Harga Minyak Dunia Naik, APBN Lindungi Harga BBM di Indonesia

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 24 Juni 2025 - 15:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

APBN Jadi Benteng: Kemenkeu Pastikan Harga BBM Aman di Tengah Gejolak Konflik Iran-Israel

Gejolak konflik antara Iran dan Israel telah memicu lonjakan harga minyak mentah dunia, menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Namun, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih memiliki kapasitas kuat untuk menahan rambatan dampak ekonomi tersebut.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, menjelaskan bahwa tekanan harga minyak terhadap inflasi, terutama yang terkait dengan harga BBM, dapat diredam berkat kebijakan subsidi dan kompensasi yang telah disiapkan Pemerintah. “Masih terdapat ruang fiskal yang cukup untuk menyerap risiko inflasi terhadap domestik melalui kebijakan Pemerintah tersebut. Fungsi APBN sebagai *shock absorber* terbukti masih dapat berjalan dengan baik,” ujar Deni pada Selasa (24/6).

Keyakinan Kemenkeu didukung oleh fakta bahwa level harga minyak saat ini masih berada di bawah asumsi yang ditetapkan untuk APBN 2025, yakni USD 82 per barel. Sebagai perbandingan, harga minyak Brent pada akhir pekan lalu tercatat USD 77,27 per barel. Selain itu, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) sepanjang tahun berjalan masih di bawah USD 73 per barel, yang semakin memperkuat posisi ruang fiskal pemerintah dalam menahan guncangan inflasi.

Baca Juga :  Rupiah Menguat Tipis: Kurs Jisdor Sentuh Rp 16.497 per Dolar AS Hari Ini

Di tengah pernyataan pemerintah, pasar minyak global memang menunjukkan pergerakan yang signifikan. Mengutip Reuters, pada perdagangan Senin (23/6), harga minyak mentah Brent naik 72 sen atau 0,93 persen menjadi USD 77,73 per barel. Senada, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 71 sen atau 0,96 persen menjadi USD 74,55.

Melihat dinamika ini, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, turut memberikan pandangannya. Ia memperkirakan bahwa dampak kenaikan harga minyak mentah ini akan lebih terasa pada jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Non-Subsidi, seperti Pertamax ke atas. Harga BBM jenis ini memang dievaluasi dan disesuaikan setiap bulan berdasarkan fluktuasi harga minyak mentah dunia. “Jadi, jika terjadi kenaikan harga minyak global, kemungkinan besar yang akan naik secara spontan adalah harga BBM non-subsidi,” kata Fahmy saat dihubungi pada Senin (23/6).

Baca Juga :  Kekayaan Emmanuel Macron vs. Brigitte Macron: Siapa yang Lebih Berharta?

Namun, untuk BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, Fahmy memperkirakan harganya baru akan berpotensi berubah jika harga minyak mentah dunia menembus level di atas USD 100 per barel. Selama harga minyak mentah dunia masih bergerak dalam rentang USD 90 hingga USD 100 per barel, harga BBM bersubsidi cenderung akan dipertahankan oleh pemerintah.

Keputusan ini bukannya tanpa alasan. Fahmy menegaskan bahwa menaikkan harga BBM bersubsidi saat harga minyak mentah belum menembus USD 100 per barel akan membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian RI. Langkah tersebut berpotensi memicu lonjakan inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat, sebuah risiko yang harus dihindari. “Menurut saya, jika masih di bawah USD 100 per barel, atau sekitar USD 90-an misalnya, pemerintah sebaiknya tidak menaikkan, karena risiko terlalu besar, meskipun itu menambah beban bagi APBN,” pungkasnya, menegaskan pentingnya stabilitas ekonomi di tengah tekanan global.

Berita Terkait

Ini Alasan Citra Marga Nusaphala (CMNP) Absen Bagi Dividen di Tahun Ini
Transaksi BI Fast Perbankan Kian Subur di Bulan Mei 2025
Rupiah Menguat Tajam, Dolar AS Melemah di Tengah Harapan Damai Timur Tengah
Harga Minyak Dunia Ambles 5%, Gencatan Senjata Israel-Iran Picu Anjloknya Harga
IHSG Naik, Tensi Timur Tengah Mereda, Bursa Saham Menguat
Emas Spot Anjlok! Gencatan Senjata Iran-Israel Jadi Pemicu?
Papan Akselerasi Ramai, Risiko Investasi Saham yang Wajib Diketahui!
Operasikan Dua Pabrik Baru, Raja Roti Cemerlang (BRRC) Bidik Pendapatan Rp 150 Miliar

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:42 WIB

Ini Alasan Citra Marga Nusaphala (CMNP) Absen Bagi Dividen di Tahun Ini

Rabu, 25 Juni 2025 - 04:57 WIB

Rupiah Menguat Tajam, Dolar AS Melemah di Tengah Harapan Damai Timur Tengah

Rabu, 25 Juni 2025 - 01:23 WIB

Harga Minyak Dunia Ambles 5%, Gencatan Senjata Israel-Iran Picu Anjloknya Harga

Rabu, 25 Juni 2025 - 01:07 WIB

IHSG Naik, Tensi Timur Tengah Mereda, Bursa Saham Menguat

Rabu, 25 Juni 2025 - 00:32 WIB

Emas Spot Anjlok! Gencatan Senjata Iran-Israel Jadi Pemicu?

Berita Terbaru

politics

Kepulangan Para WNI dari Iran ke Indonesia

Rabu, 25 Jun 2025 - 06:12 WIB