Melemah? Analisis Peneliti UII Ungkap Kemiripan Krisis 1998

Dari perspektif ekonomi, Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai keputusan Grup Djarum untuk berinvestasi di Medikaloka Hermina sebagai langkah yang sangat strategis. Sektor kesehatan, menurutnya, merupakan bidang usaha yang menjanjikan, terutama mengingat masih banyaknya fasilitas kesehatan yang belum dikelola secara optimal. Wijayanto menggarisbawahi beberapa indikator kuat potensi sektor ini, meliputi populasi Indonesia yang besar, rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk yang masih rendah, serta kesadaran masyarakat akan kesehatan yang terus meningkat.

Lebih lanjut, Wijayanto menjelaskan bahwa pertumbuhan PDB per kapita dan cakupan BPJS Kesehatan yang luas turut memperkuat daya tarik sektor rumah sakit bagi para investor. “Masih buruknya kualitas layanan di beberapa rumah sakit merupakan peluang besar bagi institusi kesehatan yang dikelola dengan baik dan profesional. Saya yakin Djarum melihat ini sebagai potensi bisnis jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga :  Sosok HM Lukminto, Pendiri Sritex yang Kini Setop Operasi

Masuknya Grup Djarum ke sektor rumah sakit juga merefleksikan tren yang lebih luas, di mana sejumlah konglomerat terkemuka di Indonesia telah menjadikan sektor ini sebagai bagian integral dari portofolio bisnis mereka. Sebut saja Dato Sri Tahir dengan Grup Mayapada yang mengelola tujuh rumah sakit di bawah bendera Mayapada Hospital. Kemudian, Mochtar Riady melalui Grup Lippo dengan PT Siloam International Hospitals Tbk yang mengelola 41 rumah sakit dan 25 klinik. Tak ketinggalan, Boenjamin Setiawan dengan Kalbe Group yang memiliki jaringan RS Mitra Keluarga dengan 26 rumah sakit.

Investasi Grup Djarum di Medikaloka Hermina menambah panjang daftar perusahaan besar yang mengakui sektor kesehatan sebagai bidang investasi strategis dengan prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa mendatang.

Berita Terkait

BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!
Rubicon untuk Izin Hutan? Dirut Inhutani V Diduga Minta Gratifikasi
Setoran Haram Haji Khusus: KPK Ungkap Kongkalikong Pengusaha & Kemenag
PBB Naik Bikin Gaduh? Ini Daftar Daerah yang Bergejolak!
BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI
UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 10:58 WIB

BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:30 WIB

Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:12 WIB

Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Jumat, 15 Agustus 2025 - 02:22 WIB

Rubicon untuk Izin Hutan? Dirut Inhutani V Diduga Minta Gratifikasi

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:38 WIB

Setoran Haram Haji Khusus: KPK Ungkap Kongkalikong Pengusaha & Kemenag

Berita Terbaru

Urban Infrastructure

Gempa Bekasi Tak Rusak Jakarta: Pramono Pastikan Aman

Jumat, 22 Agu 2025 - 10:46 WIB

Public Safety And Emergencies

Gempa Bekasi M 4.9: Kondisi Karawang Terkini, Info Terbaru!

Jumat, 22 Agu 2025 - 06:27 WIB

Uncategorized

Gempa Bekasi M 4.9: Karawang Waspada? Kondisi Terkini dan Analisis

Jumat, 22 Agu 2025 - 04:42 WIB