PPIH Intensifkan Pencarian Tiga Jemaah Haji Indonesia Hilang di Makkah dan Jeddah: Punya Riwayat Demensia
Ragamutama.com – Tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus memperluas jangkauan pencarian untuk menemukan tiga jemaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang. Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH, Harun Arrasyid, mengungkapkan bahwa ketiga jemaah ini memiliki riwayat demensia, menambah kompleksitas dalam upaya penemuan mereka.
Harun Arrasyid menjelaskan, upaya pencarian difokuskan pada penyisiran menyeluruh di seluruh rumah sakit di Makkah hingga Jeddah. “Sampai saat ini, proses pencarian jemaah yang masih belum kembali ke kloternya terus kami lakukan. Kami menyisir rumah-rumah sakit di Makkah, termasuk juga di Jeddah,” ujar Harun dalam konferensi pers di Makkah, Minggu. Selain fasilitas kesehatan, tim juga menyisir hotel-hotel di Makkah, termasuk yang sudah ditinggalkan jemaah yang kembali ke Tanah Air atau menuju Madinah.
Dalam memperkuat pencarian, PPIH telah membentuk dua tim khusus yang bekerja sama erat dengan pihak syarikah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, dan Konsul Haji. Kolaborasi intensif ini menunjukkan komitmen PPIH dalam memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal. “Kami bersama melakukan pencarian sejak laporan itu kami terima sampai saat ini, termasuk berkoordinasi dengan rekan-rekan kesehatan di KKHI dan Kabid Kesehatan untuk bersama-sama menyisir seluruh rumah sakit,” tambah Harun.
Faktor yang menjadi perhatian utama adalah riwayat demensia yang dimiliki oleh ketiga jemaah. Kondisi ini membuat pencarian lebih menantang dan membutuhkan pendekatan khusus. Berikut adalah identitas lengkap ketiga jemaah haji yang sedang dicari:
1. Nurimah (80 tahun), asal kloter PLM 19. Ia dilaporkan meninggalkan hotel 614 dan tidak kembali sejak 28 Mei, dua hari setelah tiba di Makkah.
2. Sukardi (67 tahun), asal kloter SUB 79. Ia dilaporkan pergi dari hotel 813 dan tidak kembali sejak 29 Mei, dua hari setelah tiba di Makkah.
3. Hasbulah (73 tahun), asal kloter BDJ 07. Ia dilaporkan meninggalkan hotel 709 pada Selasa, 17 Juni dini hari.
Meski pencarian masih terus berlangsung, PPIH memastikan hak ibadah dua dari tiga jemaah yang hilang telah terpenuhi. Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH, Ali Machzumi, mengonfirmasi bahwa Kementerian Agama telah membadalhajikan Nurimah dan Sukardi. Keputusan ini diambil karena keduanya hilang sebelum puncak haji atau wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 9 Zulhijah (5 Juni), memastikan hak ibadah mereka tetap terpenuhi. Sementara itu, Hasbullah dilaporkan hilang setelah puncak haji dan belum kembali hingga saat ini. Upaya pencarian dan koordinasi terus digencarkan untuk menemukan ketiga jemaah haji Indonesia ini.