Diborong Grup Djarum, Harga Saham Ini Membumbung Tinggi, Apakah Saatnya Beli / Jual?

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 06:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  JAKARTA. Harga saham emiten pengelola rumah sakit Hermina, yakni PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) meningkat pesat usai kabar pembelian saham dengan harga tinggi oleh Grup Djarum. Apakah investor perlu ikut beli atau jual saham HEAL?

Merujuk keterbukaan informasi di BEI, Djarum melalui PT Dwimuria Investama Andalan membeli sebanyak 559.185.300 saham HEAL dengan harga pelaksanaan pengalihan saham di level Rp 1.875 per saham pada 25 Juni 2025 di luar BEI.

Dengan kata lain, Grup Djarum membeli saham HEAL di atas harga pasar, mengingat pada perdagangan Rabu (25/6) harga saham emiten tersebut berada di level Rp 1.375 per saham. Berkat transaksi ini, HEAL berpotensi memperoleh dana segar sebesar Rp 1,05 triliun.

Mobil Listrik BYD Tetap Laris Meski Otomotif Lesu, Cek Harga Atto M6 Denza Juni 2025

Asal tahu saja, saham yang dibeli oleh Grup Djarum merupakan hasil pembelian kembali (buyback) saham yang pernah dilakukan HEAL.

Pembelian saham oleh Grup Djarum menyebabkan saham HEAL naik. Pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, harga saham HEAL ditutup di level 1.420, meningkat pesat 45 poin atau 3,27% dibandingkan sehari sebelumnya.

  HEAL Chart by TradingView  

Sebagai pengingat, pada periode 21 Maret 2025 sampai 2 Mei 2025, HEAL telah melakukan buyback saham sebanyak 83.265.300 saham dengan harga rata-rata Rp 1.196 per saham. Kala itu, HEAL mengeluarkan total dana sebesar Rp 99,31 miliar untuk melakukan buyback saham, termasuk biayanya.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Tetap Rp1,93 Juta per Gram Hari Ini: Cek Update Terkini

Manajemen HEAL menyebut, baik HEAL maupun Dwimuria Investama Andalan selaku penerima pengalihan saham tidak memiliki hubungan afiliasi.

“Setelah dilakukannya pengalihan saham pada 25 Juni 2025, maka saldo saham treasuri perusahaan adalah nol,” tulis Wakil Direktur Utama Medikaloka Hermina Yulisa Khiat dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/6).

Simak Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) dari Analis Berikut

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Kontan, sebelumnya ada beberapa calon pembeli dalam transaksi ini. Dalam proses negosiasi pembelian tersebut, Grup Djarum jadi penawar dengan harga tertinggi dibandingkan peminat lainnya.

Dwimuria Investama Andalan sebagai pembeli saham HEAL merupakan perusahaan induk investasi yang dimiliki oleh keluarga Hartono. Perusahaan ini juga memiliki kepemilikan saham mayoritas dan jadi pemegang saham pengendali di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yaitu sebesar 54,94%.

Ketika dikonfirmasi, Corporate Communications Manager Djarum Budi Darmawan tidak bisa berkomentar perihal transaksi pembelian saham treasuri HEAL oleh entitas usaha Grup Djarum, termasuk latar belakang dan tujuan transaksi tersebut.

Tonton: Kunjungan Kerja ke Bali, Presiden Prabowo akan Meresmikan KEK Sanur

Rekomendasi saham HEAL

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, transaksi ini menunjukkan ambisi Grup Djarum yang terus aktif melakukan diversifikasi bisnis ke berbagai sektor bisnis.

Selama ini, Grup Djarum dikenal sebagai produsen rokok. Namun, sulur bisnis Djarum semakin bertambah, mulai dari elektronik melalui Polytron, perbankan melalui investasi di BBCA, infrastruktur telekomunikasi melalui PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), restoran melalui Bakmi GM, dan lain-lain.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Anjlok, Akhiri Reli Kenaikan Dua Hari!

“Tujuan transaksi ini untuk memperkuat sinergi dalam menjalankan ekspansi bisnis sekaligus peningkatan layanan,” ujar dia, Rabu (25/6) malam.

Di lain pihak, HEAL juga mendapat manfaat besar atas penjualan saham treasuri ke Djarum. Dana hasil penjualan saham tersebut dapat digunakan untuk mendukung langkah ekspansi HEAL pada masa mendatang, seperti penambahan jaringan rumah sakit ataupun pengembangan layanan.

Senada, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menilai, penjualan saham hasil buyback ke Grup Djarum menjadi katalis positif bagi HEAL.

Transaksi ini juga meningkatkan nilai tambah bagi HEAL yang sebelumnya juga pernah mendapat suntikan investasi dari konglomerasi lainnya, yaitu Grup Astra.

Di atas kertas, penjualan saham treasuri ini bukan sekadar memberikan potensi tambahan modal bagi HEAL, melainkan juga mengangkat kredibilitas emiten tersebut. “Penjualan saham treasuri di atas harga pasar juga dapat memberi tambahan kas bagi HEAL,” imbuh Wafi, Rabu (25/6).

Wafi merekomendasikan beli saham HEAL dengan target harga Rp 1.800 per saham.

Sementara itu, Nafan merekomendasikan investor untuk wait and see terhadap saham HEAL. Menurutnya, potensi kenaikan harga saham HEAL sudah terbatas dan sekarang mulai masuk ke fase sideways.

 

Pasar Mobil Masih Lesu, Tapi Toyota dan BYD Melesat di Mei 2025

 

Berita Terkait

Djarum Investasi Rp 1 Triliun di HEAL: Peluang Saham Rumah Sakit?
Net Sell Jumbo Asing: Saham Apa Saja yang Diobral?
Sejumlah Emiten Investasi Berupaya Pulihkan Kinerja, Cermati Rekomendasi Analis
Harga Emas Antam Ambrol Hari Ini, Termurah Mulai Rp992.000
Harga Emas Antam Anjlok Rp 23.000 Menjadi Rp 1.884.000 Per Gram Pada Hari Ini (28/6)
Menguat di Akhir Pekan, Bagaimana Proyeksi IHSG Awal Pekan Depan?
PM Anwar: Potensi Investasi Indonesia-Malaysia Besar, Bisa Lebih Dioptimalkan
KUR UMKM Anjlok: BI Ungkap Masalah Penyaluran & Kualitas Kredit

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:51 WIB

Djarum Investasi Rp 1 Triliun di HEAL: Peluang Saham Rumah Sakit?

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:27 WIB

Net Sell Jumbo Asing: Saham Apa Saja yang Diobral?

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:03 WIB

Sejumlah Emiten Investasi Berupaya Pulihkan Kinerja, Cermati Rekomendasi Analis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:37 WIB

Harga Emas Antam Ambrol Hari Ini, Termurah Mulai Rp992.000

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:02 WIB

Harga Emas Antam Anjlok Rp 23.000 Menjadi Rp 1.884.000 Per Gram Pada Hari Ini (28/6)

Berita Terbaru

politics

MK Ketok Palu: Reaksi DPR soal Pemilu Nasional & Daerah

Sabtu, 28 Jun 2025 - 13:09 WIB

finance

Net Sell Jumbo Asing: Saham Apa Saja yang Diobral?

Sabtu, 28 Jun 2025 - 12:27 WIB