Gunung Rinjani: Sorotan terhadap Kecelakaan Pendaki Asal Brasil

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 06:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Sistem pendakian di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat akan dievaluasi untuk mencegah insiden kecelakaan. Isu ini mencuat setelah kecelakaan pendaki asal Brasil Juliana Marins. Ia jatuh di lereng pada Sabtu, 21 Juni 2025, kemudian ditemukan meninggal pada Selasa, 24 Juni 2025. Peristiwa ini menyita perhatian yang menyoroti seluruh aspek keselamatan pendakian, tantangan medan, termasuk sistem evakuasi.

Evaluasi

Anggota Komisi V DPR Abdul Hadi menilai insiden meninggalnya pendaki asal Brasil akibat terjatuh di Gunung Rinjani menjadi momentum pembenahan di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). “Kejadian ini harus menjadi momentum pembenahan menyeluruh agar tragedi serupa tidak terulang pada masa depan,” kata Abdul Hadi yang merupakan anggota DPR Daerah Pemilihan (Dapil) NTB 2 Pulau Lombok, Kamis, 26 Juni 2025, dikutip dari Antara.

Keterlambatan evakuasi pun menjadi sorotan. “Publik berhak mempertanyakan lambatnya evakuasi ini. Bagaimana bisa dalam waktu kritis korban sempat memberi sinyal dan baru bisa dijangkau setelah tiga hari. Ini harus menjadi pembelajaran serius,” ujarnya.

Regulasi Pendakian

Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti mengatakan pemerintah provinsi akan mencoba memperbaiki sisi regulasi terkait proses pendakian turis luar maupun domestik. Hal itu perlu dilakukan agar Rinjani menjadi destinasi dunia. Pemerintah juga akan membuat regulasi agar mengurangi risiko pendaki mengalami kecelakaan dengan berkoordinasi kepada para pihak terkait. “Kami akan meminimalisasi ini. Kejadian ini tidak boleh terulang kembali,” katanya, Kamis, 26 Juni 2025.

Baca Juga :  Kapolri Beri Janji: Dunia Usaha Aman dari Premanisme?

Evakuasi

Evakuasi jenazah Marins terjebak di jurang sedalam 600 meter dari area jatuh di jalur Gunung Rinjani butuh waktu dua hari setelah ditemukan.

Menurut Indah, soal evakuasi bukan karena faktor kesiapan dan kesigapan personel di lapangan, melainkan pengaruh cuaca buruk. “Mohon dibantu agar bisa diluruskan pemberitaan yang mungkin salah, karena kita ketahui bersama yang kita dapatkan, tim langsung bergerak menuju ke lokasi. Tetapi, karena faktor cuaca dan geografis medan yang ada di Gunung Rinjani, yang berubah-ubah pada setiap waktu agak mempersulit evakuasi,” ujarnya.

Cemara Nunggal

Marins dilaporkan tergelincir dan jatuh dari tebing di kawasan Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Gunung Rinjani, sekitar pukul 06.30 WITA. Lokasi jatuhnya diperkirakan kedalaman hingga 600 meter dan berada di lereng yang sangat curam serta sulit dijangkau. Ia saat itu mendaki bersama lima wisatawan asing lainnya dan seorang pemandu lokal. Setelah menerima laporan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Kantor SAR Mataram mengerahkan tim penyelamat.

Cuaca

Proses evakuasi menghadapi sejumlah tantangan besar. Cuaca buruk, kabut tebal, dan kondisi medan ekstrem menjadi hambatan utama. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa tim evakuasi sempat turun hingga kedalaman 300 meter, namun harus kembali naik karena diterpa badai.

Pada Senin pagi, 23 Juni 2025, tim mengidentifikasi posisi korban menggunakan drone thermal. Lokasi jasad Marins ditemukan meskipun tim mendekati lokasi korban pada malam hari, proses evakuasi harus dilanjutkan keesokan pagi karena kondisi yang gelap dan berbahaya.

Baca Juga :  Pemerintah Didesak Buka Sekolah Khusus Sopir Hadapi Maraknya Truk ODOL

Helikopter

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menjelaskan, helikopter yang dimiliki Basarnas, seperti AW139 dan AS365, tidak memiliki kemampuan teknis untuk melakukan penyelamatan vertikal (hoisting rescue) di ketinggian ekstrem dan kontur medan sempit seperti di lokasi kejadian. Alternatif menggunakan helikopter sipil seperti Bell 206L4 juga tidak memadai karena keterbatasan ketinggian operasional.

Penutupan Jalur Pendakian

Sebagai langkah mendukung kelancaran evakuasi dan menjaga keselamatan pendaki lain, jalur pendakian Pelawangan 4 Sembalun menuju puncak Rinjani ditutup pada Selasa, 24 Juni 2025 hingga waktu yang belum ditentukan.

Juliana Marins

Akun Instagram yang dikelola keluarga Juliana Marins untuk menyebarkan informasi pencarian mencapai lebih dari 1,6 juta pengikut. Juliana Marins petualang yang juga aktif di media sosial. Ia berasal dari Rio de Janeiro dan menetap di Kota Niteroi. Sejak Februari, Juliana memulai perjalanan ke Asia Tenggara, mengunjungi Filipina, Vietnam, dan Thailand sebelum akhirnya tiba di Indonesia. Sahabat dekatnya, Flavia Dela Libera Vieira menuturkan perjalanan ini adalah impian lama Juliana Marins yang akhirnya terwujud. Namun, petualangan tersebut berakhir tragis di Gunung Rinjani.

Raden Putri Alpadillah Ginanjar, Defara Dhanya turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Sistem Pendakian Gunung Rinjani akan Dievaluasi demi Cegah Kecelakaan

Berita Terkait

KPK OTT Proyek PUPR Mandailing Natal: Satker PJN Terlibat?
6 Orang yang Di-OTT KPK di Mandailing Natal: ASN hingga Swasta
[POPULER GLOBAL] Cerita Pendaki Irlandia Hampir Tewas di Rinjani | Kapal Kargo Bawa 3.000 Kendaraan Tenggelam
72 WNI dari Iran Sudah Kembali ke Indonesia, 24 Masih di Azerbaijan
Gunung Rinjani: Siapa saja yang bertanggung jawab atas keselamatan para pendaki?
DPR Bakal Terjunkan Tim ke Gunung Rinjani Pasca-Tewasnya Pendaki Brasil
Tragis! Truk ODOL Picu Maut, Dirut Jasa Marga Geram!
Eri Cahyadi: Anak Kena Razia Jam Malam? Asramakan Saja!

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:58 WIB

KPK OTT Proyek PUPR Mandailing Natal: Satker PJN Terlibat?

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:46 WIB

6 Orang yang Di-OTT KPK di Mandailing Natal: ASN hingga Swasta

Sabtu, 28 Juni 2025 - 07:38 WIB

[POPULER GLOBAL] Cerita Pendaki Irlandia Hampir Tewas di Rinjani | Kapal Kargo Bawa 3.000 Kendaraan Tenggelam

Sabtu, 28 Juni 2025 - 06:27 WIB

Gunung Rinjani: Sorotan terhadap Kecelakaan Pendaki Asal Brasil

Sabtu, 28 Juni 2025 - 04:18 WIB

72 WNI dari Iran Sudah Kembali ke Indonesia, 24 Masih di Azerbaijan

Berita Terbaru

politics

MK Ketok Palu: Reaksi DPR soal Pemilu Nasional & Daerah

Sabtu, 28 Jun 2025 - 13:09 WIB

finance

Net Sell Jumbo Asing: Saham Apa Saja yang Diobral?

Sabtu, 28 Jun 2025 - 12:27 WIB