Ragamutama.com Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, meluapkan sedikit kesedihan ketika menyadari adiknya, Alex Marquez, juga dicemooh penggemar setelah meraih podium bersama di MotoGP Italia 2025.
Kemenangan Marc Marquez di MotoGP Italia 2025 seharusnya menjadi pesta besar bagi Ducati yang merupakan jagoan tuan rumah.
Marquez melanjutkan tren positif dan mempertahankan martabat Si Merah di kandang sendiri dengan sapu bersih pada akhir pekan di Sirkuit Mugello, Toscana, Italia.
Merengkuh pole position, menang sprint race, dan menang balapan utama, membuat akhir pekan pembalap berusia 32 tahun itu sempurna.
Ducati juga memborong posisi tiga besar di kualifikasi, sprint race, dan balapan utama.
Pembalap tim satelit mereka, Alex Marquez (BK8 Gresini Racing), menjadi protagonis lain dengan selalu finis kedua di belakang kakaknya.
Francesco Bagnaia Temui Jalan Buntu dengan Ducati GP25, Apapun yang Dicoba Sama Sekali Tak Mempan
“Sangat senang dan bangga menang dengan motor Italia, tim Italia, Ducati Factory, di sirkuit Italia di Mugello,” kata Marc Marquez kepada MotoGP.com.
“Saya merasa bahwa seluruh akhir pekan itu sangat istimewa bagi seluruh tim. Saya merasa menjadi bagian dari tim.”
“Hari Minggu ini, setelah start yang normal, kami bertarung hebat melawan Pecco (Bagnaia) dan Alex. Paruh kedua balapan berjalan sedikit lebih tenang.”
“Saya sering bertarung melawan Ducati di sini. Saya ingat tahun 2019 melawan (Danilo) Petrucci dan (Andrea) Dovizioso,” ucap eks jagoan Repsol Honda.
“Hari Minggu kali ini sedikit lebih mudah dengan tenaga ekstra di lintasan lurus. Mesin Ducati bekerja dengan sangat baik,” jelasnya.
Di satu sisi, kebahagiaan Marquez juga diselimuti rasa sedih yang masih tidak lepas dari momen sorakan dari penggemar ketika dia naik podium.
Marc Marquez telah menjadi target kekesalan dalam balapan-balapan di Italia karena sejarah perseteruan dengan legenda hidup Negeri Piza, Valentino Rossi, pada 2015.
Tahun lalu The Doctor kembali memercikkan api.
Rossi menyebut Marquez sebagai pembalap paling kotor yang pernah dihadapi saat mengungkit prahara yang membuatnya gagal menjadi juara dunia untuk ke-10 kalinya.
Kendati mengaku sudah terbiasa, Marquez tetap sedih karena Alex Marquez turut kena imbasnya.
Alex yang tidak terlibat dalam perseteruan sang kakak dan Rossi di masa lalu juga ikut dicemooh saat naik ke tangga podium untuk lanjutan tren podium yang konsisten.
“Soal sorakan, kita memang tidak bisa mengendalikannya,” kata Marc Marquez dikutip Bolasport dari Corse di Moto.
“Mereka juga menyoraki Alex di podium, (padahal) selain karena memiliki nama belakang yang sama, dia itu tidak melakukan kesalahan apa pun,” ucapnya dengan tegas.
Di sisi lain, juara dunia MotoGP enam kali tersebut tetap berterima kasih kepada kru tim Ducati yang tetap membelanya.
Sebelumnya, Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, meminta para fans Italia untuk tidak mencemooh Marc Marquez lagi.
“Ducati mendukung saya dan percaya pada saya. Saya juga berterima kasih kepada Davide atas sikapnya kemarin, saya sangat menghargainya,” kata Marquez.
“Kali ini dia membela saya, tetapi secara umum dia membela semua pembalap Ducati, siapa pun mereka,” ucapnya.
Kemenangan pada balapan MotoGP Italia makin istimewa bagi Marquez karna bertepatan dengan kemenangan dia yang ke-93, sama dengan nomor start yang lekat dengannya.
Francesco Bagnaia Murka, Marc Marquez Bisa Jadi Contoh Baik karena Tak Sekadar Menang pada MotoGP Italia 2025