Mundurnya Presiden Komisaris BATA, Kinerja Perusahaan Terungkap

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 26 Juni 2025 - 01:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Gelombang perubahan manajemen tengah melanda PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di tengah sorotan terhadap kinerja perusahaan. Rajeev Gopalakrishnan, Presiden Komisaris perseroan, mengumumkan pengunduran dirinya yang berlaku efektif sejak pernyataan mundur tersebut, pada 25 Juni 2025. Permohonan pengunduran diri ini, seperti disampaikan Direktur BATA Hatta Tutuko dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 25 Juni 2025, akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tak hanya Rajeev Gopalakrishnan, pucuk pimpinan di jajaran direksi juga mengalami perubahan. Sebulan sebelumnya, tepatnya pada 27 Mei 2025, Presiden Direktur BATA, Anirban Asit Kumar Ghosh, juga telah mengajukan pengunduran diri. Keputusan mundurnya Anirban ini pun akan ditetapkan dalam RUPS yang akan datang, seiring dengan pengunduran diri Presiden Komisaris.

Di tengah dinamika perubahan pucuk pimpinan, perhatian publik turut tertuju pada kinerja keuangan PT Sepatu Bata Tbk (BATA). Meskipun perusahaan hingga kini belum merilis laporan keuangan auditan tahunan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2024, data interim per 30 September 2024 mengindikasikan adanya tantangan signifikan. Bahkan, pada Oktober 2024, perusahaan sepatu legendaris ini terpaksa menjual sejumlah aset pentingnya sebagai respons terhadap kerugian yang terus berlanjut dan penurunan penjualan.

Baca Juga :  Asing Jual Saham Bank BUMN Rp2,7 Triliun: BMRI Terbesar Dilepas!

Sekretaris Perusahaan Sepatu Bata, Hatta Tutuko, menjelaskan bahwa dalam laporan keuangan konsolidasian interim per 30 September 2024, Perseroan mengalami penurunan aset sebesar 21,7 persen dibandingkan posisi 31 Desember 2023. Saat ini, total aset Sepatu Bata tercatat senilai Rp 458 miliar, menyusut tajam dari Rp 585 miliar pada akhir tahun sebelumnya. “Penurunan aset ini disebabkan oleh penjualan aset tetap berupa gedung kantor,” ujar Hatta dalam keterangan resminya pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Selain penjualan gedung kantor, penurunan aset juga dipicu oleh berkurangnya hak guna sewa akibat penutupan toko-toko yang dinilai merugi. Tak hanya itu, terjadi pula penurunan persediaan barang dagang yang signifikan, sebagai dampak dari penjualan besar-besaran dengan promosi atas barang persediaan yang tidak laku di pasaran. Kondisi keuangan BATA semakin menantang dengan total liabilitas yang mencapai Rp 456 miliar, di mana Rp 212 miliar di antaranya merupakan utang usaha jangka pendek. Akibatnya, kerugian periode berjalan Bata hingga September 2024 tercatat mencapai Rp 129 miliar.

Baca Juga :  Kebijakan Tarif Baru Trump: Dampak Besar Bagi Ekonomi Indonesia

Manajemen BATA sendiri sebelumnya telah mengakui bahwa perusahaan telah berupaya keras selama empat tahun terakhir untuk mengatasi berbagai tantangan dan kerugian dalam industri. Dampak buruk pandemi COVID-19 dan perubahan cepat dalam perilaku konsumen menjadi faktor utama yang sangat mempengaruhi kondisi ini. Akibatnya, volume produk yang diproduksi di pabrik terus menurun, dan tantangan tersebut masih terus berlanjut hingga saat ini.

Berita Terkait

IHSG Naik 0,19% ke 6.844 pada Sesi I Kamis (26/6), MBMA, INCO, JPFA Top Gainers LQ45
Diusir Warga Venesia, Jeff Bezos Pindahkan Lokasi Pesta Pernikahan
Harga Emas Merangkak Naik di Tengah Pelemahan Dolar AS
Indika Energy (INDY) Teken Perjanjian Fasilitas Multicurrency Senilai Rp 2,8 triliun
Cara Ikut e-IPO bagi Pemula untuk Investasi Saham Baru BEI
IHSG Lanjut Menguat pada Perdagangan Kamis (26/6) Pagi
Bursa Asia Menguat pada Kamis (26/6) Pagi
Saham Ini Dibeli Grup Djarum dengan Harga Tinggi, Investor Perlu Ikut Beli / Jual?

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:52 WIB

IHSG Naik 0,19% ke 6.844 pada Sesi I Kamis (26/6), MBMA, INCO, JPFA Top Gainers LQ45

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:23 WIB

Diusir Warga Venesia, Jeff Bezos Pindahkan Lokasi Pesta Pernikahan

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:12 WIB

Harga Emas Merangkak Naik di Tengah Pelemahan Dolar AS

Kamis, 26 Juni 2025 - 11:28 WIB

Indika Energy (INDY) Teken Perjanjian Fasilitas Multicurrency Senilai Rp 2,8 triliun

Kamis, 26 Juni 2025 - 11:22 WIB

Cara Ikut e-IPO bagi Pemula untuk Investasi Saham Baru BEI

Berita Terbaru

finance

Harga Emas Merangkak Naik di Tengah Pelemahan Dolar AS

Kamis, 26 Jun 2025 - 12:12 WIB