Malut United Hancur? 7 Dosa Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Skandal Keuangan Guncang Malut United: Terungkap 7 Pelanggaran Berat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena

TERNATE, Ragamutama.com – Dunia sepak bola Indonesia kembali dihebohkan dengan berita mengejutkan dari Malut United. Klub kebanggaan Maluku Utara ini secara resmi mengumumkan pemecatan dua sosok sentral, Imran Nahumarury dari posisi pelatih kepala dan Yeyen Tumena sebagai direktur teknik. Keputusan drastastis ini, yang diumumkan belum lama ini, didasari oleh serangkaakian pelanggaran berat yang tak dapat ditoleransi oleh manajemen klub.

Dirk Soplanit, Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera—perusahaan yang menaungi Malut United—menegaskan bahwa pemecatan ini adalah konsekuensi dari perbuatan yang sangat bertentangan dengan prinsip dan tujuan luhur pendirian klub. “Surat pemecatan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima,” ungkap mantan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru itu pada Senin, 16 Juni 2025. Ia menambahkan bahwa “keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir.”

Keterangan lebih lanjut terkait ‘dosa-dosa’ Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena dibeberkan oleh perwakilan manajemen Malut United, Asghar Saleh, dalam konferensi pers pada Selasa siang, 24 Juni 2025. Asghar secara blak-blakan mengungkapkan ‘permainan’ kotor yang telah dilakukan oleh keduanya, terkait dengan keuangan klub dan para pemain, sejak klub ini berdiri.

“Sejak kita di Liga 2 sudah ada ‘permainan’, dan waktu itu kita sudah tegur, tapi sampai ke Liga 1, praktik itu tidak hilang,” jelas Asghar. Ia menyoroti ironi di balik tindakan tersebut, mengingat gaji yang diberikan kepada paket pelatih kepala dan direktur teknik ini tergolong sangat besar. “Saya ibaratkan begini, kalau kamu ambil 100 rupiah, kita kasih 200 ribu rupiah. Dengan harapan hilangkan praktik itu, tapi nyatanya tidak, pemain mengeluh,” lanjutnya dengan nada kecewa.

Pemecatan ini menjadi langkah krusial lantaran keduanya dinilai telah melanggar empat pilar penting klub: kejujuran, integritas, komitmen, dan loyalitas. Manajemen Malut United memiliki bukti kuat, bahkan Imran Nahumarury telah mengakui kesalahannya melalui surat tertulis yang dikirimkan kepada klub, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. “Perlu digarisbawahi juga, kita tidak mematikan karirnya, silakan dia berkiprah di klub lain, kita tidak ganggu,” tegas Asghar. Ia menambahkan bahwa manajemen masih menanti permintaan maaf dari Yeyen Tumena, yang hingga kini belum disampaikan.

Baca Juga :  Pacquiao vs Barrios: Legenda Tinju Sulit Bayangkan Kekalahan Manny!

Berikut adalah 7 Pelanggaran Berat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena di Malut United:

1. Praktik Curang Sejak Malut United di Liga 2
Menurut Asghar Saleh, praktik ‘permainan’ curang yang dilakukan Imran dan Yeyen telah berlangsung sejak Malut United berlaga di Liga 2 musim 2023-2024. Meskipun telah ditegur, praktik tersebut tidak berhenti bahkan hingga klub promosi ke Liga 1. “Padahal bisa saya katakan, gaji yang kita kasih ke mereka sangat besar, tapi nyatanya pemain mengeluh,” ungkapnya, mengindikasikan adanya penyalahgunaan wewenang.

2. Penyelewengan Dana Ibadah Pemain
Skandal ‘permainan’ setoran uang dari pemain ini meluas hingga merembet ke akomodasi ibadah yang seharusnya diberikan secara penuh oleh manajemen. Asghar Saleh mengungkapkan bahwa hasil investigasi internal klub menemukan bukti bahwa uang yang dialokasikan untuk umrah bagi pemain muslim dan perjalanan ke Yerusalem bagi pemain kristen juga disunat. “Ternyata uang ibadah itu juga dimakan, dan kita punya buktinya,” kata Asghar dengan nada prihatin.

3. Uang Setoran Dikembalikan Lalu Diam-diam Diambil Lagi
Asghar juga membeberkan modus licik keduanya terkait setoran pemain. Ada seorang pemain yang dimintai uang dan setelah ketahuan, uang tersebut seolah-olah dikembalikan dengan bukti transfer. Namun, Asghar menjelaskan bahwa uang itu ternyata diam-diam diambil kembali oleh Imran dan Yeyen setelah proses pengembalian awal. “Tapi nyatanya uang itu diambil kembali,” tutur Asghar.

4. Pemotongan Uang Muka (DP) Pemain Asing
Sekitar tiga bulan sebelum berakhirnya Liga 1 2024-2025, sejumlah pemain asing mengeluhkan nominal uang muka (DP) yang mereka terima kurang dari seharusnya. Awalnya, manajemen Malut United mencurigai agen pemain sebagai dalangnya. Namun, belakangan terungkap adanya ‘permainan’ Imran dan Yeyen di balik pemotongan DP tersebut. “Fee 10 persen tadi malah diambil Yeyen dalam hal ini selaku direktur teknik (dirtek). Karena agen tidak mendapat fee 10 persen tadi, maka agen mengambil 10 persen dari DP pemain,” jelas Asghar, yang menyebabkan pemain mengeluh.

Baca Juga :  Dua Pemain Sudah Dapat Klub Baru, Sisa 4 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Masih Nganggur

5. Kongkalikong Harga Pembelian Pemain
Selama ini, proses rekrutmen pemain sepenuhnya diserahkan kepada pelatih kepala dan direktur teknik, tanpa campur tangan manajemen. Modus operandi mereka adalah merekomendasikan pemain dengan harga yang jauh lebih tinggi dari nilai pasar sebenarnya. Contohnya, merekomendasikan pemain seharga Rp 200 juta, padahal nilai sejatinya hanya Rp 100 juta. “Ketika disodorkan ke manajemen, manajemen bayar, nah kelebihan Rp 100 juta tadi yang diambil. Jadi yang diambil bukan uang pemain, tapi uang manajemen yang dicuri, kami kecewa,” sesal Asghar Saleh.

6. Penyesalan Pemain yang Memilih Keluar
Asghar mengungkapkan adanya pemain yang sebelumnya memilih hengkang dari Malut United, namun belakangan menyatakan penyesalan mendalam setelah mengetahui pemecatan Imran dan Yeyen. “Kekecewaan itu karena tidak sangka kita memecat Imran dan Yeyen. Toh kalau ujungnya seperti ini, mungkin sampai sekarang pemain itu masih bersama kita,” ujarnya, mengindikasikan bahwa alasan kepergian pemain tersebut mungkin terkait dengan perilaku kedua mantan petinggi klub itu.

7. Ketakutan Pemain untuk Bergabung dengan Malut United
Menjelang jendela transfer Liga 1 musim 2025-2026, Malut United sempat menjadi ‘momok’ bagi calon pemain. Ketakutan itu muncul karena pemain beranggapan bahwa uang kontrak mereka akan dipotong jika Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena masih berada di klub, mengingat praktik tersebut sudah berjalan selama dua tahun. Baca juga: Deretan Pemain Asing Malut United untuk Liga 1 2025-2026 “Sikap pemecatan ini punya konsekuensi yang berat ke depan, tapi tergantung sudut pandang,” tandas Asghar, menekankan bahwa keputusan ini, meskipun berat, adalah langkah esensial untuk membersihkan nama klub dan memulihkan kepercayaan para pemain.

Berita Terkait

Voli U-21: Indonesia Lolos Dramatis, Skandal Vietnam Jangan Lupakan Perjuangan!
Timnas U-17 Gagal Menang! Gol Telat Tajikistan Gagalkan Piala Kemerdekaan
Nova Arianto Buka Suara Usai Timnas U-17 Ditahan Tajikistan
AFF Wanita 2025: Tragis! Timnas Wanita Indonesia Cuma Raih 1 Poin
Mierza Cetak Gol Lalu Jatuh ke Parit, Ini Kata Nova Arianto!
Timnas U17 Indonesia vs Uzbekistan: Jadwal Krusial Piala Kemerdekaan 2025
Morata Kembali ke Serie A! Pilih Como, Rela Potong Gaji?
Voli U-21: Indonesia Lolos 16 Besar! Vietnam Didiskualifikasi, Italia Menanti!

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Voli U-21: Indonesia Lolos Dramatis, Skandal Vietnam Jangan Lupakan Perjuangan!

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:52 WIB

Timnas U-17 Gagal Menang! Gol Telat Tajikistan Gagalkan Piala Kemerdekaan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:17 WIB

Nova Arianto Buka Suara Usai Timnas U-17 Ditahan Tajikistan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:42 WIB

AFF Wanita 2025: Tragis! Timnas Wanita Indonesia Cuma Raih 1 Poin

Rabu, 13 Agustus 2025 - 13:57 WIB

Mierza Cetak Gol Lalu Jatuh ke Parit, Ini Kata Nova Arianto!

Berita Terbaru

Uncategorized

Skandal Korupsi: Mantan Ibu Negara Korsel Ditangkap!

Kamis, 14 Agu 2025 - 00:49 WIB

Uncategorized

Mantan Ibu Negara Korsel Diciduk! Diduga Terlibat Korupsi?

Kamis, 14 Agu 2025 - 00:42 WIB

politics

Angket PBB Pati: Ketua Pansus Ungkap Fakta Mengejutkan!

Rabu, 13 Agu 2025 - 23:39 WIB